Chapter 3

872 101 16
                                    

📍 Ryunique Fusion Restaurant.
➤ Sinsa-dong, Gangnam-gu, Seoul, South Korea.

Restoran fusion yang memiliki dua waktu operasional ini benar-benar tampak sangat ramai. Wajar saja, ini adalah waktu makan siang. Tidak seperti dua pertemuan sebelumnya, kali ini mereka bertemu di jam makan siang.

Pertemuan ketiga ini di perkirakan akan menjadi tahap terakhir dalam pembicaraan penawaran kerjasama yang akan Mr. Albert dan Sehun lakukan.

Seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, Seulgi tampak sudah siap dengan segala peralatannya untuk melakukan interpreting dengan ia yang duduk di antara kedua pengusaha ini.

Awalnya pembicaraan mereka tampak biasa-biasa saja, semua berjalan lancar. Tetapi tidak setelah Sehun berbicara kepada Mr. Albert dengan bahasa Inggris tanpa berbicara dahulu kepada Seulgi menggunakan bahasa Korea.

"Sayang sekali, aku tidak bisa melanjutkan kerjasama ini ke tahap selanjutnya. Kecuali Mr. Byun yang meminta dan bertemu langsung dengan saya." ucap Sehun penuh penekanan dengan menggunakan bahasa Inggris pada Mr. Albert.

Mr. Albert tampak sangat terkejut saat Sehun memberikan penekanan di kata Mr. Byun, "What do you mean, Mr. Oh?" tanya Mr. Albert mencoba tenang.

"Salah ku yang ceroboh karena tidak mengingat nama perusahaan milik paman teman ku dengan baik." ucap Sehun tenang sembari meminum kopinya.

"Baekhyun Byun adalah teman ku dan tentu aku mengenal paman nya, Bennedict Byun. Kau pun mengenalnya bukan?" lanjut Sehun.

Tak ada jawaban dari Mr. Albert, pria itu hanya mengepal tangannya erat di bawah meja.

"Untung saja aku mengingatnya dan segera menghubungi teman ku, Baekhyun Byun, dan ia membenarkan bahwa nama perusahaan yang kau bawa kepada ku saat ini memang milik paman nya, Bennedict Byun."

Tak memberikan kesempatan Mr. Albert untuk berbicara, Sehun kembali melanjutkan, "Kau kini menjadi seorang buron di negara mu, karena kasus penggelapan dana pada perusahaan Mr. Bennedict. Beliau bahkan memberikan imbalan $10.000 USD apabila berhasil menemukan mu."

"Dan tak ku sangka, aku lah yang mendapatkan itu. Terima kasih Mr. Albert. Berkat kau, tak hanya bisa bertemu dengan orang yang ku cintai kembali, aku bahkan bisa mendapatkan uang secara cuma-cuma." ucap Sehun tampak senang sembari menyandarkan tubuhnya di kursi meja makan.

"Brengsek!" umpat Mr. Albert. Ia bangkit, hendak segera pergi dari hadapan Sehun sebelum beberapa pegawai Mr. Bennedict datang memborgol dan menyeret paksa pria itu, membuat keadaan restoran menjadi sedikit ricuh.

Seulgi hanya bisa terdiam sembari menatap tak percaya pada Mr. Albert yang kini telah pergi keluar restoran. Segera ia menolehkan kepala nya pada Sehun, namun pria itu bahkan nampak tenang dengan sesekali menyeruput kopi nya.

"Sehun-ah.." ucap Seulgi pelan.

"Tak perlu khawatir, Seulgi. Semuanya baik-baik saja dan omong-omong, apa kau merekam lagi kali ini?" tanya Sehun lembut.

"Tidak, aku lupa dimana menyimpan alat rekam ku." ujar Seulgi tampak sedih.

"Tak apa, alat rekam mu yang kemarin aman di tangan sekretaris ku."

"Maksud mu?"

"Apa kau ada pekerjaan lagi setelah ini? Bagaimana jika mampir ke tempat ku?" tawar Sehun tanpa membalas pertanyaan Seulgi.

INTERPRET [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang