Berita dari Kodim

41 2 0
                                    

***

Nada dering pesan whatsaap tiba-tiba berdering di handphone saya, seketika itu pula saya menutup buku yang saat itu sedang saya baca. Buku yang di tuliskan oleh seorang wartawan senior, Arsal Alhabsi dengan judul Wartawan Koboy. Sebuah buku yang menurut saya sangat rekomended bagi mereka yang saat ini bergelut di dunia jurnistik, maklum saya juga sementara ini meniti karier di bidang itu. Dengan gaya bahasa yang sederhana sangat membantu kita sebagai seorang penulis berita untuk mengasah Kompetensi kita.

Pesan Whatsaap yang masuk di handphone saya  berasal dari salah satu humas Komando Distrik Militer (KODIM) 1420 wilayah Kabupaten Sidrap, Irwansyah. Aparat TNI yang satu ini tidak asing lagi bagi para Jurnalis yang ada di Kabupaten Sidrap, sebuah Kabupaten yang biasa di kenal dengan sebutan Bumi Nene Mallomo. Konon nama Nene Mallomo itu sendiri sebuah gelar yang di berikan kepada salah satu Tokoh yang bersejarah pada dua kerajaan yang menyatu Sidenreng dan Rappang ini, Lapangala.

Jika saya membaca refrensi tentang Nene Mallomo, di benak pikiran saya, seorang Nene Mallomo sosok orang yang cerdas dan tegas dalam menegakkan aturan di eranya. Jadi tidak salah jika orang Sidrap itu cerdas, karena memang orang Sidrap telah memiliki Nene Moyang yang cerdas. Kecerdasan Nene Mallomo yang turun kepada generasinya bervariasi, hal itu di buktikan dengan adanya keturunan Sidenreng Rappang menjadi seorang cendikiawan di tanah rantau, salah satunya yang tidak asing lagi bagi kita adalah Prof Quraish Shihab dan masih banyak lagi cendikiawan lainnya yang tidak sempat saya sebut satu persatu.

Selain generasi Nene Mallomo yang cerdas yang berhasil menjadi seorang cendikiawan, ada pula generasi Nene Mallomo yang menyalahgunakan kecerdasannya itu. Siapa mereka ? siapa lagi kalau bukan para sobis (Penipu Online), Social Crimber yang satu ini sangat sulit di tuntaskan di Kabupaten ini, entah apakah itu sudah menjadi warisan para leluhur ? ataukah aparat yang berwenang tidak serius menangani hal itu ? keresahan jiwa ini hanya bisa mengutip kata ebiet “coba kau bertanya kepada rumput yang bergoyang”.

Masih soal pesan yang masuk di handphone saya yang sumbernya dari Humas Kodim 1420 Sidrap itu. Isinya sangat menginspiratif, sebuah berita mengisahkan seorang pelajar dari Desa yang terpencil yang hendak mengikuti peroses pembelajaran system daring (Belajar Online). Di kisahkan para pelajar itu rela membuat posko belajar ala kadarnya hanya untuk bisa mengakses jaringan internet yang ada di Desa itu. Namanya juga Desa tidak semua tempat bisa mengakses jaringan internet.

Posko itu terbuat dari kayu bekas yang di kumpul para pelajar dari desa itu kemudian di buatkkannya dalam bentuk gubuk kecil sebagai posko tempat mereka mengikut peroses pembelajaran. Atapnya terbuat dari daun phon areng, jikalau hujan mereka masih kehujanan, jikalau panas mereka masih kepanasan. Makanya dalam kacamata saya, posko itu tidak layak di gunakan.

Meski di mata saya posko itu tidak layak di gunakan, tetapi bagi mereka itu bukan menjadi masalah asalkan mereka bisa belajar dan tidak terlambat mengikuti sistem pendidikan yang berlaku di sekolah mereka. Pandemic Covid-19 mengharuskan pemerintah membuat kebijakan belajar sistem online, walaupun faktanya belajar sistem online belum tepat di laksanakan di Indonesia. Lain lagi ulah para pemegang kekuasaan yang menyalah gunakan wewnangnya sehingga ia tak canggung-canggung menggarap dana pendidikan itu, seperti kasus yang sering terjadi di negeri ini, dana pendidikan yang di korup.

Semangat belajar anak di Desa itu seketika menampar saya, yang saat ini tinggal di kota dan masih bisa menikmati fasilitas yang ada, mereka dengan keterbatasan fasilitas yang di miliki tidak mengurangai etos belajarnya.

Kegelisahan saya tidak berlangsung lama, ketika saya membaca kelanjutan berita yang di kirim dari Humas KODIM itu. Di kisahkan para Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) yang bertugas di Kabupaten Sidrap membantu para pelajar itu mendirikan posko belajar yang layak di gunakan para pelajar dalam menimba ilmu di Desa itu. Seperti yang di kata Komandan Kodim (Dandim) 1420 Sidrap, Letkol Inf JP Situmorang.

***
“Bangsa yang Besar Karena Pemudanya yang Produktif”

Intelektual Muda

Intelektual Muda & Coretan PenanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang