Badut di Malam Hari

79 2 0
                                    

***

Akhir-akhir ini banyak beredar berita tentang penangkapan para Aktivis yang melakukan aksi unjuk rasa yang menyoroti kasus Korupsi yang terjadi. Sebagai mahasiswa (Pemuda) sudah menjadi tanggung jawab mereka untuk melakukan kontrol sosial. Ngomong-ngomong tentang kontrol sosial emang harus ada yah orang yang mengambil peran itu ? yah di negeri ini emang pengontrol sosial harus ada, toh masih ada pejabat publik yang tidak berintegritas. Coba di negeri ini pejabat dan rakyatnya semua memiliki Integritas saya rasa nga bakal ada yang namanya demonstrasi, bukan begitu ?

Orang bilang negara harusnya hadir memberikan rasa aman dan nyaman terhadap rakyatnya dalam mengarungi kehidupan di negeri itu. Bukan sebaliknya memberikan keresahan dan ketidaknyamanan. Saya sadar Negara hanyalah sebuah wadah, tempatnya benda hidup (manusia) berinteraksi. Pejabat publik menjalani perannya melayani dan melindungi rakyatnya, dan rakyat menjalani perannya sebagai mitra pejabat publik untuk tetap terwujud keseimbangan di sebuah Negara.

Kadang saya bertanya terhadap diri sendiri saling mengusik antar satu sama lain yang ada di dalama sebuah Negara yang sama layakkah terjadi ? Salah satunya, rakyat melakukan aksi unjuk rasa menyoroti kasus korupsi yang di lakukan pejabat publik dan pemerintah merasa terusik karena adanya aksi itu. Apakah pemerintah harus merasa terusik jikalau ada rakyatnya yang mengevaluasi kinerjanya ? saya heran kok bisa pemerintah yang memang perannya melayani rakyat merasa terusik jika di kritik oleh rakyatnya. Apakah hal itu wajar atau tidak ? jika di kata wajar yah boleh saja jika yang mengkritik itu di lihatnya bukan sebagai rakyatnya melainkan di lihat sebagai ancamannya. Jika tidak, saya rasa nga ada alasan untuk melaporkan aktivis demonstran itu.

Kalau kondisinya seperti itu kasihan dong mereka yang menyampaikan aspirasinya ! saya baru sadar mengapa keresahan jiwa musisi Iwan Fals menuangkan keresahannya di dalam lirik salah satu lagunya, "pandanglah kami sebagai manusia. Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta". Yah harusnya jika rakyat bertanya pemerintah menjawabnya dengan cinta, bukan melaporkan ke aparat hukum. Yah mungkin dengan melaporkan rakyatnya bukti cinta dari pemerintah. Entah kenapa di malam ini kami kedatangan seorang badut yang mencoba menghibur kami di Café saat itu. Bisa jadi negeri ini memang di pimpin oleh para badut yang sesekali membuat kita tertawa dan terhibur.

***

"Apakah Negeriku Bisa Ku Anggap Sebagai Rumah Jikalau Keresahan Jiwa di Anggapnya Sebagai Ancaman. Kekasih, Keresahan Jiwaku Bukti Cintaku Padamu"

Intelektual Muda

Intelektual Muda & Coretan PenanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang