[8]

68 14 1
                                    

Ini semua karena Taehyung.

Jika saja saat itu Taehyung tidak mengajukan permintaan kepada Namjoon untuk menemaninya pergi ke rumah sakit Yongsan, mungkin Ji Ahn tidak akan uring-uringan sepanjang hari.

Ji Ahn bisa melakukannya sendiri tanpa harus ditemani Namjoon. Lagipula, ia hanya dimintai untuk membawa sampel saja, 'kan? Itu bukan suatu hal buruk yang akan mengancam keselamatan, 'kan?

"Tidak usah merasa keberatan denganku, Ji Ahn. Aku pernah berkunjung ke sana dan akan sangat mudah jika aku bisa membantumu."

Begitu kata Namjoon saat Ji Ahn menghubunginya lagi kemarin. Jika sudah seperti itu Ji Ahn tak bisa lagi menolak. Ia juga merasa tak enak jika harus terus-terusan menolak bantuan Namjoon. Meski awalnya ini tidak direncanakan, tapi tetap saja, Namjoon sudah berbaik hati untuk turut ikut menemani.

"Kenapa kau tidak ikut saja denganku, Taehyung?"

"Kau bercanda? Kenapa juga aku harus ikut denganmu?"

"Yah, hanya ..., menemani saja?"

Taehyung berdecak, "Heol, kau hanya akan mengambil sampel di rumah sakit itu, aku tidak harus ikut denganmu. Memangnya kau akan ikut menguji coba sampel itu di sana? Tidak, 'kan? Kau hanya perlu mengambilnya lalu setelah itu pergi lagi."

Ji Ahn meringis, Taehyung ada benarnya juga.

Tapi, pergi berdua bersama Namjoon? Entah kenapa Ji Ahn merasa gugup. Karena pertama, mereka tidak terlalu dekat (Jika bukan karena Jungkook, mungkin Ji Ahn tidak akan pernah menengur kakak tingkatnya itu). Kedua, setelah kejadian malam itu Ji Ahn merasa agak malu karena sudah terlihat begitu berantakan di hadapan lelaki itu.

Dan ...

"Ji!"

Ji Ahn menutup matanya. Panggilan yang tidak asing lagi di telinganya. Tidak, jangan dulu Jung Hoseok, Ji Ahn juga tidak mau melihatnya sekarang. Ini bukan waktu yang bagus.

"Astaga. Aku mencarimu, ternyata kau di sini bersama Taehyung."

Taehyung terkekeh, "Apa kau ini ekor? Aku sudah mengira kau akan menemukan Ji Ahn di mana pun dia berada. Kau selalu mengikuti Ji Ahn ke mana-mana."

Hoseok tersenyum remeh, "Tentu saja, karena Ji Ahn adalah aku, dan aku adalah dia. Kami memang seharusnya selalu bersama."

"Pfft.." Taehyung menahan tawanya. "Apa itu? Aish, aaah tidak! Ini membuatku mual. Tidak." Taehyung menutup wajahnya dengan berlebihan sambil mengerang sebal.

Lalu tak lama Hoseok dan Taehyung tertawa bersama dengan sambil memukuli satu sama lain. Sedangkan Ji Ahn, dia harus berada di antara dua orang yang saling berteriak di taman kampus dengan banyak orang yang melihat.

Oh, Ji Ahn rasanya ingin menghilang saja.

"Hey, teman-teman, bisakah kalian diam? Orang-orang memerhatikan kita." Kata Ji Ahn menginterupsi mereka berdua.

Hoseok terkekeh, "Oh maaf, Ji. Taehyung memang sangat ingin aku pukuli."

"Hey!"

Taehyung hendak melakukan protes dengan kepalan tangan yang sudah melayang ke udara, lengannya sudah siap untuk memiting leher Hoseok jika saja Hoseok tidak langsung berdiri dan berlari mengelilingi meja panjang yang menjadi tempat mereka duduk.

Ji Ahn sampai merengut sebal melihatnya.

"Hey, hentikan! Hentikan, Taehyung!"

"Hoseok-ah, berhenti!"

Keduanya berlari sembari tertawa keras, sunguh, mereka menjadi pusat perhatian di taman itu. Dan Ji Ahn tidak tahu harus melakukan apa. Mereka tidak mau mendengarkannya.

Backspace [Jung Hoseok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang