Marah?

478 113 83
                                    

(Biasakan vote sebelum membaca:)

Midam POV

"Hiks ... Hiks ... Hiks ..."

Sore ini aku mendengar suara tangisan Rara yang baru pulang sekolah.

"Astaga non Rara, kenapa non basah kuyup begitu?" Tanya kepala pelayan Park kaget,

Rara basah kuyup?
Kenapa lagi dia?
Apa anak-anak di sekolahnya mengganggu dia lagi?

"Hiks ... Hiks ... Hiks ..."

Aku dengar Rara tak merespon pertanyaan pelayan Park sama sekali. Dia terus menangis tersedu-sedu.

"Non Rara kenapa?" Tanya bu Park lagi,

"Saya juga gak tau. Dari tadi non Rara gak bisa ditanya, dia nangis terus." Kali ini terdengar suara pak Kim,

Aku jalan mendekat ke arah mereka perlahan.

"Hiks ... Hiks ... Hiks ..."

Dan aku berdiri di hadapan Rara.

"Tenang dulu, berhenti nangis dulu." Ucapku,

"Hiks ... Hiks ... Hiks ..." Tapi Rara masih nangis juga,

"Rara, tenang dulu. Bilang sama saya, kamu kenapa?" Tanyaku,

Tapi dia terus menerus nangis tanpa menjawab pertanyaanku.

"Kalau kamu begini terus saya gak mau bicara sama kamu lagi." Ancamku,

Dan perlahan tapi pasti tangisannya mereda, "Kak, cincin aku ... Hiks ... Cincin aku dibuang ke kolam renang sekolah, aku udah cari selama dua jam tapi gak ketemu juga, aku harus gimana hiks ... Hiks ... Hiks ..." Tangis Rara pun pecah lagi,

Cincin pernikahan kami, memang sebegitu berharganya buat Rara. Ingat kan Rara penah bilang waktu di kamar atap, mau kondisi keuangan kami seburuk apapun, dia gak akan pernah menjual cincin pernikahan kami.

Dan satu lagi ... Selama ini Rara gak pernah menunjukkan tangisannya secara terang-terangan di depanku. Bahkan waktu dia disiram sisa makanan dan dilontari ucapan-ucapan kejam oleh anak-anak di sekolahnya.

Tapi kali ini dia nangis secara terang-terangan di hadapanku sampai sebegitunya, hanya karena cincinnya dibuang ke kolam.

"Udah gak apa-apa, nanti saya beliin yang baru-" Ucapku,

"Gak mau. Itukan cincin pernikahan kita hiks ... Hiks ..."

"Aku mau ke sekolah lagi, aku mau cari cincinku lagi." Ucap Rara lagi,

"Kalau kamu kelamaan di dalam kolam nanti kamu masuk angin. Sekarang kamu ganti baju sana, saya bakal suruh orang lain buat nyari cincin kamu." Ucapku,

"Kalo gak ketemu gimana?"

"Bakal dicari sampai ketemu. Cepetan ganti baju, nanti kamu masuk angin!" Aku jadi gregetan.

Setelah Rara pergi ke kamarnya, aku meminta pak Kim untuk menyewa 5 orang penyelam profesional untuk mencari cincin Rara di kolam renang sekolahnya.

.

Malam harinya, Rara datang ke kamarku.

"Siapa pelakunya? Yang membuang cincin kamu ke kolam renang." Tanyaku,

"Beberapa orang siswi di kelasku. Mereka ramai-ramai menggangguku, melepas cincinku dan membuangnya ke kolam renang." Jawabnya,

"Emangnya kamu gak ngelawan? Saya kan udah bilang, jangan diam aja kalau ditindas!" Ucapku marah,

The Fairy And The Witch || Lee Midam✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang