Ara pov...
Aku Fathimah Azzahra, keluarga dan teman-teman sering memanggilku dengan nama panggilan Ara. Aku Aku sudah tinggal di pondok pesantren Al-Alawi hampir 3 tahun. Banyak hal yang telah aku lewati disini suka dan dukaku.
Selama aku disini aku sudah hafal Alfiyah sejak kelas 2 MTS dan sekarang aku tengah fokus menghafal Alquran dan ujian kelulusanku. 5 bulan lagi adalah ujian akhir dan liburan Pondok kali ini aku tidak pulang ke rumah.
Aku sekarang sedang menghafal ayat-ayat suci Al-quran di kamarku.
" Ara kamu ditunggu Aliya di halaman belakang" Fira memberitahuku.
" iya" jawabku dengan menutup Alquran dan meletakkannya di meja.
Aku segera pergi ke halaman belakang Pondok Putri. Kulihat dia tengah duduk disalah satu bangku di sana.
" assalamualaikum " aku mengucapkan salam sambil duduk disampingnya.
" waalaikumsalam " ia melihat ke arahku.
" Aku mau nawarin ke kamu untuk masuk di SMA Pratama bareng sama aku, soal biaya kamu gak usah khawatir aku bisa jamin kamu masuk ke sana dapat beasiswa dari kakek aku" Aliya menawariku untuk masuk ke sekolah milik keluarganya.
" tapi aku gak bisa, aku disini aja, kamu gak perlu repot-repot Al" aku berusaha menolak, aku merasa tak pantas.
" pikirkan dulu, aku menawari mu karena menuruku kamu yang paling pantas buat dapetin beasiswa ini" katanya menyakitkanku dan memintaku untuk memikirkan ulang keputusanku.
" baiklah aku akan memikirkan ulang" terkadang aku tak bisa membantah perkataannya.
" kenapa kamu ada di pesantren? Ini bukan hari latihanmu" fikirku, tidak mungkin ia datang ke sini sengaja menemuiku.
" ya... untuk menyampaikan ini padamu" ia menjawab dengan santai. Dia benar benar datang untuk bertemu denganku.
" bukan karena Gus Fariz?" Aku menggodanya sambil menyenggol bahunya.
" ya bukan lah..." ia menjawab dengan kesal dan memutar matanya bosan.
" ya udah aku mau pulang" ia berpamitan.
" cuman gitu aja?" Dia ini benar-benar.
" ya emang apa lagi" sangat mengesalkan.
" ya sudah sana pergi " aku mengusirnya.
" assalamualaikum "
" waalaikumsalam "
Setelah ia pergi aku tak langsung kembali ke kamar, aku lebih memilih menikmati kesunyian halaman belakang.
***
Sekarang Aku tengah berjalan di koridor pundok putri.
" Gus Fauzi meni kasep pisan"
" iya... gus kita ganteng-ganteng"
" alu denger Gus Fauzi mau pindah ke SMA Pratama, jadi pingin sekolah di sana"
" iya biar pulang dan pergi ke sekolah bisa satu bis sama gus ganteng"
Sepanjang aku berjalan di koridor pondok menuju kamarku semua santri wati membicarakan Gus Fauzi.
'Emang seganteng apa sih dia?'cibirku sambol berguman.
Aku masuk ke kamarku dan di dalam kamar semuanya ngomongin Gus Fauzi itu, telingaku seperti mau meledak selalu mendengar namanya.
" emang guz itu siapa? Sampai kalian terpesona banget" sewotku dengan menatap kesal ke arah mereka.
" kamu gak tahu?!" Tanya mereka serempak dan menatapku penuh keterkejutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story in Pesantren✔️
ChickLitsebuah kisah yang terjadi di pesantren. Tentang cinta dalam diam seorang santri pada putra kiyainya. Dari biasa saja menjadi Cinta dalam doa milik santri wati pada Gus nya. Saling mencintai tapi saling membenci, tak ada keberanian untuk mengungkapka...