"Huuu...I win!" Seru seorang pemuda berwajah tampan sembari mengangkat gelas berisi wine. Disebalah kanan dan kirinya terdapat seorang wanita malam yang setia menemaninya bermain di sebuah club malam ternama.
Dia adalah Jeno Abrisam Reynand. Pria yang terkenal dengan julukan Don juan karna sering bergonta-ganti pasangan. Jangan salahkan dia karena memiliki wajah yang begitu rupawan, senyum begitu menawan dan garis rahang tajam yang mampu meluluhkan hati wanita manapun. Sehingga mereka rela mengantri untuk bisa berkencan dan menghabiskan malam panas dibawah kungkungan seorang Jeno Abrisam Reynand.
"Sekarang giliranku!" Ujar Jeno pada kedua wanita yang menemaninya. "Kami Milikmu!" Balas keduanya bersamaan.
Jeno menyeringai Mendengar jawaban dari wanita-wanita itu.
___________
Disebuah caffe Jeno beserta sahabat yang merangkap menjadi pelantara para wanita untuk berkencan dengannya. Disana mereka tidak hanya berdua, seorang wanita yang sedari awal datang bersama Hyunjin, sahabat Jeno. sepertinya memiliki ketertarikkan pada ketampanan Jeno ninggalin ia terus memandangi Jeno bahkan senyuman tidak luntur dari bibir merah meronanya.
Sementara, Hyunjin hanya menahan senyumnya karna ia tahu, wanita cantik yang akan ia kenalkan pada Jeno sepertinya sudah mulai masuk perangkap.
"Siapa namamu?" Tanya Jeno pada wanita didepannya.
"Eemmm___"
"Brother, ini Jennie!" Hyunjin menyela dan memotong ucapan wanita bernama Jennie.
"Bisakah dia yang berbicara?" Jeno menoleh pada Hyunjin, meminta sahabatnya itu agar diam dan tidak menyela perkenalannya dengan si wanita.
Wanita itu tertawa malu, "Jennie!" Jawabnya singkat.
"Nama seorang gadis terdengar manis hanya karena dia mengatakannya....I like you!" Jeno memulai dengan aksinya sebagai perayu ulung.
Si wanita kembali tertawa malu, "I know, you like me," Ujarnya dengan pandangan hanya tertuju pada Jeno, "dan juga tarianku, nyanyianku, dan..."
Ceguk....
Jeno menunggu apalagi yang akan Jennie katakan, akan tetapi suara cegukan sialan itu mengganggu dan membuat Jennie urung melanjutkan kalimatnya.
Dengan cepat Jennie mengambil sebotol air mineral yang berada didepannya lalu memberikannya pada Jeno.
"Some water?" Tawarnya sembari menyodorkan sebotol air mineral.
Jeno mengambil botol tersebut akan tetapi ia tidak meminumnya, ia malah menaruh kembali botol itu keatas meja lalu meraih gelas berisi Whisky.
"No!" Kemudian meminum Whisky yang ada dalam gelas.
"Sebenarnya hanya setelah menciptakan Jeno, tuhan mengerti dia me lakukan pekerkaan yang baik dengan membuat perempuan merasa bahagia. Apakah kamu mengerti?" Ungkap Hyunjin pada Jennie.
Lalu Hyunjin beralih pada Jeno, "Brother! Laki-laki bukankah selalu benar?" Tanyanya.
"Whisky disatu tangan, dan seorang gadis ditangan lainnya. Aku ingin hidup dan mati seperti ini, tidak tahu apa yang akan tuhan katakan," Jeno tertawa, kemudian ia kembali menghisap tembakaunya masih dengan menatap si wanita.
Hyunjin mendekatkan dirinya pada Jeno lalu berujar, "Brother, cepatlah katakan yang sebenarnya dan beritahu dia kenapa aku membawanya___"
"Oke, oke, oke," Potong Jeno sebelum Hyunjin menyelesaikan kalimatnya. "Jennie! Besok adalah hari ulangtahunku," Sambungnya.
"Aku bisa menjadi kue ulangtahunmu jika kau mau," Balasnya dengan suara sengaja dibuat sensual.
__________
Hari dimana ulang tahun Jeno pun tiba, pesta yang begitu Mariah di adakan disalah satu club malam yang hanya dihadiri oleh gadis-gadis tanpa terkecuali.
Menari, menghentakan kaki diatas lantai dansa dengan dikelilingi banyak wanita membuat Jeno Merasa seperti Berada di Syurga. Seakan-akan malam ini hanya miliknya termasuk para wanita-wanita itu.
Menghabiskan malam ini dengan penuh suka cita, menari, bernyanyi tanpa memikirkan apapun. Karna yang Jeno pikirkan sekarang adalah bersenang-senang dengan para wanita-wanita itu.
Pesta pun telah usai, Jeno membawa Jennie kesebuah kamar yang berada di club tersebut.
Jennie duduk ditepi ranjang lalu mengulurkan tangannya pada Jeno. Jeno berjalan mendekat kearah Jennie menerima uluran tangan si wanita lalu mencium sekilas punggung tangan Jennie. Jeno membaringkan tubuhnya dan meletakkan kepalanya dipangkuan Jennie.
"Apa yang kau sukai dan tidak kau sukai?" Jennie bertanya sembari membelai lembut rambut Jeno.
"Aku suka kecerahan, cahaya redup." Mendengar jawaban Jeno membuat Jennie tertawa. Entah apa yang ia tertawai padahal tidak ada yang Lucu dalam kalimat Jeno.
Jeno menarik leher Jennie agar wajah wanita itu mendekat ke wajahnya.
"No! No!" Tolak Jennie ketika Jeno ingin mencium nya.
Tapi dengan keras kepalanya Jeno tetap mencium wanita itu Sembari tertawa.
"No! No No! No!" Serunya lagi.
"Kenapa kamu berkata tidak untuk semua yang ku katakan?
" Saat seorang wanita berkata tidak, sebenarnya ia bermaksud berkata ya!"
"Dan jika dia berkata ya?" Pancing Jeno, "dia bukan perempuan," Balasnya lagi.
Ada jeda sejenak sebelum Jennie melanjutkan ucapannya.
"Jeno,"
"Hm?!" Sahut Jeno berdehem. "Aku mencintaimu!" Dengan berani Jennie mengungkapkan perasaannya pada Jeno padahal mereka bertemu baru tadi siang.
Jeno tertawa mendengar kalimat yang diucapkan oleh Jennie kemudian ia menjawab.
"No! No! No!" Jeno bangkit dari berbaringnya lalu duduk menghadap kearah Jennie yang menampilkan raut bingung dengan jawaban di pria tampan.
"Cinta tidak Ada artinya bagiku." Sambunya lagi sembari menghisap rokoknya.
"Itulah yang mereka semua katakan. Tapi, siapa yang bisa lolos dari cinta?" Imbuhnya Jennie kemudian melanjutkan ucapannya, "disuatu hari, disuatu tempat, orang bodoh ini akan terjerat. Dia akan Ada di dalam hati seseorang!"
Dan setelahnya malam itu mereka habiskan dengan kegiatan yang menguras tenaga juga berkeringat.
_________
TBC...
DI part 1 Nana belom muncul ya, tapi tenang Nana ntar muncul kok di chapter selanjutnya tapi gak tahu di chapter berapa 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Memilih Cinta ✔
FanfictionJeno Abrisam Reynand adalah seorang pemuda yang hobby bergonta-ganti pasangan hanya untuk menghabiskan malam bersama diatas ranjangnya. dia tidak pernah berkeinginan memiliki hubungan serius ataupun seseorang untuk ia ajak menikah. namun, seorang p...