Jaemin masuk kedalam kamar Jeno sembari membawa nampan berisi teh juga sandwich ketika pria tampan itu masih nyenyak dalam tidurnya.
Lantas Jaemin membuka gorden jendela membuat sinar matahari masuk kedalam kamar tersebut dan mengusik Jeno yang masih asik bergelung diatas tempat tidurnya.
"Jeno, bangunlah!" Jaemin membangunkan Jeno dan tak butuh waktu lama Jeno membuka matanya kemudian mendudukkan dirinya diatas tempat tidur sembari mengucek matanya .
"Good morning," Sapa Jaemin lagi.
Jeno tidak menjawab, ia hanya memperhatikan Jaemin yang sedang menuangkan teh kedalam cangkir. Jujur, ia masih merasa tidak enak dengan kejadian semalam.
"Apakah tadi malam aku melewati batas?" Tanya Jeno.
"Semuanya bisa dimaklumi dalam sebuah persahabatan." Jawab Jaemin.
"Apakah kau pikir aku pantas bersahabat denganmu?"
"Kenapa kau bertanya seperti itu? Aku pikir kau adalah orang yang baik, Hanya orang baik yang bisa menjadi teman baik." Cetus Jaemin membuat Jeno tersenyum kecil. "Tambah gula berapa sendok?" Tanya Jaemin lagi bertanya berapa sendok gula yang Jeno inginkan.
"Banyak,"
__________________
Hyunjin masuk kedalam rumah Jeno dengan bersenandung ria. Ia berhenti bersenandung ketika Charlie melewatinya kemudian memanggil pria yang berstatus supir pribadi keluarga Reynand.
"Charlie, Charlie kemarilah!" Charlie menghentikan langkahnya kemudian menghampiri Hyunjin.
"Ada apa, tuan Jin?" Tanya Charlie. "Dimana, Mabro?" Bukan menjawab, Hyunjin malah balik bertanya.
"Masih dikamarnya," Balas Charlie lagi.
"Oke." Balas Hyunjin sembari mencubit pipi Charlie.
Charlie melenggang pergi sembari bergumam.
"Biarkan pintunya terbuka dan anjing-anjing itu bergerak masuk."
Entah maksudnya apa Charlie bergumam seperti itu. Untuk menyindir Hyunjin atau apa entahlah.
"Bibi Merry, tolong buatkan aku pancake dengan topping madu diatasnya ya!" Pintanya pada bibi Merry yang sedang memasak didapur.
Mendengar suara Hyunjin, paman Sam menghampiri pria itu.
"Apa katamu?" Paman Sam bertanya ketika sudah berdiri disamping Hyunjin. "Apa saja yang akan dilakukan, paman?" Tanya balik Hyunjin.
"Banyak!"
"Baiklah. kalau begitu kembalilah pada pekerjaanmu," Dengan seenaknya Hyunjin memerintah paman Sam. "Oke." Dan dengan patuh pula paman Sam mengiyakan perintah Hyunjin.
Sepeninggal paman Sam, Hyunjin kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar Jeno. Akan tetapi baru beberapa langkah ia kembali menghentikan langkahnya ketika ia berpapasan dengan seseorang yang membuatnya ketakutan. Orang itu adalah Jaemin.
Ia menatap Jaemin dengan raut terkejut dan takut yang sangat kentara. Jaemin memberikan senyum kecil yang justru membuat Hyunjin takut dan dengan panik ia beranjak meninggalkan Jaemin menuju kamar Jeno berada.
_________________
"Jeno, mabro!" Hyunjin berseru ketika memasuki kamar Jeno. "Ada apa, Hyunjin?" Jeno bertanya dengan bingung.
"Kemarikan tanganmu, tolong berkati aku!!"
"Hei, what happen?" Kekeh Jeno,
"Hari yang tidak penting, Ketika kau membuka mata. Katakan padaku, jaring apa yang baru kau buat untuk membuat ikan itu pulang kerumah ini?" Dengan menggebu-gebu Hyunjin bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memilih Cinta ✔
Hayran KurguJeno Abrisam Reynand adalah seorang pemuda yang hobby bergonta-ganti pasangan hanya untuk menghabiskan malam bersama diatas ranjangnya. dia tidak pernah berkeinginan memiliki hubungan serius ataupun seseorang untuk ia ajak menikah. namun, seorang p...