Nuansa lembayung

22 1 0
                                    

(Cerita ini dimulai dari keseharian si Fiza dahulu).

Terjadi sebuah insiden di pagi hari, yang membuat kacau suasana.

Aku menyenggol ibu ibu sedang membawa sayuran di jalan.

"Eh eh eh" braaaaaaakkk

"Aduuuuuuuhh" lu mau kemana sih tong!! Ucap korban

"Maaf bu saya tiba tiba ngantuk, maaf" Sambil mengangkat motorku yang jatuh

"Kalo ngantuk jangan bawa motor sedeng!"

"Maaf sekali lagi nanti saya ganti"

"Ganti lah, lu mau nyuruh gua belanja lagi emang"

Lalu biasa, datanglah warga setempat serta pasukan provokator yang sok tau dan ingin mengancam ku.

Sehabis masalah itu selesai lalu Aku bergegas menuju kantor tempatku bekerja.

Dengan celana yang sedikit sobek di dengkulnya dan ada goresan luka di lengan aku merasa cuek dan yakin karna orang orang tidak ada yang memperhatikan. Padahal hanya sobek sedikit saja namun dibagian belakang celana bahan kerenku itu sudah bercampur dengan tanah sehingga terlihat sangat kotor (hmm ternyata). Pantas masih ada yang bisik bisik sambil tertawa jahat.

Teman temanku yang baik menyuruh untuk tidak usah masuk kantor saja hari ini karna kelihatan sakit ditambah pagi tadi aku mengalami kecelakaan. Mendengar saran teman teman itu, aku langsung izin pulang dan meminta Larissa menjemput di kantor pada jam makan siang.

12.34
Percakapan di WhatsApp

"Aku di mobil"
"Ok aku turun,bentar"

Lalu aku masuk ke mobil dengan pura pura lemas.

Tumben minta dijemput jam segini kenapa? Ucap Larissa. "Iya aku tadi jatoh pagi pagi nabrak emak emak liat nih tangan ama celanaku".

Ya Allah sayaaaaanng, ayo kita kerumah sakit sekarang  aku ngebut ya! Larissa yang panik. "Gausah lebay, dari tadi aja aku nahan gpp udah telat.. kita kerumah aku aja" kata ku

Lalu, sesampainya disana. Larissa menyiapkan obat betadine dan kapas untuk luka ku yang semakin sakit. Aku yang memang dari tadi ingin dibantu teman tidak mau sama sekali di obati karna sangat keras kepala dan sok kuat nahan sakit. Luka hanya dibasuhi air saat di kantor. Tapi tau taunya malah sakit sekarang. Dengan tatapan Larissa yang ku takuti lalu menekan luka ku dengan cuek sambil tersenyum..

"Awwwww,sakit sakit Jangan bercanda apa" kata ku yang kesal
"Mau di obatin ga!"
"Iya iya mau cantik"

Berselang waktu dengan Larissa yang sedang mengobati ku lalu kami berdua bercerita tentang masa masa waktu sebelum bersama.

Kalo inget pagi pagi.. coba aja waktu itu kita gak ketemu, mungkin aku gak bakal jadi diri aku yang sekarang, aku bakal jadi pemuda yang males cuek sama diri sendiri dan yang jelas aku bukan jadi seorang yang pemberani.

Larissa hanya tersenyum.

Aku dulu kalo luka kaya gini mah bodo amat, palingan yang luka dikit cuma dipakein ludah terus di usap usap. Wajar masih jomblo hehehe.

"Jomblo apaan, itu jorok namanya".

Setelah itu..
Kami berdua makan cemilan bareng di teras rumah lantai 3  sebelum adzan Ashar sambil melihat pemandangan awan mendung yang gak ada 1 menit langsung turun hujan (sial banget). Lalu kita turun ke ruang tamu dan beralih jadi nonton film bareng pake netflix di TV.

*

Ngomong ngomong orangtua ku sedang liburan di luar negri. Tapi tenang dirumah kita gak berdua, karna dirumah ada asisten rumah tangga dan supir pribadi.
Karna aku males pake mobil tadi pagi jadi pengen bawa motor kesayangan dan alhasil nabrak (duuhh).

Oiya Larissa adalah pacar ku, kita kenal cukup lama sejak sekolah. Sampe sekarang dan selalu jadi teman harian bersama. Sering menemaniku tapi kita gak pernah berbuat macem macem karna Mama dan Papaku sudah mengenalnya cukup lama yaa sekitar seminggu. Hehehe, Karna waktu ku bilang nembak cewe, orangtuaku sedang terbang ke Virginia Amerika Serikat untuk berlibur dan mengurusi urusan bisnis kafe kecil yang ingin keluarga ku buat.

Lebih jelasnya teman teman kantor yang tadi kuceritakan adalah karyawan karyawanku. Sekarang aku adalah pimpinan perusahaan di salah satu kantor yang bos besarnya adalah Papahku.

Tadi malam aku tidur pukul 04.30 setelah adzan Shubuh. Begadang adalah hobi terbaik yang sering ku jalani. Malah dingin malam adalah energi untuk mengisi banyak cakra dan ide ide yang sedikit bermanfaat untuk besok pagi. Semalam itu aku sedang curhat dengan teman setia yaitu buku diary yang terus ku tulis tuk mengaplikasikan karya dan ide yang kurancang untuk nanti kedepan.

Mangkanya jadi ngantuk pas berangkat kerja. Padahal bisa saja aku tidak masuk pagi tadi dan di gantikan asisten kantor.

Tapi karna aku adalah pimpinan teladan, jadi harus lakukan terbaik untuk menjadi lebih profesional apapun caranya.

*

Rintik terakhir air hujan sudah bisa di hitung, lalu Larissa siap siap ingin pulang karna sudah terlalu malam karna besok ia harus kuliah.

Saat ku menutup gerbang.. Larisa mengatakan i love you pada kaca mobil yang belum ditutup dan membuat aku tersenyum senang lalu dia tancap gas.

Disela malam yang selalu mengganggu ku agar tidak tidur cepat, aku selalu biasakan diri untuk olahraga sedikit dan dilanjutkan membuat catatan sederhana pada diary agar selalu ingat suatu kejadian. Agar nanti akan ku baca berulang pada kesempatan saat bosan dan merasakan tidak yakin pada tujuan.

Ditambah lagi masih ada rintikan air hujan yang masih belum puas turun dari langit, yang sangat membantuku membuat ide brilian dan rasa percaya diri.

Aku menceritakan masalah hari dimana mengawali hari di pagi hari dengan buruk serta ditemani sang pujaan hati tercinta.
Akhir cerita ku hari berakhir. Aku sangat menyangi Larissa dan ingin selalu menjadi teman hidupnya nanti. Sangat bersyukur masih memilikinya dan menjaganya.


S E L E S A I


INI ADALAH BAGIAN AKHIR DARI CERITA SANG TOKOH YAITU FIZA, DIMANA AKAN DIKISAHKAN OLEH KARAKTER BARU DALAM DIRINYA YAITU KEPRIBADIAN KE 2 NYA.

APA MAKSUDNYA? IKUTI TERUS ALURNYA
INI AKAN KEMBALI MASA LALU DI SEKOLAH DIMANA AWAL MEREKA BERTEMU DAN MERAJUT CINTA.

Kisah SebentarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang