Pagi ini aku mau pergi kesekolah tapi terhalang dengan Toni yg datang dengan tiba tiba.
Dia langsung membekam mulutku dan menggendongku. Dia membawa ku kegubuk kecil.
"lepasin aku,mau kamu apa hah? "teriakku
"aku mau balas dendam atas sikap mu yg kemarin menamparku"jawab nya dengan senyuman kejam
"bisa bisanya kamu menyalahkan aku yg jelas jelas itu kamu yg pertama berulah"ketusku
Tanpa banyak Bicara Toni mengepung tubuhku agar tidak bisa kabur.
"TOLONG TOLONG "teriakku dengan isakkan keras.
"gak akan ada yg bisa mendengar karna tempat ini gak ada orang yg lewat"ucapnya
Aku membrontak tapi kekuatanku kalah, dia hampir menciumku.
Brakh
Pintu terbuka
Bugh Bugh Bugh
Toni tersungkur saat ada yg memukulnya,dia langsung lari.
"Dek, kamu gak papa kan? "tanya cowok yg menolongku
Tanpa menjawab aku langsung memeluknya karna masih ada rasa takut, tangisku juga pecah didada bidang cowok itu.
"kamu tenang ya sekarang kamu udah aman"ucapnya lagi.
Dengan detik itu juga ada suara ricuh diluar sana.dan seketika mereka menggebrak pintu dan telihat lah kami sedang berpelukkan.
"gini ya perilaku kalian ya,jijik kami lihat ini"kata ibu ibu
"apa kamu gak diajari sopan santun, An?"tanya ibu satunya
Pak Rt langsung menyidang kami.
"maaf Pak, ini gak seperti yg kalian lihat, saya hanya menolong Adek teman saya yg hampir diperkosa"bela cowok itu.
"halah bohong itu cuma alasan saja"cecar ibu ibu
"saya buktinya tadi udah saya cegah tapi saya malah dipukuli"kata Tino
Kami berdua langsung menganga mendengar tuturan Tino yg jelas jelas dia berbohong.
Aku hanya bisa menangis, disana kami dihujat habis habisan karna kami tak ada bukti dan keputusan mereka itu yg menjadi sulit untuk kami.
"kalau begitu besok kami akan menikah kan kalian agar tidak mencemarkan nama baik kampung ini"ucap Pak Rt
"tapi Pak, kami benaran gak melakukan hal yg kalian tuduhkan"cowok itu membela diri nya lagi
"maaf Mas, karna ini udah keputusan dari semua warga dan suara terbanyak,jadi Mas harus menerimanya"ujar Pak Rt.
