Menghindar Lagi

5 0 0
                                    

Jam menunjukkan jam 9,aku buru buru keluar dengan alasan mau ketemu teman tapi itu memang benar, aku sudah janji dengan Nara yg mau ngantar aku daftar kuliah dan juga bermaksud menghindar dari Mas Sony.

"Assalamu'alaikum Sar"salam Mas Sony

"Walaikumsalam, ada apa Mas kesini? "jawab Mbak Sara

"loh aku kan mau ngantar Ana daftar kuliah, kamu lupa ya? "jelas nya

"ya ampun aku lupa,tapi Ana nya udah keluar"kata Mbak Sara

"Loh keluar kemana, kok gak ngomong sama aku? Kan kemarin kita udah janjian"kata Mas Sony

"mungkin dia lupa kali Mas sama kayak aku, katanya ketemuan sama temennya"

"gak Sar, dia tu menghindar dari kita.mungkin kalau sama kamu gak karna serumah tapi kalau sama aku itu ya karna tidak intens bertemu, tolong kamu kasih tau aku kalau dia sudah pulang ya? "ucapnya dan pergi dengan raut kecewa.

Mbak Sara bingung dan mencoba mengerti tiap apa yg disampaikan Sony dan dia tersenyum.

"kamu mulai suka Mas sama Adekku dan aku senang walau ada rasa sakit dihatiku"batin Mbak Sara.

Disisi lain Ana bertemu dengan Nara.mereka berjalan dikampus yg diminati Ana dan juga Nara.

"aku kalau udah lulus pengennya kuliah disini Mbak"ucap Nara.

"oh ya, emang kualitas nya dan vasilitasnya nyaman dan aku suka, ayo ikut Mbak daftar"kataku.

Mereka pun menuju ruang pendaftaran dan Nara mengantar Ana pulang ya walau pun didepan gang saja.

Aku pun sampai rumah dan melihat Mbak Sara yg tidur didepan tv, aku merasa kasihan, dia pasti menungguku.

"Mbak,bangun pindah kekamar gih"ucapku.

Mbak Sara mengerjapkan mata dan melihat ku, dia tersenyum dan menganggukan kepalanya sambil berjalan kekamarnya.

Aku tak tinggal diam, setelah makan aku membereskan semua pekerjaan rumah mulai dari cuci piring, nyapu, ngepel dan terakhir memasak untuk makan malam.

Tak terasa aku selesaikan semua tapi saat aku menata makanan dimeja aku tidak menyadari kalau di situ ada Mas Sony yg memperhatikan ku.

Aku merasa sedikit lelah jadi aku duduk di depan tv, saat mau menyalakan tv ada tangan yg memegang tanganku.

"eh, Mas Sony"

Aku kaget dan karna tak bisa lari aku hanya diam dan menunduk.
Dia menarik tanganku masuk kedalam kamarku.

"kenapa kamu terus menghindariku, sampai kapan? "tanyanya dengan agak meninggikan nada suaranya.

"a a a aku... "jwabku terbata karna tak tau harus jawab apa.

"jawab dengan jujur,aku ini suami kamu"ucapnya

"aku menghindar karna aku gak mau menganggu hubungan Mas Sony dengan Mbak Sara karna aku sadar aku hanya penghalang bagi kalian"jawabku menunduk

"kamu ngomong lihat orang nya"kata nya

Aku pun menatap dia tapi baru menatap Mas Sony mencium bibirku dengan melumatnya, aku kaget, aku pukul lengan nya dan mendorongnya tapi itu tidak pengaruh,dia masih melumat bibir ku sampai dia menggigit bibir bawahku otomatis mulutku terbuka,lidah Mas Sony mengabsen setiap gigi dan terus melumat sampai nafas kami habis baru dia melepasnya.

Aku hirup nafas kuat kuat dan melihat Mas Sony aku langsung menamparnya.

"apa yg Mas lakukan ini salah"bentakku.

"apa yg salah?salah sendiri kamu terus menghindariku, kamu istriku jadi gak ada yg salah"jawabnya.

"jelas salah, karna aku gak pernah menganggap pernikahan ini terjadi"ucapku

Karna geram Mas Sony mulai mencium ku lagi, sekarang melumat dengan kasar sampai turun keleher, saat itu langsung aku dorong dan terlepas.

"Mas Sony sudah gila ya"bentakku

"ya aku gila karna ucapan mu, aku memang gak cinta sama kamu tapi hargai aku sebagai suami kamu"jawabnya dengan bentakkan.

Aku kaget langsung menangis, Mas Sony yg melihat itu langsung mendekap tubuhku dalam pelukannya.

Aku makin pecah yg menangis tanpa aku sadari aku balas pelukan itu dengan erat.

"katanya gak suka tapi erat banget yg meluk"goda nya sambil tertawa.

Aku yg menyadari itu langsung melepaskannya tapi ditahan dengan Mas Sony.

"udah gini aja dulu"katanya.

Kami hanyut dalam pelukkan itu. Mas Sony pun merasa nyaman dan rasa suka pada Mbak Sara pun seakan hilang begitu saja.

"apa aku mulai sayang dan cinta ya sama Ana"batinnya.

"kenapa aku nyaman dalam pelukkannya dan ciuman itu.. "batinku

Kami makin hanyut dalam pikiran masing masing sampai ketukkan pintu lah yg menyadarkan kami, aku langsung melepaskan pelukkan itu dan menghapus jejak air mata dan membuka pintu.

"Dek, eh ada Mas Sony juga, ayo makan udah waktunya makan malam soalnya"kata Mbak Sara dan pergi

Mas Sony menganggukkan kepalanya, aku merasa gak enak sama Mbak Sara pun mau menyusulnya tapi tangan ku ditahan dengan Mas Sony.

"jangan menghindar lagi ya"katanya sambil mengelus rambut kepalaku. Aku hanya mengangguk.

Mas Sony keluar dengan menggenggam tanganku. Awalnya aku menurut tapi pas sampai dimeja makan aku melepaskan dengan kasar karna melihat wajah Mbak Sara yg kaget melihat kearah tangan kami.

"ayo makan dulu"ajak Mbak Sara.

Suasana makan malam itu sangat canggung, tak ada yg berbicara.hanya bunyi sendok dan garpu yg terdengar.

Setelah makan selesai dan aku langsung mencuci piring, Mbak Sara pamit kekamarnya karna ada tugas kuliah yg harus dia kerjakan.saat aku mencuci piring ada tangan yg melingkar dipinggang ku dan kepalanya disenderkan kebahu ku.

"Mas Sony ngapain kayak gini,lepas ih kalau ada Mbak Sara bisa salahpaham, aku gak mau ya"ucapku

Tanpa mendengar ucapnku Mas Sony makin erat memelukku dari belakang.nafasnya pun menderu membuat leherku begitu terasa geli.

"Mas Sony lepas,emang kamu gak mau pulang, Mas itu sebaiknya nyamperin Mbak Sara agar hubungan kalian lebih baik"ucap ku.

"kamu ini kenapa sih, gak suka di dekati suaminya sendiri hm? "jawabnya

"aku gak mau pulang, masalah Sara aku udah anggap dia sebagai temanku aja"sambungnya yg masih ndusel keleherku.

"Mas,kamu itu jangan gitu kasian Mbak Sara, lagian kita itu gak ada apa apa,pernikahannya juga cuma sementara aja itu kan yg kamu bilang dulu"ucapku

Mas Sony melepaskan pelukkannya dan membalikkan badanku. Dia menatapku dengan tajam, aku hanya bisa nunduk.

"kenapa kamu ngomong gitu, apa kamu mau ngindar lagi sama aku ya? "tanaya nya.

"emang aku dulu ngomong gitu tapi ya sudah lah aku pulang dulu"sambungnya.

Sebelum pulang dia mengecup bibirku sekilas dan pergi. Aku hanya bingung dan saat aku menuju kamar, aku mendengar Mbak Sara menangis.

"aku emang udah lepas kamu tapi kenapa sesulit ini aku melupakan mu Mas"ucap Mbak Sara yg bisa ku dengar.

Aku sadar kalau tindakkan ku hari ini sangat melukai Mbak ku, aku menuju kamar dengan air mata yg sudah membasahi pipiku.

"maaf Mbak gara gara aku,kamu menanggung sakit yg begitu dalam dihatimu, aku akan berusaha gak ketemu lagi sama Mas Sony agar hubungan kalian membaik seperti semula"gumamku pada diri sendiri walau ada rasa sakit dihati tapi kenapa aku gak tau.

Takdir CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang