Menghindar

5 0 0
                                    

Keesokan hari nya aku berencana untuk jalan jalan sendiri untuk mengenal daerah yg akan aku tinggali selama kuliah.melihat jalanan yg begitu padat dan ramai.

Sampailah aku dicafe. Aku memasukki cafe dan memesan minum.

"keren juga ini cafe"gumam ku

Begitu banyak orang disini,kebanyakkan seumuran ku dan saat aku menoleh ada anak remaja yg tidak sengaja menabrak orang lain,disana anak perempuan itu dimarahi habis habisan sampai jadi pusat perhatian dan saat tangan wanita itu hampir menampar nya aku menahannya.

"maaf bisa tidak untuk tidak kasar sama anak ini"ucapku sambil menghemaskan tangan wanita itu

"kamu siapa? Brani brani nya kamu bicara seperti ini sama aku, kamu gak tau siapa saya ha? "bentak wanita itu

"memang saya tidak tau anda,saya juga bukan siapa siapa tapi perilaku anda tidak layak untuk di tunjukkan apalagi sama anak dibawah umur,memangnya apa kesalhan anak ini sampai anda semarah ini"jawabku tegas

"dia menumpakan pesanan ku dan mengenai sepatu ku yg mahal ini"bentaknya

Aku melihat wanita ini dari atas sampai bawa, aku menahan tawa karna dandan yg begitu menor mirip ondel ondel dan saat aku melihat merk sepatunya aku pun tertawa.

"apa yg kamu ketawakan? "tanya wanita itu

"maaf bukan maksud untuk menyinggung tapi merk sepatu anda ini golongan sepatu yg ada dipasar jadi menurutku ini tidak terlalu mahal dan aku akan mengganti minuman dan harga sepatu anda"jawabku.

Aku mengeluarkan uang dua lembar merah dan satu lembar berwarna biru karna menurutku itu lebih dari cukup untuk mengganti semuanya.

Karna tidak punya malu wanita itu mengambil uang yg ku berikan dan pergi. Aku mendekat ke remaja itu.

"kamu gak papa Dek? "tanya ku

"gak papa Mbak, makasi udah menolongku dari mak lampir"jawabnya

Aku tersenyum

"Mbak nama nya siapa? "tanyanya

"oh aku Ana, kamu? "jawabku

"aku Nara, Mbak. Mbak nanti aku kembalikan uangnya tapi tunggu supirku dulu ya? "kata Nara

"eh, gak usah, aku temenin aja oke"jawabku

"emm makasih deh, Mbak boleh minta no wa, Mbak mau kan jadi Mbak aku karna aku gak punya Mbak cuma punya Mas itupun jarang pulang"ucapnya dengan sendu

"oh boleh banget aku juga gak punya Adek, ni no ku"sambil menyodorkan kertas yg ada no wa ku.

Kami pun berbincang dan ketawa sampai supir jemputannya datang dan Nara juga memaksa mengantar ku pulang.

Sesampai nya di kosan Mbak Sara,aku lihat Mas Sony yg berbincang dengan wajah berbinar, tak terasa air mata ku menetes karna aku merasa bersalah dengan mereka, gara gara aku mereka terpisah.

Aku masuk dengan mengucapkan salam dan langsung masuk kamar tapi dikejar dengan Mas Sony.

Dia mengetuk pintu tapi aku tak menjawab sampai dia marah.

"buka pintunya atau saya dobrak"bentaknya

Akhirnya aku mengalah,ku buka pintunya dengan menyungging senyum.

"maaf tadi aku lagi ganti baju, ada apa ya? "jelasku

"oh maaf saya gak tau, saya pikir kamu marah, aku cuma mau ngomong besok aku jemput kamu jam 10 untuk daftar ke kampus"ujarnya dengan anggukkan sebagai jawabnya.

Mas Sony pamit pulang karna sudah magrib. Mbak Sara menemuiku dikamar.

"Dek, kamu dari mana? Kok sampai siang gitu pulangnya? "tanya nya.

"aku cuma jalan jalan kok abis gitu mampir ke cafe"jawabku.

"maaf ya tadi gak maksud buat kamu canggung karna Sony"Mbak Sara

"gak Mbak, sebenarnya aku yg harus minta maaf gara gara aku kalian harus pisah."sedihku

Kami pun berpelukkan.

Takdir CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang