Pernikahan Paksa

4 0 0
                                    

Aku menangis semalaman karna tidak menyangka nasib yg ku punya begitu menyedihkan.

Disisi lain aku memikirkan nasib Mbak Sara karna laki laki yg akan menikahiku itu Mas Sony, lelaki yg menyelamatkan ku dari prilaku biadap Toni.

Aku mencoba mengetuk kamar Mbak Sara, aku ingin menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi tapi dia tidak mau membukanya.

Ibu dan Ayah sudah pasrah dengan keputusan warga walau mereka tau kami tidak akan melakukan hal yg diluar batas tapi suara kami kalah dengan warga yg begitu banyak.

Tok Tok Tok

Pintu kamarku ada yg mengetuk dan ku buka, aku kaget karna yg ada dihadapanku Mas Sony yg aku pikir Mbak Sara.

"apa saya bisa bicara sama kamu, berdua saja? "tanya nya

"silakan apa yg akan anda bicarakan"jawabku dengan kata kata formal

"saya memang akan menikahimu tapi hanya tiga bulan setelah itu saya akan menceraikan kamu tapi walau begitu saya akan tetap membiayaimu kuliah sampai lulus dan menafkahimu, karna kamu tau sendiri saya ini menyukai Mbak kamu"ucao nya panjang lebar.

Aku menghela nafas panjang melihat nasib hidup dan percintaanku yg begitu mengenaskan tapi aku bisa apa.hanya pasrah yg aku punya sekarang saat ini, anggukkan lah yg menjadi jawabannya.

Setelah menyampaikan apa yg Mas Sony dan langsung pergi begitu saja.
Ibu pun masuk kekamar ku.

"Nak, Ibu tau apa yg kamu rasakan sekarang tapi Ibu yakin kamu bisa lewatin ini semua"ujar Ibu

"oya apa pun yg terjadi dan apa pun masalah yg kamu hadapi,kamu selesaikan dengan kepala dingin ya jangan sampai tersulut emosi ya"sambung nya lagi.

"ya Bu, aku akan selalu ingat pesan Ibu"jawabku sambil merangkul dan menangis sesegukkan.

"sekarang kamu tidur ya karna besok hari sejarah kamu"ucapnya dengan senyuman.

Ijab qobul pun berlangsung ya semua orang mengsahkan yg bisa ku dengar dari kamarku.

Mbak Sara menghampiriku.

"Mbak, maafin aku, aku gak maksud merebut Mas Sony---"ucapku yg belum selesai

"udah ya, maaf kemarin Mbak gak mau ketemu kamu, Mbak cuma syok aja tapi sekarang Mbak bisa menerima ini semua, mungkin ini semua sudah takdir Allah yg ditulisnya, jadi kamu tenang aja ya? "jawabnya

Aku hanya bisa menangis dalam diam tapi aku bertekat nanti kalau aku emang jadi kuliah dan tinggal di kota, aku akan menghindari Mas Sony karna aku gak mau rasa yg gak ada jadi ada dan aku gak mau melukai hati Mbak Sara lebih jauh lagi.

Mas Sony memasangkan cincin dan mencium pucuk kepalaku.

Dua hari kami sudah jadi pasangan suami istri tapi tidak ada percakapan yg mengisi keseharian kami, soal tidurpun aku tidur diranjang sedangkan Mas Sony dibawah.
Hanya saat di meja makan saja interaksi yg bisa kami lakukan.

Itupun hanya kewajiban mengambilkan nasi dan lauk saja setelah nya hanya diam.

Takdir CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang