Notulensi
Seminar Kepenulisan Online bersama Bella Putri Maharani
Dengan Tema: "Tips membuat alur yang memukau"***
Materi
Materi kali ini cukup menarik yaitu tips membuat alur cerita . Kata kunci dalam materi adalah alur. Kalau dalam KBBI, alur sendiri berarti rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian. Tapi dalam konteks materi ini, mari kita mengibaratkan bahwa yang akan kita bahas adalah Tips membuat alur
1. Alur berkaitan dengan tema yang akan dibawakan, maka hal pertama yang harus diperhatikan sebelum membuat alur adalah menentukan tema/ide cerita.
Pasti di kepala kamu terdapat banyak ide mau nulis gimana dan gimana. Saran saya, pilih satu yang idenya paling kuat, simpan yang masih bercabang atau belum jelas arahnya. Di sini setelah kamu dapat ide misal, "Mau nulis cerita tentang kasus pembunuhan." Nah ini pasti bakalan ujung-ujungnya nyangkut ke genre. Harus ada kesinambungan ide dan genre. Saran dari saya, untuk membuat suatu ide cerita, yang paling mudah adalah dengan melihat yang terjadi di sekitar kamu. Kenapa begitu? Karena lebih mudah membayangkannya. Atau bisa juga, tulislah yang sekiranya bisa kamu selesaikan. Ketimbang, mencari ide yang menurut kamu "Wah antimainstream nih." Tapi nanti di tengah jalan kamu kebingunga sendiri, ya jatuhnya percuma kan. Jadi mending cari yang kamu bisa dan di sekitar kamu dulu. Ide cerita terlalu mainstream? Its okay, nggak masalah. Sampai detik ini juga, saya juga sering nulis cerita dengan tema pasaran. Alasannya, ya karena saya bisa menyelesaikannya. Sebab yang perlu kamu pahami lagi, tema sepasaran apapun pasti antar penulis beda cara membawakannya. Nah, di sinilah letak kamu harus pandai mengesekusinya.
2. Pahami cara pembuatan alur
Sebelum kamu menulis cerita, kamu juga harus memahami alur apa yang ingin kamu gunakan dalam membuat cerita.Alur maju? Alur mundur? Atau alur campuran? Memang menulis novel itu lebih rumit daripada menulis cerpen. Ada banyak konflik, adegan, tokoh yang harus dikeluarkan. Nah di sini kamu benar-benar harus memahami cerita yang ingin kamu buat itu seperti apa.
3. Buatlah alur yang logis/ masuk akal
Sebagai editor, saya kerap kali menemukan cerita yang tidak masuk akal.Salah satu perbedaan tulisan fiksi dengan non fiksi ada pada sisi logika. Pada tulisan non fiksi, unsur logis dan empiris sangat kental jika tidak bisa dibilang mutlak. Sebaliknya, tulisan fiksi cenderung lebih longgar dalam urusan logika. Namun, sekhayal-khayalnya tulisan fiksi, tetap saja ada logika di sana terutama terkait dengan pertanyaan: apa yang akan dilakukan oleh si tokoh cerita? 'Apa yang akan dilakukan oleh si tokoh cerita' ini yang akan membentuk alur cerita melalui rangkaian sebab-akibat.
Selain itu juga, perhatikan betul apabila tulisan yang kamu muat bergenre romance/ teenlit yang menyentuh kehidupan nyata. Pastikan setiap adegan itu, kalau dikhayalkan bisa benar-benar terjadi di dalam kehidupan nyata.
Misal kamu bikin adegan, liburan balik hari... Jakarta Bali, bolos sekolah, oke mungkin sebagain merasa ... ah mungkin saja benar-benar terjadi. Tapi mungkin ada saja yang kepikiran bahwa itu tidak masuk akal, nah untuk mengurangi perbedaan selesih ini. Usahakan kamu sudah memikirkannya dengan baik.4. Setiap mengakhiri bab dari cerita, usahakan berikan adegan yang membuat tanda tanya pembaca.
Alur yang terlalu mudah dibaca oleh pembaca akan menjadi kurang menantang dan tidak menumbuhkan 'rasa ingin tahu' pada diri pembaca. Selain dengan diksi, komposisi maupun percakapan, alur juga berperan besar dalam memelihara rasa ingin tahu pembaca akan kelanjutan cerita. Jika kamu suka menonton drama-drama korea, atau sinetron kita, perhatikanlah, pada akhir episode akan selalu disisipkan satu kejadian yang memicu rasa ingin tahu kelanjutan ceritanya. Alur cerita yang semula sudah seperti hendak masuk ke resolusi, tiba-tiba muncul konflik baru.