Chapter Enam

2.6K 305 7
                                    

Kondisinya belum bisa dikatakan baik. Demam tinggi sampai membuat wajah itu pucat pasi. Kamar yang biasanya dipenuhi dengan berbagai mainan, kini dirubah sepenuhnya menjadi kamar rawat pasien. Karena tidak mau makan, selang infus juga ditambahkan. Kamar besar ini terkadang mampu memuat dua anak kecil untuk tidur di kasur, tapi empat hari ini ini tidak diperbolehkan Hinata untuk tidur bersama Naruto.

Hari ini Hinata duduk di atas kasur bersama Sakura yang sedang melaksanakan tugasnya untuk menyembuhkan Naruto, lalu ada Neji dan Shikamaru yang duduk dalam satu sofa sedang menunggu. Bunyi telefon berusaha menyambung juga terdengar, Neji sedang ingin mengamuk kepada seseorang yang katanya pergi ke Amerika.

Ini sudah melebihi hari yang dijanjikan Kakashi untuk pulang. Sejak terjadinya Naruto merengek hari itu, Kakashi tidak bisa dihubungi sama sekali. Pesan tidak dibalas, telfon tidak direspon, membuat Neji terkadang mengumpati siapapun yang ada di sekitarnya.

Kedatangan Sasuke dengan setelan kantor dengan kacamata baca di wajahnya, sedikit mengalihkan perhatian Shikamaru dari mengamati Neji yang sedang komat-kamit mengomeli Kakashi. "Kau datang?" tanya Shikamaru sekedar basa-basi.

Sasuke duduk di sebelah Neji, membuat manusia berambut panjang itu terapit oleh dua manusia yaitu dirinya dan Shikamaru, kemudian ia menatap Sakura yang masih setia mengompres dahi Naruto.

"Bagaimana dengan Kakashi?" melihat situasi Naruto yang sepertinya belum ada perkembangan, ia menarik pertanyaannya untuk Kakashi. Kedua tangannya saling meremat, seperti sedang tidak sabar melakukan apapun.

Shikamaru menjawab pertanyaan Sasuke dengan menguap malas, lalu Neji memasang wajah sangar yang sedikit membuat Sasuke merinding melihatnya. Wajah biasa Neji aja terkadang mirip hantu, apalagi wajah marah seperti itu, melebihi wajah hantu. Dirinya dan Shikamaru sering merasa takut dengan Neji, tapi entah dengan Kakashi dan Sakura. Sepertinya hantu mulai turun harga dirinya jika dibandingkan dengan Neji.

"Orang bodoh itu sama sekali tidak merespon! jangan bilang kalau dia di sana mendapat mainan baru! mesum satu itu!!" setiap nada yang ia keluarkan dari mulutnya, ada dendam yang membara sehingga cukup mengerikan untuk didengar.

Shikamaru mengalihkan pandangan ke Sakura, ia sungguh berharap Naruto sembuh. Untung saja Hinata tidak rewel, gadis itu hanya menemani meski wajah ingin merengek sesekali terlihat. Rupanya Hinata memiliki sisi pengertian di umurnya yang masih anak-anak.

"Sampai nanti malam kalau dia belum datang, aku akan pergi ke Amerika." Tekad Sasuke, ia sudah lelah hanya duduk sambil berharap Kakashi menerima pesan dan telfon, kemudian meminta dengan baik-baik melalui percakapan jarak jauh untuk segera pulang. Sasuke sudah tidak mau lagi.

"Naruto juga membutuhkanmu." Cetus Shikamaru mengingatkan. Jika Naruto susah tidur, atau menangis lagi, pasti Sasuke atau Neji yang bisa menenangkan. Ya, walaupun tidak terlalu berpengaruh kepada Naruto, tapi setidaknya di sini jangan sampai kehilangan pion berharga. Sebaiknya malah dirinya yang mendatangi Kakashi.

Mata gelap seperti langit malam itu menatap tubuh kecil yang terbaring lemah di kasur, "Dia lebih membutuhkan Kakashi," kata Sasuke pelan. Di balik kata-katanya yang terdengar damai, ada getaran luka di sel-sel darahnya yang menuju jantung. Bahkan, dengan melihat sifat Naruto, ia sudah tahu kalau dirinya secara tidak langsung ditolak, tapi apalah daya dengan dirinya yang tidak bisa melepas.

Sekalipun sakit, ia akan tetap mencintai Naruto, sama seperti waktu yang terbuang ratusan tahun yang lalu. "Naruto.. aku..aku akan mencintaimu di lain waktu." Ingatan itu selalu berputar, seperti drama kolosal yang selalu hadir di saat yang tepat.

Sasuke tidak tahu, akhir seperti apa yang menunggu di kehidupan kedua ini, apakah bahagia ataukah sedih. Apakah Naruto menjadi miliknya, atau memilih Kakashi, apa malah tidak ada satupun yang bisa merangkul Naruto. Andai ia bisa memilih akhir perjalanan hidup ini, selain mati dengan damai, harapannya adalah dapat berjalan bergandengan dengan Naruto sampai ajal menjemput.

REINKARNASI || KAKANARU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang