keluarga baru

4 1 0
                                    

Happy reading

Hai kenalin nama aku afilia cahaya, aku tinggal di jakarta bersama nenek ku, usia ku sudah mengijak 19 tahun untuk tahun ini.

Jika kalian  bertanya kenapa aku hanya tinggal bersama nenek makan jawabannya karena ibu ku sudah meninggal sejak aku berumur 7 tahun dan sedangkan aku tak tau keadaan ayahku karena ibu tak pernah mau membahasnya.

Soal pendidikan  aku hanya berhenti di jenjang SMP karena aku tak memiliki biaya untuk melanjutkan ke jenjang SMA.

Walaupun aku tak lanjut pendidikan, aku sudah di kategorikan menjadi anak yang pintar karena aku selalu menjadi urutan pertama di SMP dulu.

Aku bekerja di salah satu cafe ternama di jakarta dan gajinya cukup untuk kehidupannya sehari hari dengan nenek.

Tetapi semenjak 2 bulan terakhir nenek sakit dan penyakit yang nenek derita adalah penyakit yang mematikan yaitu kanker hati yang sudah di stadium akhir.

Nenek sudah mendapatkan penyakit ini sejak lama tetapi nenek tak ingin  menjadi beban ku makanya nenek tak memberi tahu ku .

Aku berusaha untuk menyembuhkan nenek tetapi tetap saja tidak membuahkan hasil malahan penyakit nenek semakin parah.

* rumah sakit *

Hari ini menjadi hari yang menyedihkan bagiku karena penyakit nenek tidak sembuh, padahal aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk penyembuhan nenek.

Aku melihat ranjang yang nenek tempatkan . saat ini nenek sedang tertidur karena tubuhnya sangat lemah. Aku benar benar tak tega melihat nya tetapi nenek meyakinkan ku bahwa semua akan baik baik saja.

Saat itu juga nenek membuka matanya perlahan dan melihat ku dengan senyum yang manis walaupun usianya tak muda lagi. Nenek memanggilku dan ingin mengatakan sesuatu tetapi karena sudah sangat lemah nenek berbicara terbata bata.

" Fi....... Si.... Ni... Lah nenek.. Ingin memberi... Tahumu..... Sesuatu ". Ujar nenek dengan suara yang sangat lemah.

" Ada apa nek? " . Tanyaku

" Ne... Nek.... Harap kamu..... Bisa menjaga..... Di... Rimu.... Sendiri.... Setelah nenek.... Pergi.... ". Mendengar ucapan nenek spontan membuat mataku berair. Kenapa nenek mengucapkan kalimat itu.

" Apa yang nenek katakan nenek akan sembuh fili yakin itu ". Sambil seseguk kecil dan nenek hanya menggeleng .

" Nenek..... Be... Nar benar....... Tidak.... Sanggup lagi fi....... Nenek.... sudah tak sanggup lagi ". Sontak membuatku menangis dengan kencang.

" Enggak hiks hiks.... Nenek gk boleh pergi hiks...... Nanti hiks hiks kalau nenek hiks hiks........ Pergi Fili nanti tinggal dengan siapa hiks hiks...... ". Tangis ku benar benar pecah saat ini.

" Ne..... nek akan..... memberitahu mu ...... Sesuatu.... Te... Tapi.... Ne. ... nek ber..... harap kamu.... Menerima... nya..... ".

" Sebenar..... Nya kamu.... masih memiliki... Ki....... Ayah dan...... nenek sudah..... memberitahu dia..... Untuk menyurusmu..... setelah ne....nek meninggal. Jadi nenek........ harap...... Ka.......mu baik...... Baik...... dengan ayahmu ya....... ". Lanjut nenek dengan nada yang semakin melemah.

" Jika...... Suatu hari...... Kamu men..... dapatkan...... Masalah jan..... gan menye.... Rah ya fi kare_________" Sebelum menyelesaikan kalimatnya nenek sudah dalam keadaan drop dan aku segera memanggil dokter.

Sudah lama dokter di dalam ruang dan keluar dengan wajah yang murung seketika pikiran negatif menghantuiku.

" Maaf dek fili kamu sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi Allah berkehendak lain nenek adek sudah mening______".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

destiny between me and him  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang