5

52 5 0
                                    

Jungkook menatap Yera bingung sebelum menyalakan mobilnya, apa yang berbeda? Jungkook menggidikkan bahunya dan memilih mengabaikan hal itu.

Ia menyalakan mobilnya dan mengantar Yera serta Hana kembali ke panti asuhan, setelah itu ia pamit untuk pulang.

Yera menggendong Hana yang mulai terlelap karena efek suntikan yang diberikan oleh dokter pada nya.

"kenapa kau harus memanggil orang lain yang baru kau lihat dengan sebutan appa" gumam Yera.

Ia meletakkan Hana ke ranjangnya, "Yera-a, ada yang menunggumu, orang yang kemarin menjemputmu." suara Rin ahjumma menyadarkan Yera dari lamunannya.

"ahjumma tahu siapa yang menjemputku kemarin?" tanya Yera, menatap Rin ahjumma bingung.

"ya, saat itu Hana menangis, ia ingin ikut dengan mu, tapi saat aku ingin menemuimu kau sudah pergi dengan pria itu."

"ia juga sempat kesini saat kau membawa Hana ke rumah sakit." ucap Rin ahjumma.

"benarkah? Baiklah, ahjumma bisa kau jagakan Hana? Aku akan menemuinya dulu." ucap Yera, Rin ahjumma mengangguk.

Yera pun keluar dari kamar Hana, dan menemui Taehyung, ia melihat Taehyung sedang bercengkrama dengan anak panti asuhan nya.

Pria itu sepertinya menyukai anak anak.

"kau menunggu lama?" tanya Yera, Taehyung yang awalnya sedang menemani seorang anak bermain robot, menghentikan aktivitas nya dan menatap Yera.

"lumayan, Sona meminta ku kesini untuk menyampaikan sesuatu." ucap Taehyung, Yera menganggukkan kepalanya, tidak mungkin Taehyung menemuinya karena kehendaknya sendiri.

Taehyung akan selalu mengikuti apa yang diminta Sona.

"kalau begitu, lebih baik kita membicarakannya di ruang kerja ku." ucap Yera.

Ia berjalan kesebuah ruangan diikuti Taehyung dibelakang nya, ruangan yang Yera sebut ruang kerjanya adalah sebuah ruangan dengan ukuran sedang.

Ada meja kerja, sofa, kursi dan beberapa dekorasi untuk menghiasi ruangan itu.

Tapi tatapan Taehyung tersita oleh sebuah ranjang bayi, apa bahkan dalam ruangan kerja Yera membawa anak yang ia asuh?

Taehyung duduk di salah satu sofa yang ada disana, berseberangan dengan Yera.

"apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Yera tanpa berbasa basi.

"Sona ingin pernikahan diadakan 3 hari lagi." jawab Taehyung, Yera mengernyitkan alisnya, "3 hari? Bukankah terlalu terburu buru?"

"aku sudah mengatakannya, tapi ia tetap ingin diadakan 3 hari lagi." Taehyung menghela napasnya.

Yera terdiam, ia memikirkan sesuatu, "sebenarnya ada hal penting yang juga ingin ku sampaikan pada kalian."

"mungkin seharusnya aku mengatakannya sebelum mentanda tangani surat perjanjian itu."

Ia menatap Taehyung, "sebelumnya aku bertanya lebih dulu, saat kau kesini dan aku pergi, apa yang dikatakan Rin ahjumma?" tanya Yera.

"kau kerumah sakit untuk mengobati...." Taehyung mencoba mengingat nama anak yang disebutkan Rin ahjumma sebelumnya.

"Hana, namanya Hana." Ucap Yera.

"dia anakku."

Taehyung mengernyitkan alisnya bingung saat mendengar ucapan Yera,"kau sudah memiliki anak? Jadi sebelumnya kau sudah menikah?" tanya Taehyung.

Yera menghela nafasnya, "aku memiliki anak, tapi aku belum pernah menikah." Lirih Yera, Taehyung berdehem, sepertinya ia mulai mengerti sekarang.

"jadi.... Itu anakmu dengan kekasihmu?"

SurrogacyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang