3

44 7 0
                                    

Yera meneguk ludahnya, tatapan Taehyung menguncinya, ia bahkan menahan napasnya saat Taehyung mendekatkan wajahnya.

Taehyung tidak mengerti, bagaimana tiba-tiba ia begitu tertarik pada bibir wanita di depan nya ini.

Ia hampir menepis jaraknya dengan Yera, seandainya handphone nya tidak berdering.

Sona menelponnya, Taehyung mengangkat telpon itu.

Sona hanya memastikan apakah Taehyung sudah menjemput Yera sekarang atau belum, "Sona sudah menunggu." ucap Taehyung, ia kembali keposisinya, menatap kearah jalanan.

Sementara itu Yera tengah bergulat dengan pikirannya, ia meremas seatbelt mobil itu, hampir saja ia membayangkan Taehyung akan menciumnya di mobil itu.

Yera sudah merasa gila padahal baru beberapa jam ia berada satu mobil dengan pria itu, Taehyung berbahaya, bagi jantung dan perasaannya.

Mulai saat ini, Yera bertekad untuk tidak melibatkan perasaannya pada perjanjian ini, ia hanya akan mengandung anak Taehyung, dan setelah itu ia akan menghilang dari kehidupan Taehyung maupun Sona.

Ia bisa menyibukkan dirinya untuk tidak terbiasa dengan kehadiran Taehyung.

Yera berharap bisa melakukan itu.

Setelah cukup lama, dengan suasana hening di mobil itu akhirnya mereka sampai di sebuah rumah.

Sederhana namun terasa nyaman, ada beberapa tanaman di depan rumah itu, dan yang menarik perhatian Yera adalah mawar putih disana.

"kau menyukai rumah ini?" pertanyaan Sona membuyarkan lamunan Yera tentang seberapa inginnya ia memetik bunga mawar itu.

Yera mengangguk menanggapi pertanyaan Sona, "rumah yang bagus, kita akan tinggal disini?" tanya Yera pada Sona.

Sona tersenyum tipis dan menggeleng, " aniya, bukan kita, hanya kau dan Taehyung oppa." ucap Sona yang membuat Yera menatap bingung, ia kira mereka akan tinggal bertiga.

Tapi Setelahnya Yera hanya bisa kembali menganggukkan kepalanya, Sona pasti tidak akan sanggup tinggal dengan orang asing, belum lagi orang asing itu akan menggantikannya untuk mengandung anak dari suaminya.

"Yera-ssi, mari masuk kedalam, kau pasti ingin melihat bagaimana rumah ini." Sona menggenggam tangan Yera meninggalkan Taehyung yang memilih untuk menunggu di luar.

Taehyung masih memikirkan kejadian dimobil beberapa waktu yang lalu, hampir saja ia mencium Yera, hampir saja ia mengkhianati Sona, istrinya.

Ia berjalan ke kearah tanaman mawar nya dan memetik setangkai mawar putih, Taehyung yang meminta Sona untuk menanam bunga itu.

Taehyung merasa tertarik dengan mawar putih, terlihat bersih, dan mawar putih bisa dicampurkan dengan pewarna untuk memberikan warna lain pada warna itu, ia suka menambahkan warna pada beberapa bunga mawar yang ia kumpulkan.

Kecuali warna hitam, ia tidak pernah ingin memiliki mawar dengan warna hitam.

***

"ini rumah pertama kami, hanya memiliki dua kamar, karena saat itu kami pikir kami hanya akan hidup dengan keluarga kecil kami."

"aku, dia dan anak kami." ucap Sona, ia mengajak Yera memasuki kamar utama.

"tapi, karena kesibukan dan beberapa perjanjian bisnis yang tidak singkat, kami memutuskan untuk membeli rumah yang lebih besar dengan beberapa kamar untuk tamu dan pekerja rumah."

Yera menganggukkan kepalanya paham, ia melihat kamar itu, luas dan nyaman, matanya fokus pada dua foto polaroid yang tertempel di dinding, foto Taehyung yang mengarahkan kamera nya.

SurrogacyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang