10

5.8K 500 26
                                    





"aghh Changkyunhhh"

"gue bukan Changkyun" dengan sedikit desahan, perempuan yang berada di bawah kukungan Jooheon menjawab.

Jooheon membuka matanya. Ia merutuki bibirnya yang mendesahkan nama Changkyun dalam permainan panasnya.

Seketika, rasa nafsu akan sex menghilang begitu saja. Ia memberhentikan gerakan pinggulnya di bawah sana ketika keduanya mencapai klimaks masing-masing.

"pergilah" ucap Jooheon setelah mencabut penisnya.

"ne?"

"ini bayaran lo" Jooheon melempar amplop yang cukup tebal.

Tanpa berucap lagi, wanita itu memakai kembali pakaiannya dan pergi menuruti perintah sang penyewa.

Setelah memastikan orang sewaannya benar-benar sudah pergi, Jooheon memutuskan membersihkan tubuhnya sekarang juga.

Berendam di tengah malam adalah hal biasa bagi Jooheon. Air yang menyentuh permukaan kulitnya terasa seperti pijatan kecil yang membuat ia betah berlama-lama di dalam sana.

Pikirannya melayang dan hinggap pada kejadian kemarin malam. Saat ia dan Changkyun melakukan hubungan intim yang hanya dinikmati oleh dirinya saja.

"ahhh" hanya membayangkan wajah Changkyun dan kenikmatan apa saja yang sudah diberikan tubuh mungil itu pada dirinya, membuatnya tegang seketika. Dan ia harus menyelesaikan kegiatan mandinya lebih lama dari biasanya.

Setelah selesai, ia keluar dan mengambil handphonenya yang menyala menandakan adanya pesan masuk disana.

Matanya menajam seiringnya ia membaca pesan tersebut. Dengan secepat kilat, ia memakai pakaiannya asal dan berlari menuju kamar tamu yang sekarang menjadi kamar sang kekasih.

"Changkyun" dengan nafas tersenggal, Jooheon membuka pintu sambil meneriaki nama pemilik kamar tersebut.

Jooheon mengatur napasnya berusaha tenang. Ia tidak ingin membuat Changkyun curiga dengannya.

Changkyun yang dasarnya memang sensitif akan suara, ia langsung terusik dengan panggilan tersebut.

"wae?!" bentaknya serak.

"mulai sekarang lo harus tidur di kamar gue" tanpa memberi penjelasan, Jooheon menarik tangan Changkyun yang masih dalam posisi telentang.

"akhh" rintihnya pelan yang membuat Jooheon bertanya-tanya.

"gendong" pinta Changkyun kemudian.

"lo masih punya kaki" jawabnya acuh.

Changkyun mencibir tidak suka. Ia malah membalikan badannya dan menutupi dirinya dengan selimut.

Jooheon memutar matanya malas. Dalam keadaan seperti ini, ia harus mengalah menghadapi sikap random sang kekasih.

"ck yaudah cepet"

Changkyun berbalik dan tersenyum kearah Jooheon sambil merentangkan kedua tangannya.

"emang sakit banget?" tanya Jooheon sambil berjongkok di depan Changkyun.

"lo mau ngerasain? Oke kita tukar posisi. Gue pihak atas dan lo pihak bawah!" omelnya tepat di telinga Jooheon.

Bukan apa, Changkyun malah merasa pinggangnya semakin sakit dan bagian bawahnya masih terasa perih. Seharusnya ia beristirahat hari ini, tapi ia malah melakuakn hal-hal berat lainnya.

"gak usah aneh-aneh" Jooheon menepuk paha Changkyun pelan.

Pluk

"lo sakit?" tanya Jooheon ketika deru napas Changkyun yang terasa panas menerpa lehernya.

I'm Not A Gay •Jookyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang