25

3.7K 374 51
                                    

"hngghh kyun-ahh"

Jooheon semakin menggerakkan tangannya lebih cepat saat sesuatu ingin keluar dari batang kemaluannya.

Sudah 3 bulan lamanya Jooheon melakukan hal serupa setiap minggunya. Sungguh, sangat menyiksa bermain sendiri tanpa ada yang membantu.

Ia sudah tidak ingin menyewa wanita lain di luar sana. Yang ia inginkan hanya Changkyun yang memusakan nafsunya.

Bahkan ia selalu membawa prabotan berbau Changkyun untuk mengobati rasa rindunya. Memanggilnya di setiap desahan dan membayangkan wajah manis Changkyun di otaknya.

Setelah selesai, Jooheon membersihkan bekas permainanya dan juga tubuhnya. Ia mempunyai urusan lain yang harus ia selesaikan.

"kita dipukuli habis-habisan sama Changkyun" keluh lelaki berbadan besar yang duduk dihadapan Jooheon.

"gila, tuh anak makin jago bela diri" saut yang lainnya.

Kedua orang itu telah diberi tugas untuk mengawasi Changkyun selama ini. Tapi sialnya, mereka malah tertangkap basah oleh orang yang seharusnya mereka jaga.

Jooheon menggelengkan kepala melihat suruhannya yang sudah babak belur. Siapa lagi pelakunya jika bukan Im Changkyun. Lelaki kecil itu sudah menipu semua orang dengan ukuran tubuhnya.

"informasi?" tanya Jooheon yang tidak ingin membuang-buang waktu.

"Changkyun membeli rumah sederhana setelah menjual rumah peninggalan kedua orang tuanya seharga 50 miliar"

"ne?!" Jooheon membulatkan mata sipitnya.

Tentu saja ia terkejut. 50 miliar harga yang sangat murah dibanding dengan rumah peninggalan mertuanya.

Jooheon memijat keningnya pusing. Changkyun terlalu bodoh dengan urusan jual menjual.

"sekarang, dimana bocah itu?"

Baiklah, sepertinya sekarang waktu yang tepat untuk menemui lelaki yang telah mengisi hatinya selama hampir setahun ini.


















Pletak

Changkyun melipat tangannya di depan dada. Dagunya ia angkat lebih tinggi dan matanya menatap remeh pada segrombolan anak sekolah di depannya.

"cih apa yang kalian lakukan?" tanyanya tenang.

"mwoya... Siapa bocah itu? Apa anak sekolah lain?"

Changkyun menggretakkan giginya sebal. Hanya tunggu beberapa minggu lagi dan umurnya akan menjadi 20 tahun. Tubuh pendeknya ini yang menjadi masalahnya sekarang.

Changkyun mengusak rambutnya asal. "ahh apa yang sekolah ajarkan sampai menghasilkan sampah seperti mereka" gumamnya yang sengaja ia besarkan.

Plentang

Merasa tidak terima, salah satu dari mereka menendang besi yang sudah berkarat. Ingin terlihat keren mungkin.

"lo berani?" tanyanya menantang.

Changkyun melakukan peregangan tanpa mengalihkan pandangannya pada mereka. Ssbelum melakukan olahraga berat, dianjurkan untuk pemanasan dahulu bukan?

Diam-diam, si korban berjalan perlahan ke belakang Changkyun. Tentu saja untuk mencari aman.

"tunggu di sana. Tenang saja,hyung bakal habisin mereka." ujar Changkyun padal lelaki yang wajahnya sudah dipenuhi oleh luka lebam.

Setelahnya, ia kembali menatap tajam pada segrombolan pelajar laki-laki di depannya.

I'm Not A Gay •Jookyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang