🌳1🌳 ribut

1.6K 55 0
                                    

#Authour pov#
06:00 wib
Bau harum menyebar kemana-mana hingga kekamar remaja berusia 13 tahun terbangun dan mengikuti bau aroma tersebut.
"Mama masak apa?"
"Masak sayur bayam, sana gih mandi udah jam enam nanti terlambat!"
"Nanti aja ma masih dingin"
"Ya dihidupin dong shower air hangatnya gimana sih anak mama ini"
"Tapi ma gak keluar"
"Masa iya sih"
"Ma nanti goreng ayamnya juga ya?"
"Iya"
Taeyong mengusap rambut anaknya jisung yg memeluknya dari belakang.
"Ekhem..pantas dicariin gak ada ternyata udah didapur"
Taeyong melihat kearah jaehyun yg masih baru bangun tidur.
Lalu melanjutkan kembali acara masaknya.
"Jisung mandi dulu sana nanti terlambat"
"Papa aja sana gih jisung nanti aja lagian masih mau sama mama"
"Papa juga mau peluk mama"
"Papa peluk yg lain aja"
"Jisung!!"
Taeyong meneriaki nama anak tunggalnya namun yg dipanggil hanya mengeluarkan watadosnya.
"Intinya kaliana mandi sana udah jam berapa ini?!"
"Masih jam 05:00 sayang"
"Jam lima? Sayang kamu kan punya ponsel kenapa gak ditengok?!!"
Ingin rasanya menjitak kepala jaehyun namun ia sayang.
"Minggir jisung papa mau peluk mama"
"Papa yg ngalah sama anak dong!"
"Harusnya anak ngalah sama ayahnya"
"Dah rumus dari mana pa?"
"Rumus dari papa sendiri lah"
"Papa minggir!mandi sana berangkat kerja"
"Jisung yg mandi sana berangkat sekolah"
"Jam berapa ini? Kenapa belum ada yg mandi?!"
Jaehyun dan jisung memundurkan langkahnya ketika melihat taeyong berkacak pinggang apalagi ia membawa centong nasi.
"Ma jisung mandi dulu ya"
"Sayang aku mandi dulu bye"
Setelah keduanya pergi. Taeyong menghela nafas panjang lalu memotong bawang untuk memasak nasi goreng.
"Punya anak sama suami kok gini amat"
Taeyong memasak dengan santai sembari menyanyi lagu🎵shinwa perfec man. Hingga suara dari atas mengangetkannya.
"Ma kaos kaki jisung mana?!"
"Mama gak tahu cari dilemari!"
"Gak ada"
"Minta bibi bantuin cariin mama lagi masak jisung!!"
"Sayang, sepatu aku mana?!"
"Aku gak tahu!"
"Semalam kamu letak mana?"
"Ya aku letak bawah tempat tidur"
"Ya ampun jaehyun!!!"
Suara menggelegar semua pekerja yg ada dimansion keluarga jung menahan tawa melihat kelakuan majikannya.
"Nyonya saya saja yg masak"
"Oh iya bi "
Taeyong meninggalkan dapur dan berjalan kelantai 3 dimana kamar jisung dan jaehyun.
Kini tujuan pertamanya ya itu kamar anak tunggalnya.
Cklek....
"Astaga jisung!!"
"Eh..mama"
"Kenapa kamar kamu kayak kapal pecah gini?!"
Taeyong berkacak pinggang memandang anaknya yg menggaruk tengguknya yg tidak gatal.
"Tadi jisung nyari kaos kaki"
"Trus ketemu?"
"Enggak"
"Pakai yg lain aja"
"Gak ada"
"Dilemari jisung!"
"Oh iya ma"
Taeyong berdecak lalu memanggil maid untuk membersihkan kekacuan yg dibuat jisung.
"Untung sayang"
Taeyong mengelus dadanya lalu kekamar jaehyun dan dirinya.
Cklek....
"Udah ketemu belum?"
"Belum, kamu letak dimana sih sayang?"
"Udah kamu yg letak dimana! Nyalahin aku!"
"Aku lupa bantuin cari lah"
"Hm"
15 menit kemudian.....
"Oh iya sayang aku lupa kalau sepatunya aku taruh dibagasi mobil"
Taeyong memandang kearah wajah tampan nan menjengkelkan milik suaminya.
"Hehehe jangan marah ya?"
"Gak marah kok tapi gak ada jatah malam ini!"
"Ya sayang kok gitu sih"
"Udah ah..aku mau kemeja makan"
Taeyong keluar dari kamarnya.
"Sayang jatah ntar malam jangan lupa ya?!"
Taeyong mengelus dadanya kesekian kali saat teriakan jaehyun menggelegar.
Para maid mengulum senyumnya.
"Astaga jaehyun tidak tahu malu sama sekali sudah tua juga"
Jisung menuruni anak tangga dan duduk didepan sang eommanya yg cantik.
"Pagi mama"
"Pagi"
Jaehyun duduk disebelah taeyong . Mengerling matanya sebelah.
"Pagi sayang"
"Pagi yeobo"
"Kau tak lupa kan jatah nanti malam"
"Kau -"
"Ma jatah itu apa?"
Taeyong mencubit pinggang jaehyun kuat sehingga membuat jaehyun meringis. Jisung menatap kedua orangtuanya bergantian.
"Ma pa!"
"Iya jisung?"
"Jatah itu apa pa? Kenapa kalau mama marah ancamanya gak diberi jatah?"
"Kamu bakal tahu sendiri nanti"
"Tapi pa jisung mau tahunya sekarang"
"Tapi jisung belum cukup umur"
"Oh yaudahlah"
Taeyong mengambilkan makanan untuk taeyong dan jisung. Lalu hening karena asik dengan makanannya sendiri.
"Sayang aku pergi dulu ya"
"Iya hati-hati"
"Sipp"
Jaehyun mencium dahi sempit taeyong.
"Ma aku pergi dulu ya"
"Iya jisung semangat belajarnya ya"
"Iya ma"
Setelah berpamitan jisung berjalan lebih dahulu dibanding menunggu ayahnya.
"Jatah ntar malam aku tungu saranghae"
Jaehyun berlari kearah mobilnya diparkir.
Setelah memastikan anak serta suaminya pergi. Taeyong masuk kedalam mansion suaminya.
"Punya suami kok kayak anak kecil"
_______________🌳🌳🌳_____________

Jisung memasuki koridor kelas dengan santainya tanpa memperdulikan orang sekitarnya yg memandangnya kagum serta para anak cewek yg memekik-memekik.
Bruk
Jisung menoleh kearah cewek yg barusan terjatuh tanpa ada niatan membantunya.
"Heh!! Bukan dibantuin malah diam aja!"
"Kan kamu yg nabrak aku gimana sih?! Bukannya minta maaf"
"Heh cowok tiang"
"Eh kau aja yg terlalu pendek"
"Kok jadi cowok kok nyebelin amat sih?!"
''Bukannya minta maaf malah marah gak jelas"
"Adik kelas belagu pula"
Jisung menghela nafas lalu mengulurkan tangannya kepada senior perempuan didepannya.
"Maafkan aku"
"Ok"
Menjabat tangan jisung lalu melintas didepannya.
Jisung melanjutkan kembali perjalanannya kekelas.
"Eh..jisung udah datang kami kira kau gak datang"
"Pasti datanglah anak rajin"
''Dah siap pr belum?"
"Pr yg mana?"
"Dari ssaem yg botak itu loh semalam masih gak ingat apa gak ngerjain ini"
Jeno memandang jisung dengan tatapan mencurigai.
"Gak usah natap aku kayak gitu kayak aku maling aja"
Jisung menampol wajah jeno membuat sang empu berdecak kesal.
"Asik nampol wajah orang ganteng kalau nanti aku jadi jelek gimana?"
"Emang jeno ganteng?"
"Ganteng dong buktinya nuna jenie mau sama jeno"
Ucapnya bangga. Jisung dan haechan memutar bola matanya malas.
"Udahlah aku mau ketoilet bentar"
"Mau ngapain ren?"
"Boker"
"Ya ampun renjun makannya kalau makan itu bagi-bagi"
"Hubungannya dimana?"
"Ya kan jadinya anda boker saat pagi pagi"
"Normal kali"
"Bukan normal itu"
"Jadi?"
"Kualat"
"Gaje loh semua"
Renjun meningalkan teman-temannya yg tertawa gak jelas layaknya orang gila.
"Ah..aku mau kekantin"
"Mau ngapain jis?"
"Mau makan"
"Udah mau bell ini nanti aja"
"Tapi aku juga mau beli pulpen"
"Anak sultan kok pulpen aja gak punya"
"Hilang tadi"
"Yaudah yuk kami temanin"
Rombongan orang ganteng keluar dari sarangnya. Yaitu jeno,haechan,jaemin,dan jisung renjunnya masih menuntaskan urusannya.
"Ntar ya"
"Ya"
Jisung membeli pulpen berwarna pink dengan hiasan kepala kelinci diatas pulpen tersebut.
"Ya ampun jisung kayak anak sd aja"
"Imutkan?"
"Imut kok orangnya juga imut"
Jaemin menanggapi ucapan jisung lalu berdiri berjalan sendiri.
"Dia kenapa?"
"Entah"
Kring.....
Jisung memandang kearah haechan lalu berlari diikuti jeno dari belakang..
"Hosh..hosh"
Jisung mengatur nafasnya saat duduk dikursinya.
"Bukan memberi tahu bahwa sebentar lagi akan bell"
Jaemin tertawa pelan.
"Untung..hosh..aja ssaem botak belum datang"
Haechan menyahut memukul bahu jaemin yg menertawakan mereka.
Lalu hening saat ssaem kim alias ssaem botak masuk kedalam kelas mereka.
"Pr yg semalam kumpulkan!"
Brak...
Jisung terjengit kala roll berwarna kuning panjang itu dipukul kuat kearah meja.
Siswa yg lain mengumpulkan tugasnya tersisa yg belum mengumpulkan tugasnya yaitu rombongan orang sok ganteng.
"Kalian kenapa belum mengumpulkan tugasnya?!"
Haechan menuang isi tasnya keatas mejanya. Membuat isinya berhamburan keluar.
Lalu wajahnya memucat.
"Kenapa?!!"
"Saya lupa pak"
"Berdiri ditiang bendera!"
Haechan keluar kelas diikuti jeno jisung, jaemin, renjun.
"Jadi kalian juga belum siap?!!"
"Belum pak"
"Berdiri ditiang bendera sekarang!!"
"Ya pak"
Namun mereka bukan berdiri ditiang bendera namun dibawah pohon.
"Kenapa disitu?!!saya bilang kan dibawah tiang bendera!!"
"Ya pak kan dibawah tiang bendera kan panas ada yg dingin kok milih yg panas"
"Jeno!!"
"Iya iya pak"
Jeno dan teman-temannya berdiri dibawah tiang bendera dengan rasa panas.

T
B
C

Maaf kalau gaje dan garing
Maklum dong authournya masih amatir.
Jangan bosen ya
Jangan lupa vote and koment juga
Bye bye👋👋

FAMILY JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang