Hari ini genap tigaratusenampuluh hari aku mencintaimu. Cinta kita tumbuh subur dengan semestinya.Walau dalam menjalaninya tidak jarang kaki kita tersandung kerikil yang menguji sabar dan debu-debu nakal membuat langkah kita tak seimbang.
Kamu mencintai dengan caramu yang selalu kusuka. Meski terkadang pertengkaran menjadi selingan dalam cinta yang sedemikian ajaibnya, aku tetap mau melewati tiga ratus enam puluh hari kedepan bersamamu.
Kamu tak sempurna. Ada banyak sifatmu yang kukutuk dan kubenci sedemikian hebatnya. Walau jika hadirmu tiba-tiba tak ada segala yang kubenci itu menjelma rindu-rindu menjengkelkan. Saat itu aku tahu bahwa kamu dan segala kurangmu adalah sepaket kebahagiaan yang kumau. Kamu, yang tak sempurna itu adalah sepasang sayap yang membuatku terbang tinggi tanpa melupa pulang. Karena sekarang pulang bagi kita adalah pelukan.
Padamu aku menjadi diriku sendiri yang ajaibnya lebih baik. Saat kamu menatapku lekat, sepasang bola matamu memantulkan aku yang lain. Aku yang lebih indah. Entah mengapa aku menjelma lebih indah dalam matamu. Atau cinta yang memang menyebabkannya begitu?
Dalam kebersamaan kita bertumbuh. Kamu yang berusaha sekuat tenaga membuatku bahagia. Kamu yang dengan susah payah membuat sedihku sirna dan segala egoisku terkikis dalam masa yang sedemikian singkatnya. Padamu tak ada yang sia-sia. Padamu membuat segala sulit mendadak mudah asal genggam tanganku tak kamu lepas dan pelukanmu tetap kamu jaga hangatnya.
Di tiga ratus enam puluh hari ini tak lagi kuminta banyak. Genggamlah tanganku saat kamu berjalan santai, berlari tergesa-gesa atau duduk tersungkur di saat lelah. Aku ingin menjadi satu-satunya tempatmu pulang dan merasa bahwa kapanpun dan dimanapun kamu akan selalu menemukan rumah.yang mencintaimu,
Aku