64. Lelah menanti 🌻

1.4K 180 103
                                    

Sebelum membaca, utamakan ibadah dan kewajiban terlebih dahulu!

———

Untukmu, semoga jarak membuat kita dekat karena rindu, bukan justru menjauh karena jauh.

————

A story by
DINDA VIRANI

☔☔☔

Akhir-akhir ini, Zhira semakin tak bersemangat menjalani hari. Sebisa mungkin ia berusaha membangkitkan diri sendiri untuk tidak memikirkan lelaki itu. Sudah berbulan-bulan dan bahkan berkali-kali Zhira mengirimkan pesan E-mail untuk Raffa, namun tidak pernah sekalipun dibalas olehnya. Hal itu jelas menambah beban pikiran. Ia bahkan tak pernah lagi memperhatikan kondisi kesehatan, denyut kerinduan seakan menggebu-gebu ingin dipertemukan.

Zhira merindukan Raffa, setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detik.

Namun walau begitu, kesabarannya untuk menunggu tak pernah luntur. Ia sangat yakin Raffa akan selalu baik-baik saja dan akan kembali pulang untuknya.

 Ia sangat yakin Raffa akan selalu baik-baik saja dan akan kembali pulang untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, teleponnya bunyi tuh dari tadi." Zhira tersentak kaget ketika daddy menegurnya.

"Mikirin apa sih sampai bengong gitu?" sambung mommy yang duduk bersebelahan dengannya.

Posisi keluarga Wijaya saat ini sedang berada di meja makan untuk melakukan aktivitas sarapan di pagi hari.

Gadis itu menoleh sekilas, lalu tersenyum tipis. "Nggak mikirin apa-apa kok, Mommy." Kemudian tatapan matanya beralih pada ponsel canggih yang sengaja ia letakkan di sebelah meja makan.

"Paling mikirin Bang Raffa. Kakak 'kan bucin," timpal Lais dengan santainya.

Belum sempat Zhira ingin protes, sebuah nama di layar ponsel mengalihkan fokusnya.

"Om Daniel menelepon!" ucapnya girang. Tak menunggu waktu lama, sesegera mungkin Zhira menggeser panel hijau untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Halo ...."

"Tante?" Gadis itu memastikan.

"Zhira apa kabar?"

"Aaaaa ... baik!!! Tante Naura sama Om Daniel apa kabar?? Udah lama kita nggak teleponan!" Nazhira mengembangkan senyum ceria ketika mendengar suara yang sangat ia kenali dari balik layar.

Dan di seberang sana Naura hanya bisa terkikik geli mendengar teriakan histeris Nazhira. "Tante baik, Sayang, kalian lagi apa??"

Sebelum menjawab pertanyaan tentenya, Zhira kembali menatap layar ponsel untuk menyalakan tombol speaker agar mommy, daddy, dan Lais bisa ikut mendengar dengan jelas suara Naura dari dalam sana. "Lagi sarapan, Tante!!! Om Daniel mana? Kalian kapan pulang ke Indo? Udah kangen banget nihh!!!"

BAD FATE (End✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang