¤¤¤¤
"Si Rachel belum dateng?" Jessica melirik kursi di belakang Laura. Kemudian duduk di samping laura yang tengah serius membaca buku.
Laura menoleh pada jessica seraya mengendikkan kedua bahunya. "Kayaknya dia telat lagi deh."
Jessica mendengus. "Kebiasaan deh tuh orang, udah mah semalem pergi gitu aja."
Laura mengernyitkan keningnya, saat pandangannya jatuh pada Bagas yang tengah bergegas ingin pergi.
"Bagas!"
Bagas menoleh pada Laura. "Lo mau kemana?"
"Gue mau jemput Rachel," sahut Bagas.
"Jemput Rachel? Emang dia dimana?" Tanya Jessica penasaran.
"Gue juga nggak tau, Rachel cuma nyuruh gue dateng ke tempat yang udah dia kirim. Terus dia nyuruh gue transfer 500 ribu ke rekening orang," jawab Bagas.
Jessica mengernyitkan kening. "Transfer duit? Buat apa?"
"Mana gue tau, makanya gue mau nyusul dia. Tar kalo ada bu Ratih, bilang aja gue dispen oke."
"Yaudah dah iya, terserah lo," jawab Jessica. Bagas berlalu pergi.
"Dosa gue udah banyak banget jir, boong ke guru gara gara tuh orang." Laura terkekeh mendengar dumelan Jessica.
"Sabar, kan berbohongnya demi kebaikan," Sahut Laura.
Jessica mendelik. "kebaikan apaan? Keburukan iya."
"Halo guys." Deon menghampiri Jessica dan Laura. Jessica tersenyum senang, bukan karena Deon datang. Karena Deon membawa sesuatu yang sangat ia sukai.
Jessica langsung mengambil bungkusan yang berada di tangan Deon.
"Kalem ngapa jes, bar bar amat sih jadi cewek."
"Rachel lebih bar bar." Jessica membuka bungkusan yang di bawa Deon. Matanya berbinar ketika melihat seblak kesukaannya yang ia pesan pada Deon.
"Punya gue mana yon?"
Deon menoleh sekilas pada Laura. "Ada di situ semua, jangan lupa bayaran gue." Laura melihat bungkusan yang berisi seblak itu.
Jessica mencibir ucapan Deon. "Duit mulu yang ada di pikiran lo! Dah ah, gue mau makan. Baru liat luarnya aja udah ngiler jir."
"Nggak ada duit nggak idup!" Balas Deon.
"Ih jangan! Bentar lagi bu Ratih dateng. Nanti kalo ketauan bisa di omelin sama dia!" Ujar Laura.
Jessica berdecak kesal. "Seblak nggak enak kalo di makan dingin."
"Bagas kemana dah?" Tanya Deon pada dua temannya.
"Dia nyamperin Rachel," jawab Laura.
Deon mengernyitkan keningnya. "Nyamperin Rachel?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD AND COLD
Teen FictionRachel Rocellina. Tipikal perempuan tomboy, bad girl, dan bar bar. Rachel sangat ahli dalam hal berantem, bahkan laki laki pun kalah kalau sudah adu jotos dengannya. Dan rachel mempunyai satu hal hobi yang sangat ia cintai yaitu balapan. Rachel tida...