Ketemu lagi di bab ini eakeakeak~ Hari ini Juki jualan apa kira-kira?
-
Bertemu kembali dengan Jungkook berada di luar dugaan Emilia.
Emilia menduga pria ini hanya bisa dia temui di bar, pada malam hari, atau mungkin di balapan seperti tempo hari. Tak sama sekali terpikir bahwa dia akan menemukan Jungkook di pagi hari begini, atau bahkan merasa butuh bantuan Jungkook untuk belanjaannya.
Tapi beginilah kenyataannya. Emilia sekarang berada di dalam mobil Jungkook, membiarkan pria itu membawanya untuk kembali pulang. Mau menolak pun, Emilia cukup sadar dia tidak bisa membawa belanjaan dengan kantung yang sobek.
Sebetulnya ini tidak buruk juga. Jungkook bukanlah tipikal orang yang susah diajak bicara. Mereka banyak bertukar cerita tentang apa yang terjadi selepas seminggu sejak pertemuan terakhir mereka. Jungkook cerita kalau Jimin protes karena direpotkan soal pengambilan hadiah hasil balapan, dan Emilia cerita bagaimana Keira mengomel karena Emilia tidak mengabarinya.
Tentu saja, Emilia jelas tidak cerita tentang peringatan Keira soal Jungkook.
Dan itulah masalahnya.
Bicara dengan Jungkook tak lantas membuat Emilia lupa cerita Keira. Malah kata-kata temannya itu masih terngiang dalam kepalanya hingga saat ini.
"Apa ada sesuatu yang mengusikmu?"
Emilia mengerjap, menoleh ke arah Jungkook yang masih sibuk dengan stir mobil. "Tidak kok."
Jungkook awalnya mengangguk, tapi kemudian melanjutkan, "Aku kira kau mau bilang sesuatu."
Kepala Emilia menggeleng pelan, hanya sesaat. Dia berpikir untuk tidak banyak mengungkit, tapi pikiran itu masih mengusik. Dan entah bagaimana, Jungkook sepertinya menyamar sebagai seorang mentalis yang bisa membaca isi pikirannya.
"Kalau ada sesuatu, bilang saja. Kau kelihatan seperti kurang nyaman."
Agak ragu sebetulnya, tapi mulut Emilia terlalu gatal untuk terus menahan diri. Akhirnya dia pun memulai. "Sebetulnya ada yang ingin kutanyakan."
"Oh, ya?" respons Jungkook. "Ada apa, Em?"
"Aku dengar rumor kalau—"
"Sebentar, biar kutebak." Jungkook sudah lebih dulu menimpali, namun sama sekali tak kelihatan tersinggung. "Aku suka gonta-ganti perempuan? Aku punya selingkuhan? Aku algojo seorang bibi kaya raya? Berhubung rumorku agak banyak, jadi pilih saja sendiri."
Emilia mengerjap, agak bingung apakah dia harus takjub atau takut karena sikap Jungkook yang memperlakukan semua rumor itu tak lebih dari sekadar lelucon belaka. Hanya saja, keheranan Emilia tak lantas membuatnya bungkam.
Ketimbang diam, dia justru melanjutkan, "Ada yang bilang kau terlibat dalam bisnis jual beli manusia."
Sesaat Jungkook diam, tak berekspresi, membuat Emilia merasa seharusnya dia menyesal karena mengatakan hal itu. Mobil terasa hening dan Emilia merasa ada ketegangan yang ganjil ketika mobil tiba-tiba melaju pelan sebelum betul-betul berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ride or Die (✓)
Romance[Ebook - Beberapa bab dihapus] Di tengah hiruk pikuk Seoul juga lingkungan mencekam, yang Emilia inginkan hanyalah sebuah pelarian kecil, meski itu tak lebih dari sebuah fatamorgana satu malam. Keinginan kecil itu kemudian membawanya berkenalan deng...