Ayem sori mai pren. Tampaknya aku lupa update ini 🙈
-
Jika ditanya perihal pekerjaan, Kim Jungkook akan bilang bahwa dia hanyalah seorang pemilik bar kecil yang kebetulan cukup ramai. Singkatnya, Jungkook seorang pengusaha bisnis.
Tentu saja itu jawaban yang benar, tapi tak dapat dijadikan kebenaran secara menyeluruh. Bagi pria itu, kejujuran punya tolak ukurnya masing-masing, dan kejujuran terbesar Jungkook hanyalah untuk dirinya sendiri.
Jam menunjukkan pukul 11 malam ketika Jungkook kembali ke apartemennya. Suasana kamarnya tak ubah dari biasanya; gelap, sunyi, hanya lampu ruang tengah berwarna kuning yang menjadi pencahayaan. Sembari menanggalkan kasut, Jungkook membuka jaket juga masker yang menutupi wajah, melemparnya asal ke meja sebelum merebahkan diri pada sofa di ruang tengah, menjadikan satu tangan sebagai penghalang cahaya masuk pada netranya.
Hari ini tak begitu berbeda dari biasanya. Jungkook menghabiskan hampir seharian penuh untuk menjalankan tugas, mulai dari meretas kamera pengaman dari rumah targetnya, bergantian dengan Jimin untuk mengawasi rumah besar itu dari jauh, sebelum akhirnya tepat jam 8 malam dia bisa menjalankan aksinya bersama dua rekannya dan mulai mengambil apa yang ada dalam agenda dan kembali pulang.
Semua terasa biasa saja. Secara garis besarnya, begitu. Tapi pertanyaan Jimin sebelum misi Jungkook selesai membuatnya berpikir.
"Kau sedikit lebih tenang sekarang. Apa ada sesuatu yang terjadi? Kepalamu baik-baik saja, kan?"
Pertanyaan Jimin yang membuat Jungkook agak menyadari keadaannya. Secara fisik, jelas dia tetaplah Kim Jungkook. Hanya suasana hatinya sedikit lebih baik. Jika ditinjau ulang, Jungkook memang tidak banyak bicara dalam tugas mereka kali ini. Jungkook hanya merasa semuanya akan baik-baik saja.
Apa mungkin karena dia bertemu dengan Emilia?
Agaknya Jungkook sadar bahwa memikirkan Emilia membuatnya tergelitik, namun bibirnya begitu saja mengulas senyum mengingat fakta kalau dia tahu di mana Emilia tinggal. Setelah berhari-hari sejak pertemuan terakhir mereka, bukan sekali atau dua kali Jungkook berpikir—bahkan sedikit berharap—untuk kembali bertemu dengan perempuan itu.
Tapi sekarang, dia tahu dia mana perempuan itu tinggal. Mungkin kapan-kapan Jungkook akan coba berkunjung.
"Mata biru." Jungkook bergumam selagi meluruskan punggung.
Ini aneh.
Mengingat sosok Emilia punya efek tersendiri bagi Jungkook. Perempuan itu meninggalkan kesan istimewa, sekalipun Jungkook tak tahu apa persisnya. Menurutnya perempuan itu menarik. Tak perlu berpikir dua kali untuk mengajak perempuan itu menjadi pendamping di arena balapan sekalipun mereka baru bertukar nama mungkin satu barang lima menit sebelum ajakan itu Jungkook layangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ride or Die (✓)
Romance[Ebook - Beberapa bab dihapus] Di tengah hiruk pikuk Seoul juga lingkungan mencekam, yang Emilia inginkan hanyalah sebuah pelarian kecil, meski itu tak lebih dari sebuah fatamorgana satu malam. Keinginan kecil itu kemudian membawanya berkenalan deng...