Chap 9

73 20 5
                                    

Haii....
Aku kembali...
Makin ga rutin nerusin cerita ini...
Semoga kalian ga emosi ya nunggunya...
Thank you and enjoy reading yaa...
.
.
.
.
.

"Ada yang bisa dibantu? Kalian mau pesan apa?"

Mereka bertujuh terkejut setelah melihat Jaeboem memasuki ruangan mereka.

"Jae-bo-em"

"Ehh Jaeboem" kaget Irene

"Itu apa? Kotak merah kyak punya Seulgi?"

"Eh bukan ini punya gue" sahut Jisoo mengambil kotak merah itu dan memasukkan surat Seulgi yang ada di tangannya.

"Nama lo Kim Jisoo kan? Itu inisial di kotaknya KS bukan KJ, itu pasti punya Seulgi kan?"

Semua yang ada diruangan itu terdiam

"Benerkan kotak merah itu punya Seulgi, bawa sini" ucap Jaeboem setelah melihat semua orang diruangan itu terdiam

"Noo!! Not Today oke boem" jawab Wendy sambil mengambil kotak merah itu dari tangan Jisoo

"Wen, bawa sini cepat" Jaeboem sedikit meninggikan suaranya. Wendy memberikan kotak itu lagi ke Jisoo.

"Boem, percaya gue not today" ucap Jisoo

"Kalian bawa itu kesini pasti mau dikasihkan ke gue kan, cepet bawa sini"

Yugyeom yang sedang membersihkan toilet mendengar suara Jaeboem dan keluar bertanya ke Jinyoung "Jaeboem hyung kenapa?"

"Gue juga gatau, kita cek coba"

"Ada apa ini? Hyung lepasin tangan loo, kasihan nuna gue" teriak Yugyeom setelah melihat kakaknya sama Jaeboem berebut kotak merah.

"Nuna lo??" Kaget Lisa

"Heem, adek gue yang sering gue ceritain ke kalian"

"Hah!! SUMPAH?!"

Melihat Jisoo mulai tidak fokus ke kotaknya, Jaeboem menarik kotak merah tersebut dan membawanya pergi.

"Yak!! Im Jaeboem" teriak Irene

"Uda biarin, cepat atau lambat dia juga akan tahu tentang kotak merah itu" jelas Jinyoung

"Tapi jangan tinggalin dia sendiri, gue yakin dia bakalan sakit banget setelah buka itu" ucap Jennie

"Sejak kapan lo peduli dengan orang yang ga lo kenal Jen?" Bisik Irene

"Tenang Jen, kita ber enam selalu disamping dia kok, gue duluan ya" pamit Jinyoung diikuti Yugyeom dibelakangnya.

"Lo kenal Jaeboem Jen?" tanya Jisoo menyelidik

"Gue emang gabisa bohong ya kalau sama lo pada. Ya gue tau doang, beberapa bulan yang lalu gue kesini pas ga mood pulang ke rumah"

"Yakin tau doang?" tanya Irene yang memastikan.

"Heem"

Disisi lain cafe, tepatnya di lantai dua cafe SoulSeven Jaeboem terduduk diam,

Ragu untuk membuka kotak merah itu.

"Hyung" panggil Jinyoung

"Gue buka ga nyoung?"

"Lo siap hyung? Lo kuat?"

"Gue ga yakin"

"Buka ketika lo siap hyung"

"Gue harus buka" ucap Jaeboem sambil membuka perlahan kotak merah Seulgi itu.

--------------------------------------------------------

Beberapa tahun lalu saat Jaeboem pergi ke apartemen Seulgi, Jaeboem melihat kotak merah maroon cantik yang disimpan dengan rapi di rak samping meja kamar Seulgi. Diatas kotak itu terukir tulisan "KS" bewarna gold, sangat indah.

Jaeboem yang penasaran mengambil kotak merah maroon itu, dan tidak sengaja Jaeboem menemukan foto polaroid yang ditaruh dibawah box merah itu.
Jaeboem melihat foto itu, dan .......

"Don't touch!!" Teriak Seulgi yang tiba tiba masuk kekamar dan merebut kotak merah itu.

"Kamu boleh pegang dan lihat semua barangku tapi jangan kotak ini please"

"Kenapa? Ohh... Karena itu kotak ingatan kamu sama mantan kamu, atau mungkin dia selingkuhan kamu?!!" Sambil menyodorkan foto polaroid yang dia temukan.

"Dia teman aku doang boem"

"Teman? Mana ada pertemanan antara cowok dan cewek, Seul ingat ga ada pertemanan antara cowok dan cewek"

"Dia beneran teman aku doang boemm"

"Kita dulu berawal dari teman juga inget, jujur seul"

"Boem, benerann kita cuma temenann boem"

Drrrt....drrt......

Jaeboem membuka HPnya,

"APAAA INII??!!!!" ucap Jaeboem keras sambil menunjukkan foto dari layar HPnya.

"boem ini ga seperti yang kamu kira, kita cuma teman boem, kita berteman sejak kecil"

"Mana adaa teman pelukan mesra kyak gini seul"

"Boemm...."

"Dan satu lagi, selama empat tahun kita pacaran, kamu ga pernah manggil aku Boem meskipun kamu marah, dan sekarang??"

"Say...."

"Tega lo seul. Terserah gue pergi dulu" Jaeboem meninggalkan apartemen Seulgi.

Seulgi hanya bisa terdiam dan menangis dengan keras.

Menyesal. Jelas.

"Kenapa kamu masih gabisa percaya sama aku boem?"

---------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---------------------------------------------------------

Red box by Seulgi...
Ada yang penasaran sama isinya...?

See you in the next episode...

Special thanks buat yang uda edit foto Seulgi dan di up di Pin.

💚💚💚💚💚💚💚

CaffeineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang