Hiii Chingu...
Aku mau minta maaf karena update nya saaangat lamaaa
Hope you like it
.
.
.
.
.
.
."Lepasin gue" ucap Jennie sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Jaeboem
"Ikut gue"
"Gue bilang lepasin"
"Lo mau kembali lagi hah ke rumah itu"
"Seburuk apapun rumah gue, sejahat apapun appa gue bukan urusan lo"
"Itu urusan gue"
"Wae?"
"Karena lo sahabatnya Seulgi jadi gue harus lindungin loe"
"Ohh.. jadi karena gue sahabat Seulgi?"
"Iyaa... Karena apa lagi, ga ada alasan lain kan?"
"Lalu kenapa lo peluk gue tadi?"
"Karena gue..... Gue rindu Seulgi"
Mata Jennie mulai berair lagi, "Wahh.... Gue ga bisa berkata kata lagi boem"
"Ahh... Tapi emang gue siapa.. hahaha... Gue pergi dulu" tambah Jennie
"Gue anter, gue temenin"
"Gue pengen sendiri..."
Jennie pergi meninggalkan Jaeboem yang masih terdiam berdiri melihat Jennie menjauh.
Jennie duduk di kursi taman, pikirannya kosong begitu pula hatinya yang sakit.
"Apa yang sebenarnya terjadi dengan lo Jenn" monolog Jennie
"Di otak sama hatinya jelas-jelas hanya ada Seulgi, dan lo kenapa berharap Jenniee"
"Bego lo Jenn beggoo!!"
Tiba-tiba Jennie teringat dengan kejadian diwaktu itu, ketika dia baru selesai latihan dengan teman temannya dan melihat orang akan menabrakkan dirinya di truk yang sedang melaju kencang, dan orang itu ternyata Lim Jaeboem
#Flashback#
"Gue pamit dulu ya" pamit Jennie ke teman temannya
"Gue bareng Jen pulangnya" ucap Seulgi
"Okee Unnie"
"Jen... Gue mampir minimarket bentar ya... Ada titipan eomma yang harus gue beli"
"Oke Un... Eh itu ada minimarket unn"
"Gue masuk dulu, lo ikut masuk atau tunggu diluar?"
"Gue tunggu diluar aja un"
"Oke"
Jennie berdiri didepan pintu minimarket, sambil melemaskan kakinya.
"Kaki gue... Ga gue gapapa... Gue harus kejar mimpi gue debut jadi idol sampai dapat!"
Jennie mengalihkan pandangannya ke jalanan yang sudah mulai sepi karena sudah tengah malam.
Tidak sengaja Jennie melihat seorang remaja yang mungkin umurnya tidak jauh dengannya dipinggir jalan
"Apa yang dilakuin anak itu"
Tiba tiba ada cahaya lampu truk yang melaju dengan sangat kencang ke arah anak itu, Jennie melihat anak itu akan melangkahkan kakinya ke jalan
"Woy gilaa tu bocah!"
Jennie berjalan dengan cepat menuju anak itu dan mulai berlari
"Woy minggir... Woy!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Caffeine
FanfictionTerjebak dengan seseorang yang tidak ingin melupakan masa lalunya tentu saja sangat menyakitkan. Tetapi bagaimana jika seseorang itu justru menjadi kafein baginya, candu untuk selalu berada di sisinya, tempat ia pulang. . . . . "Gue tahu hidup lo su...