Bagian Dua Belas

20 11 0
                                    

Selamat Membaca Cerita Kutub Utara

Laki laki macam apa itu?

***

Butiran air hujan terus terjun membasahi bumi. Angin juga sesekali datang menyapu kulit, namun tidak membuat seorang gadis yang tubuhnya terbalut jaket jeans itu membuyarkan lamunan. Tatapannya lurus menatap air hujan yang jatuh dari atap balkon rumahnya, pikirannya berkelana memikirkan kejadian yang sebelumnya terjadi.

Pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah itu menatap gadis yang duduk bergeming disebelahnya. Penampilannya jauh dari kata baik baik saja, rambut acak acakan juga baju seragam yang sebelumnya terabrik abrik sudah tertutupi dengan jaket jeans miliknya. Yang lebih parah justru sudut bibir gadis itu juga terdapat bekas darah. Nathan tetap menatapnya nanar, seolah ikut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh teman perempuannya itu.

"Lo gak papa, Jen?" Pertanyaan bodoh yang tiba-tiba keluar dari mulutnya.

Jenni hanya terserenyum getir, kemudian menoleh kearah Nathan dengan senyum yang sama.

"Seperti yang kamu liat," jawab Jenni dengan gaya bicaranya.

Nathan hanya mengangguk paham dengan maksud Jenni. Gadis itu sedari dulu memang seperti itu, akan terlihat lemah dari luar tapi jangan sangka apa yang akan ia lakukan kedepannya dengan orang yang berani mengusiknya. Tinggal menunggu waktu saja, karena yang Nathan tau bahwa Jenni tidak akan pernah tinggal diam.

"Ini karena masalah lo bantuin Amareesha waktu itu kah?"

"Maybe, tapi itu bukan poin penting"

"Apalagi emang?"

Jenni hanya membalas tersenyum lalu mengalihkan kembali atensinya pada hujan. Membiarkan Nathan menggunakan akal sehatnya untuk berpikir.

"Lo lagi ngerencanain sesuatu?" tanya Nathan lagi.

Tidak ada jawaban, yang membuat Nathan kesal, permainan Jenni kali ini lagi-lagi membuat dirinya harus berpikir keras tapi sayangnya ia begitu payah dalam hal balas membalas.

"Kamu ada kontak Nando, Nath?" tanya Jenni.

Nathan menatap netra Jenni lekat-lekat, berusaha meniti apa yang sedang gadis itu rencanakan.

"Ada nggak?" Suara Jenni yang sedikit meninggi hingga membuyarkan lamunannya.

"Iye, ck" Nathan berdecak, kemudian melemparkan ponselnya pada Jenni.

"Kamu tadi pulang bareng Echa?" tanya Jenni setelah mengecek ponsel Nathan yang penuh pesan juga panggilan dari Nando.

"Nggak, gue kan nyamperin lo"

"Trus nih kenapa Nando spam chat nanyain Echa?"

Nando

Nath
Lo pulang bareng ade gue kan?
Nath
Woi
Ini gue barusan telpon rumah, katanya Echa belum sampe
Lo bawa anak orang kemana anjir, hp dia gak aktif lagi
Kalo lo emang lagi bareng sama Echa suruh pulang

Rentetan pesan dari Nando yang Jenni baca keras-keras mampu membuat Nathan merebut ponselnya tiba-tiba.

"Anjim gue lupa. Gue tadi ninggalin dia di jalan pedesaan"

"Hah?! Bangsat bener kamu mah! Mana pernah dia kesana" ucap Jenni tak habis pikir. Masalahnya diluar sana hujan dan Nathan yang dengan kejamnya meninggalkan Echa di pinggir jalan yang sepi. Laki-laki macam apa itu?

Kutub UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang