04

1K 93 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌


~~~


Dua hari sudah berlalu.

Rose sudah sadar, dan dia pun sudah tau kalau dia mengalami keguguran. Tapi dia belum tau kalau Chanyeol lah yang kemarin menabraknya.

"Ayo Rose, makanlah" kata ibunya.

Rose menggeleng.

"Kau harus makan"

Rose pun menoleh ke arah ibunya. "Aku ingin pulang"

Ibu menggeleng. "Tidak Rose, kau masih lemas"

"Aku ingin pulang" ucap Rose datar.

"Rose-"

Rose pun langsung menoleh ke arah Chanyeol yang sedari tadi menatapnya. "Aku ingin pulang"

"Rose kau-"

"Aku hanya ingin pulang"

Chanyeol menghela nafas. Jika sudah begini, dia tidak bisa menolak keinginan Rose. "Baiklah, aku akan bicara dulu dengan dokternya" lalu ia keluar dari ruangan itu.

Ibu menatap Rose yang menatap kosong ke depan. Lalu ia menggenggam tangan putrinya itu. "Putri ku, jangan seperti ini. Ikhlaskan lah. Rose, kau harus bisa menerima semuanya, jangan terus bersedih"

Saat ini di ruangan itu hanya ada Rose dan ibunya. Sejak kemarin mereka bergantian menjaga Rose. Kecuali Chanyeol, karena dia selalu menemani Rose. Paling dia pulang hanya untuk mandi saja, setelah itu dia kembali ke rumah sakit dan menemani istrinya.

"Semua sudah di atur oleh tuhan. Percayalah bahwa ini yang terbaik. Dan percayalah bahwa setelah ini kau akan mendapatkan kebahagiaan mu. Tuhan pasti sudah merencanakan yang terbaik untuk mu"

Rose menunduk, kemudian menatap ibunya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Ibu...aku kehilangan bayi ku. Bahkan dia belum lahir. Bagaimana bisa aku tidak bersedih ? Aku sudah kehilangan calon anak pertama ku"

"Rose..." Ibu mengusap wajah Rose.

"Rasanya separuh hidup ku telah pergi, ibu. Aku kehilangan darah daging ku sendiri"
"Sebelumnya aku sangat bahagia karena akan segera menjadi seorang ibu. Aku sudah banyak memimpikan hal yang akan aku lakukan bersama anak ku"
"Tapi sekarang...impian ku untuk menghabiskan waktu bersama anak ku sudah hancur ibu. Anak ku sudah pergi..."

Rose pun tak bisa menahan air matanya. Dia mulai menangis. Kemudian ibu memeluknya dan mengusap-usap punggungnya.

"Semuanya belum berakhir Rose, kau masih bisa memiliki anak"

Rose hanya menangis di dalam pelukan ibunya.

Diam-diam Chanyeol mendengar semua percakapan mereka. Dia melihat Rose menangis lewat pintu yang sedikit terbuka.

Yang awalnya akan masuk, Chanyeol kembali mundur. Kemudian dia duduk di kursi tunggu.

Chanyeol menunduk sembari menutupi wajahnya. Bahunya pun bergetar.

Melihat istrinya menangis seperti itu tentu membuat hati Chanyeol sakit. Dia benar-benar tidak tega.

Rasa bersalah, sedih, dan sakit menyatu dalam diri Chanyeol.

Dia benar-benar tidak bisa memaafkan kesalahan dirinya sendiri yang membuat Rose menjadi seperti ini. Dan dia juga merasa sangat bersalah karena membuat calon anak pertama mereka tiada.

Love LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang