23

825 82 16
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

~~~


Tok..tok..tok..

"Ibu, makan malamnya sudah siap. Ayo turunlah" kata Jeno.

"Kalian duluan saja. Ibu harus ke kamar mandi dulu"

"Baiklah"

Jeno pun kembali ke ruang makan dan menghampiri Jaemin yang sudah duduk.

"Ibu bilang harus ke kamar mandi dulu"

"Kalau begitu kita tunggu saja"

Jeno mengangguk. Dia pun ikut duduk.

Beberapa menit kemudian, Rose pun datang.

"Kalian tidak makan ?"

"Kami menunggu ibu" jawab Jeno.

"Sudah ibu bilang kan, kalian duluan saja"

Jeno menggeleng. "Tidak mau"

Rose tersenyum. Ia pun duduk di tempatnya. "Baiklah, ayo kita makan"

Lalu mereka bertiga pun mulai makan dengan tenang.

~~~

Rose masuk ke dalam kamarnya. Tetapi saat akan kembali menutup pintu, tiba-tiba--

Datanglah Jaemin. "Ibu"

Rose pun kembali membuka pintu itu. "Ada apa ?"

Jaemin menatap Rose lekat. "Ibu habis menangis kan ?"

"Menangis ? Ibu tidak menangis"

"Sudahlah ibu, tidak perlu mengelak. Aku tau yang sebenarnya"

"Jae-"

"Ibu harus tau hal ini. Aku paling tak suka jika ibu menangis. Aku tak mau melihat ibu bersedih"

Rose menggeleng. "Jaemin, ibu-"

"Semua ini karena ayah. Ayah yang membuat ibu menangis. Jadi aku mohon, ibu jangan pernah memikirkannya lagi. Ibu jangan mengingat hal yang akan membuat ibu kembali bersedih"
"Disini ada aku dan Jeno. Kami akan membahagiakan ibu. Jadi ibu tak perlu memikirkan apapun. Aku tidak mau jika kehadiran ayah akan membuat ibu bersedih lagi"
"Jika itu benar, aku berjanji aku akan menjauhkan ayah dari hidup kita. Karena tanpanya pun, kita bisa hidup bahagia. Jadi, ibu jangan pernah bersedih lagi mulai sekarang"

Sedari tadi Rose hanya terdiam.

"Aku hanya ingin mengatakan itu saja"
"Ini sudah malam. Ibu tidurlah dengan nyenyak, dan jangan menangis lagi. Atau kalau tidak, aku akan marah kepada ibu"
"Selamat malam, ibu"

Setelah mengatakan itu, Jaemin pun langsung pergi dari hadapan Rose.

"Jaemin..." Lirih Rose sembari menatap kepergian putranya itu.

~~~

"Apa aku berlebihan ?" Pikir Jaemin.

Jaemin pun menggeleng. "Tidak Jaemin tidak. Kau memang harus seperti itu"

"Ayah sudah membuat ibu bersedih. Jadi aku tidak akan membiarkan ayah muncul lagi di hadapan ibu"

~~~

Keesokan harinya...

"Bagaimana kalau kita ke kafe dulu ? Di sana ada Mark hyung dan yang lain juga" kata Jeno.

Jaemin mengangguk. "Baiklah, kita pergi ke sana dulu sebelum pulang"

Mereka berdua pun berjalan menuju parkiran.

Love LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang