~ Ch 10 ~

456 55 4
                                    

Jungkook  bisa  bernafas  lega. Seokjin  sudah  bisa  menerima  kehadirannya. Ia  sangat  bersyukur.

"Eomma. Aku  pasti  sudah  banyak  menyakiti  perasaanmu. Kau  pasti  kecewa  padaku," ucap  Jin.

"Aniyo. Jinnie, kau  itu  sebenarnya  baik. Terima  kasih, karena  sudah  menerima  eomma," balas  Jungkook.

"Eomma. Bagaimana  kalau, eomma  saja  yang  menjadi  manager, di  cafe  milikku ??" tanya  Jin.

"Tapi.."

"Baiklah, tak  masalah. Aku  paham, eomma  pasti  masih  canggung," ucap  Jin  paham.

"Jinnie-ah. Kau...benar-benar  sudah  menerimaku, sebagai  ibu  barumu ?? aku  takut, ini  hanya  anganku  saja," tanya  Jungkook  ragu.

"Aku  benar-benar  merestui  kalian. Lagipula  appa  pasti  akan  kecewa, jika  aku  terus  membantahnya," jawab  Jin  sungguh-sungguh.

Jungkook  tersenyum  lembut. Diusapnya  pipi  Jin. Jin  pun  membalas  senyumnya.

"Sebenarnya. Eomma  kalian  itu, adalah  sahabatku. Sejak  awal  kami  kuliah. Eomma  kalian  berdua, adalah  senior  di  kampus  kami. Namun  saat  setelah  kelulusan, aku  putuskan  pindah  ke  Busan," jeda  sejenak. Menatap  Jin  dan  Taehyung. "Dan  saat  ia  menikah  dengan  appa  kalian. Aku  tidak  sempat  datang. Hanya  lewat  panggilan  video  saja. Bertahun-tahun  terlewati. Hingga  aku  mendapatkan  kabar  buruk, Heera  noona  telah  tiada. Maaf, jika  aku  memperburuk  keluarga  kalian," jelasnya  lagi.

Taehyung  genggam  erat  jemari  Jungkook. Berusaha  menenangkannya. Ia  tahu. Pasti  Jungkook  berusaha  menahan  tangis. Ia  lalu  menatap  hyungnya.

"Hyungie. Jangan  biarkan  Jeon  eomma  pergi, dari  hidup  kita !! itu  tak  boleh  terjadi," pinta  Taehyung.

"Tentu  saja, saeng. Jeon  eomma, adalah  calon  ibu  kita. Calon  pendamping  uri  appa," balas  Jin.

Lantas, Jungkook  memeluk  mereka  berdua. Berkali-kali  ucapkan  rasa  terima  kasih. Mulai  sekarang  dan  seterusnya, ia  tidak  sendirian  lagi.

Tbc..

Young  StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang