Jungkook bisa bernafas lega. Seokjin sudah bisa menerima kehadirannya. Ia sangat bersyukur.
"Eomma. Aku pasti sudah banyak menyakiti perasaanmu. Kau pasti kecewa padaku," ucap Jin.
"Aniyo. Jinnie, kau itu sebenarnya baik. Terima kasih, karena sudah menerima eomma," balas Jungkook.
"Eomma. Bagaimana kalau, eomma saja yang menjadi manager, di cafe milikku ??" tanya Jin.
"Tapi.."
"Baiklah, tak masalah. Aku paham, eomma pasti masih canggung," ucap Jin paham.
"Jinnie-ah. Kau...benar-benar sudah menerimaku, sebagai ibu barumu ?? aku takut, ini hanya anganku saja," tanya Jungkook ragu.
"Aku benar-benar merestui kalian. Lagipula appa pasti akan kecewa, jika aku terus membantahnya," jawab Jin sungguh-sungguh.
Jungkook tersenyum lembut. Diusapnya pipi Jin. Jin pun membalas senyumnya.
"Sebenarnya. Eomma kalian itu, adalah sahabatku. Sejak awal kami kuliah. Eomma kalian berdua, adalah senior di kampus kami. Namun saat setelah kelulusan, aku putuskan pindah ke Busan," jeda sejenak. Menatap Jin dan Taehyung. "Dan saat ia menikah dengan appa kalian. Aku tidak sempat datang. Hanya lewat panggilan video saja. Bertahun-tahun terlewati. Hingga aku mendapatkan kabar buruk, Heera noona telah tiada. Maaf, jika aku memperburuk keluarga kalian," jelasnya lagi.
Taehyung genggam erat jemari Jungkook. Berusaha menenangkannya. Ia tahu. Pasti Jungkook berusaha menahan tangis. Ia lalu menatap hyungnya.
"Hyungie. Jangan biarkan Jeon eomma pergi, dari hidup kita !! itu tak boleh terjadi," pinta Taehyung.
"Tentu saja, saeng. Jeon eomma, adalah calon ibu kita. Calon pendamping uri appa," balas Jin.
Lantas, Jungkook memeluk mereka berdua. Berkali-kali ucapkan rasa terima kasih. Mulai sekarang dan seterusnya, ia tidak sendirian lagi.
Tbc..

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Stepmother
FanfictionBagaimana rasanya punya ibu tiri, yang umurnya tak jauh beda, dengan kita ??