2

391 42 14
                                    

"Maaf aku terlambat" ucap seorang yang baru saja bergabung di meja makan mereka bertiga, diikuti dengan seseorang lagi di belakangnya.

Kini baru terlihat senyuman tipis di wajah Hyunjin.

"Ah kau datang, hyung"

"Iya. Banyak yang harus ku selesaikan dengan panitia seminar tadi" ucap Bangchan. Hyunjin hanya mengangguk - angguk menanggapinya, kemudian menunjuk seseorang di belakang punggung Bangchan.

"Dia siapa?"

"Ah iya. Aku lupa memperkenalkan temanku, cha~ Ini Minho, dia ingin minta bantuanku untuk diperkenalkan dengan Felix"

"A-apakah ini masalah perasaan tersembunyi hyung?" tanya Felix sembari mengetukkan kedua ujung jari telunjuknya dengan sedikit aegyeo.

"Kepedean" sahut Changbin sinis.

"Apaan sih hyung" geram Felix. Sementara Hyunjin hanya jadi pendengar saja kali ini. Tatapan tajamnya begitu menusuk, namun Minho tak menyadarinya. Jujur Hyunjin paling sulit menerima orang baru di lingkungannya.

"Jadi…" lirih Minho. Semuanya pun terdiam, menunggu kalimat lanjutannya.

"Namaku Lee Minho dari kelas 11-B, kalian bisa memanggilku Lino saja. Aku meminta kak Chan untuk diperkenalkan kepadamu, karena aku ingin bergabung dengan klub siaran radio sekolah. Jadi mohon bantuannya"

"Ohoho, aku bahkan belum menyebarkan brosur rekrutmen. Baiklah hyungnim, biarkan adik yang tampan ini mengajarimu beberapa hal"

"Idih, mulai deh" timpal Changbin.

"Kalau begitu mari kita pergi ke tempat yang lebih tenang hyung. Aku akan menjelaskan kepadamu semua hal yang aku tahu" ucap Felix sembari berdiri dan membenarkan seragamnya.

"Setidaknya biarkan Minho makan dulu" timpal Bangchan.

"Ah, tidak masalah. Aku sudah makan sedikit tadi. Kalau begitu aku pamit dulu" dan keduanya pun pergi meninggalkan kantin.

"Cih...Ya ya pergilah! Pergilah sesukamu!" teriak Changbin, sementara Felix hanya menjulurkan lidahnya dan berlalu pergi.

Kini hanya tersisa mereka bertiga yang fokus pada makanan masing-masing.

"Hyung, apakah anak itu bolos lagi hari ini?" Hyunjin membuka pembicaraan.

Bangchan hanya mendongak sejenak, menatap Hyunjin, sembari mengunyah makan di mulutnya.

"Hmm begitulah"

"Hyung apa dia masih memikirkan hal itu?" tanya Changbin.

"Sepertinya begitu. Kita juga sudah tahu kalau hal itu adalah luka besar baginya. Akan sulit untuknya kembali seperti dulu"

Hyunjin pun hanya bisa terdiam mendengar penjelasan Bangchan. 

"Jin, jangan terlalu larut dalam masa lalu. Sudah jelas itu bukan sepenuhnya kesalahanmu, dan Jisung memang keras kepala" tutur Bangchan. 

Walaupun begitu, Hyunjin sadar. Setiap kali Bangchan mengucapkan kalimat untuk menenangkannya. Sorot mata sahabatnya itu, dengan jelas menampakkan kekecewaan terhadapnya. Dan hal itu membuat Hyunjin semakin ingin memaki dirinya sendiri.

"Iya hyung, tapi tetap saja-"

"Sudah lah, yang lalu biarlah berlalu. Kalau ini sudah digariskan kita bisa apa?"

Hyunjin terdiam. Setiap kali membicarakan tentang seorang Han Jisung, pikirannya bisa menjadi sangat kacau.

"Ommo ommo, kenapa mendadak seserius ini" timpal Changbin. "Kalau begitu aku pergi duluan, aku sudah selesai makan. Dah~" pamitnya kemudian meninggalkan suasana canggung diantara Hyunjin dan Bangchan.

Stuck On You ⌜HyunJeong⌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang