"Jeongin-a" Panggil Lia saat melihat Jeongin duduk terdiam di dalam kelasnya saat jam istirahat. Yang dipanggil pun menoleh.
"Oh, Lia nuna?"
"Kemana temanmu yang selalu menempel bersamamu itu? Tumben tidak terlihat?"
"Kim Seungmin? Dia sedang melakukan tugasnya sebagai tim kedisiplinan." Jawab Jeongin dan Lia hanya ber-oh ria mendengarnya.
Gadis itu pun berlari kecil kemudian duduk di kursi samping Jeongin. Lia menaruh sekotak banana milk di depan Jeongin.
"Cha~"
"U-untukku? Tanya Jeongin dengan sedikit salah tingkah. Lia hanya mengangguk menanggapinya.
"Kenapa nuna baik sekali?"
Lia tersenyum begitu manis mendengar perkataan Jeongin.
"Hanya ingin menemuimu saja. Oh ya, kudengar kau adiknya Bangchan ya. Tadi banyak yang melihat kalian berangkat bersama."
"Ah...itu, i-iya. Orang tua kami menikah, jadi ya begitulah" jawab Jeongin disambung dengan kekehan ringan.
"Begitu ya" Lia mengangguk-angguk paham. Lalu ia kembali memperhatikan Jeongin dengan seksama. Lelaki itu nampak sedikit murung.
"Hyunjin sudah bercerita tentang kejadian yang menimpamu kemarin. Aku jadi khawatir dan langsung kesini untuk memastikan. Apakah lukamu masih sakit?"
Jeongin menggeleng sembari menyunggingkan senyuman tipisnya. Tangannya gemetaran karena perasaan cemas itu kembali, jika ia disinggung tentang hal yang bersangkutan dengan Younghyun.
Lia yang menangkap respon cemas Jeongin pun langsung menyentuh tangan Jeongin dengan lembut.
"Tidak apa-apa. Kami akan selalu berada di dekatmu. Kau jangan cemas." Ucap Lia lembut.
Jeongin bungkam, entah kenapa ia merasakan perasaan yang sulit untuk dijelaskan. Matanya tidak dapat berpaling dari perempuan di hadapannya tersebut.
"Oh iya, ngomong-ngomong kita dapat tugas dari guru seni. Katanya disuruh buat film pendek. Dan aku berpikiran untuk memakai naskah buatanmu untuk tugas kali ini. Bagaimana? Apakah boleh?" celoteh Lia.
"..." Jeongin memang mendengarkan, tetapi pikirannya masih kurang fokus untuk merespon pertanyaan yang Lia katakan.
"Hey, kau mendengarkan ku kan?"
"Hah? O-o-oh tentu, boleh kok" ucap Jeongin setelah kembali dengan kesadarannya.
"Benarkah?"
"Ne, nuna"
"Yeay, good." Seru Lia. "Oh iya, ngomong-ngomong kemana kacamatamu?"
Jeongin meraba wajahnya, ia juga baru saja ingat kalau ia sedang tidak sedang memakai kacamatanya.
"Kacamataku hancur. Chan hyung menyarankanku untuk memakai lensa kontak" jawabnya malu-malu sembari menundukkan kepalanya "A-aku aneh ya kak?"
"Tidak kok! Siapa yang bilang kau aneh? Malah kelihatan tampan kalau tidak pakai kacamata. Aku saja hampir pangling melihatmu"
Blush
Rona di wajah Jeongin semakin nampak jelas. Ia belum pernah mendapatkan perlakuan seperti ini sebelumnya.
'Aku.... tampan?' batinnya. Ia terus memandangi Lia yang sedang membolak-balik naskah di tangannya.
Tanpa Jeongin sadari dirinya menatap lia cukup lama. Ingin sekali ia menanyakan apa yang ada dipikirannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck On You ⌜HyunJeong⌟
Teen Fiction❝Kau milikku, dan tidak akan ada yang bisa merubahnya❞ - Hwang Hyunjin 🚨WARNING🚨 Cerita ini mengandung unsur bxb atau biasa juga disebut dengan yaoi. Jadi, untuk kalian yang ga suka bxb, bisa langsung cuss saja dari sini. Bahasa kebanyakan non bak...