4

306 38 26
                                    

Han Jisung baru saja terbangun dari tidurnya. Dengan malas ia menyeret kakinya keluar dari kamar Bangchan, melangkah ke arah dapur dan mencoba untuk menemukan makanan di dalam kulkas.

"Woah, benar-benar makanan sehat semua isinya." Gumamnya. Ia pun beralih ke laci-laci dapur, sampai ia menemukan beberapa bungkus ramyeon.

"Assa! Akhirnya aku menemukan sesuatu yang bisa ku makan." Lelaki itu pun mulai memasak ramyeonnya. 

Sambil menunggu air mendidih, seperti biasa. Jisung duduk di ruang tengah sambil menonton acara televisi. Yah, ia menganggap rumah Bangchan adalah rumahnya sendiri. Karena ia sudah sering kali menginap saat ayah Bangchan tidak berada di rumah itu.

Duk!

"Ak! Haish meja sialan!!" Umpatnya karena kakinya sengaja menendang sudut meja di hadapannya.

Kini matanya tertuju pada buku dengan sampul hitam, yang terlihat seperti buku album foto yang muncul dari kolong meja. Iseng-iseng Jisung pun hendak membukanya, hampir, sebelum dengan cepat buku itu direbut oleh Jeongin.

"Hei apa yang kau lakukan?!" Geram Jisung.

"I-ini koleksi terlarang-" jawab Jeongin asal-asalan sembari menyembunyikan buku album itu di belakang punggungnya.

"Oh, hahaha. Tidak ku sangka wajah polos itu hanyalah pajangan" sindir Jisung. Kemudian berjalan melewati Jeongin.

Set!

"EH?!" 

Jeongin terkejut karena dengan cepat Jisung berbalik merebut album foto itu darinya dan berlari menjauh.

"AKU PINJAM SEBENTAR HAHA-haa…."

'Tamat sudah riwayatku' batin Jeongin melihat Jisung yang kini sedang mematung menatapi potret keluarga yang tidak pernah terpikirkan olehnya.

Jisung menatap Jeongin dan foto album itu secara bergantian.

"Kau…"

Ingin rasanya Jeongin menangis saat ini. Direbutnya album itu dari Jisung, lalu memeluk buku itu erat-erat.

"Kau dan Chan saudara?" 

"Aku mohon, tolong jangan beritahu siapapun tentang ini." Lirih Jeongin memelas.

Deg!

'Shit!! Shit!! Kenapa anak ini begitu menggemaskan.' batinnya.

Jisung pun menarik sudut bibirnya, membentuk seringaian aneh yang membuat Jeongin semakin ketakutan. Sampai ia berfikir, kenapa hidupnya jadi se-miris ini.

"Baiklah, aku akan menjaga rahasia. Tapi masak kan ramyeon untukku dulu."

Jeongin pun mengangguk patuh. Ia mulai membuatkan ramyeon untuk Jisung, sementara lelaki itu kini duduk di bar dapur sembari memikirkan rencana-rencana jahatnya untuk mengerjai Jeongin.

'Aku yakin, anak ini pasti diancam oleh Chan hyung. Hmm…dilihat-lihat seragamnya sama dengan sekolahku. Ini menarik, aku harus masuk sekolah besok haha...'

"Ini ramyeonnya hyung." ucap Jeongin sembari memberikan semangkuk ramyeon kepada Jisung. Lelaki itu tersenyum puas. Ia sangat senang melihat tingkah Jeongin yang menggemaskan.

"A-aku akan ke atas dulu untuk mandi dan mengganti bajuku" pamit Jeongin.

"Eistt! Tunggu dulu."

"Ya?" 

"Nanti setelah ini belikan aku minuman ya. Aku tidak selera dengan minuman yang ada di kulkas. Belikan aku Cola" perintah Jisung masih dengan seringaian yang sama.

Stuck On You ⌜HyunJeong⌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang