3

319 44 16
                                    


"Kita kacaukan pernikahannya" ucap Bangchan dengan cengiran seramnya.

"Itu tidak mungkin, kak!"

"Hahaha, sudah kuduga reaksimu akan seperti itu." Lalu ia menghela nafas.

Jeongin terkejut, kini tatapan lelaki itu berubah. Bukan tatapan mengintimidasi. Tapi tatapan yang datar, namun terasa hangat.

"Haruskah kita biarkan saja?"

"Se-sepertinya..."

Bangchan hanya mengangguk-angguk menanggapinya.

"Baiklah. Mari tidak ikut campur urusan orang tua. Tapi aku ingin kau merahasiakan hal ini dari teman-teman di sekolah. Aku perlu waktu untuk menerima keadaan ini."

"Itu..."

"Apa?"

"Apakah orang tua kakak senior juga bercerai?"

Wajah Bangchan seketika berubah lagi. Ia menampakkan raut wajah dinginnya. Jeongin pun cepat-cepat menambahi.

"Maaf aku tidak bermaksud-"

"Ibuku sudah meninggal" jawab Bangchan singkat. Lalu ia memandang Jeongin dengan senyuman tipisnya.

"Itulah mengapa, hal ini lebih sulit untukku. Jadi kumohon, lakukan seperti apa yang kukatakan tadi. Dengan begitu aku tidak akan mengganggumu." Lanjutnya dengan nada yang tenang, namun lebih terdengar mengancam.

"Ba-baiklah, kak senior" sesal Jeongin.

"Hyung."

"Apa?"

"Di luar sekolah, selama tidak ada yang tahu, kau bisa memanggilku hyung, kakak atau apalah sesukamu. Tapi di sekolah, kuharap kau tidak selalu menyapaku dengan sebutan apapun. Sampai aku bisa menerima semua ini"

"Baiklah"

"Janji?"

"Janji"

"Haha, setidaknya kau tidak semenyebalkan yang kubayangkan" ucap Bangchan. Dan Jeongin hanya tersipu dan menunjukkan senyuman canggungnya.

===

Hari pernikahan ibu Jeongin dan ayah Bangchan pun berjalan lancar. Kini Jeongin dan ibunya harus pindah ke rumah kediaman Bang yang begitu mewah bak istana.

Meski Bangchan kurang suka dengan keberadaan Jeongin di rumahnya. Tapi apa boleh buat. Mereka sudah berjanji tidak akan mengganggu dan membocorkan rahasia satu sama lain.

Dan Jeongin pun hanya menurut saja, karena ini adalah perintah ayah barunya. Lagi pula rumah kediaman Bang lebih dekat dengan sekolah, jadi itu tidak begitu masalah baginya.

"Hah lelahnya~ Rumah ini benar-benar luar biasa besarnya. Naik ke kamar saja melelahkan sekali." gumam Jeongin memanyunkan bibirnya. Ia merasa sangat lelah setelah menata barangnya di kamar barunya, di kediaman Bang.

Kini di rumah itu hanya ada dirinya. Kedua orang tuanya baru saja berangkat untuk berbulan madu, sementara Bangchan sudah menghilang entah kemana.

Ting~ Tong~ Ting~ Tong~

"Eh? Siapa yang datang bertamu se-malam ini?" gumam Jeongin. Ia pun langsung berlari ke lantai bawah dan langsung membukakan pintu.

"Hyung kenapa lama se- loh, siapa kau?"

Tanya lelaki bersurai oranye yang berpenampilan seperti berandal. Lelaki itu tiba-tiba kebingungan dan mengamati sekitar.

"Kupikir aku datang ke rumah yang benar." gumamnya.

Stuck On You ⌜HyunJeong⌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang