Love is Love

234 41 4
                                    

"Good morning!!" Sapaku sembari membuka pintu kulkas mengambil air minum.

Kim Lip unnie yang sedang mengiris cabai, menaruh pisaunya.
Haseul unnie yang sedang mencuci piring, berbalik menghadap ke arahku.
Jinsoul unnie yang sedang makan oat, berhenti mengunyah.
Yves unnie yang sedang mengaduk susu, berhenti mangaduk.
Mereka menatapku tajam.

"A-ada apa?" Tanyaku salah tingkah.

Perlahan mereka berjalan mendekatiku yang masih terpaku di samping kulkas.

"AKHIRNYA KAU BANGUN PAGI JUGA, HEEJIN-AH!!!" kata mereka berbarengan.

"Kau tidak sedang sakit kan, Heekie?" Tanya Jinsoul unnie.

Aku menggeleng.

"Kau tidak mimpi buruk kan?" Tanya Yves unnie.

Aku menggeleng lagi.

"Kau.."

"Sudah." Kataku memotong pertanyaan-pertanyaan mereka.
"Unnie, jangan begini. Kalian memperlakukan ku seperti aku tidak bisa bangun pagi saja. huh." Dengusku kesal.

"MEMANG TIDAK!!" sahut mereka sambil terbahak.

Aku berlalu pergi ke ruang tamu tanpa menoleh. Pagiku selalu kacau jika berhadapan dengan orang-orang itu. Mengesalkan sekali mereka ini.

"Psshh..."

Sepertinya aku mendengar suara. Tapi apa?

"Pssshhhhhhhhh.." bisiknya pelan.

Aku menoleh ke kanan kiri tidak ada siapapun. Dari yang ku dengar, asrama ini memang menyeramkan. Beberapa kali unnie-unnie ku pun diganggu. Tapi karena aku "pemberani", aku tidak mau mendengar cerita mereka lebih detil lagi. Merinding.

"Unnie.." panggilnya lagi.

Tanpa menyahut aku berdiri dan siap-siap berlari ketika tiba-tiba kerah piyamaku ditarik makhluk entah apa itu.

"YAAAKK!!!! JANGAN GANGGU AKU JANGAN GANGGU AKU!" Teriakku sambil memejam kan mata.

Tarikan di kerahku masih belum dilepaskannya.

"Huhuhu. Jangan ganggu. Pergilah kau setan. Aku mohon." Kataku terisak.

"Unnie, bukalah matamu. Ini aku."

"Si-a-pa." Tanyaku tanpa berani menengok di balik tirai.

"Aku. Yeojin."

"Kau ini ya! Senang benar mengerjaiku." Kataku mengomelinya.

"Unnie mianhae. Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya ingin bilang, kalau nanti Choerry unnie ke sini, kasih aku kode biar dia ku kageti."

"Kalian memang... bisakah kalian bersikap normal sehari saja?? Lagipula kan ini masih pagi, yang lain juga belum bangun. Kalian sudah mau bikin keributan."

"Ada apa ini?"

"Mampuslah aku, Olivia unnie di sini. Aku pergi sajalah." Kata Yeojin setengah berbisik.

"Heejin unnie, mian." Katanya lagi sambil mengecup ku sekilas dan berlari entah kemana.

"Dia kenapa?" Tanyanya lagi sambil menunjuk Yeojin.

"Sedang kumat." Sahut ku malas.

"Maksudku, kenapa Yeojin menciummu?"

"Huh? Kau tau dia kan.. Ah sudahlah jangan dibahas."

Pagiku benar-benar tidak indah. Moodku hancur.

"Kau mau cemberut terus di depanku?"

"Oh? Tentu saja tidak." Jawabku tersenyum. "Duduklah."

Love AbstractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang