Part 21 : November (6)

1K 162 26
                                    


Hari ini Xiao Zhan tiba-tiba menemukan semangat baru. Paul menelponnya dan menyarankan untuk mulai melakukan beberapa aktivitas. Langkah pertama, dia harus datang ke studionya.

Mereka sarapan di sebuah kafetaria, Paul mulai dengan agenda barunya.

"Kita akan membentuk tim charity khusus untuk membantu kaum petani kecil di daerah Yuxian, provinsi Hebei, mempromosikan produk pertanian mereka."

"Huebei?"

"Yeah. Organisasi lokal mengundangmu untuk ikut berpartisipasi. Aku tahu kamu cukup berpengalaman dan profesional untuk menjadi pembicara di event tersebut. "

Paul memotong-motong pancake di atas piring kecil di hadapannya. Menyuapkan perlahan-lahan ke mulut. Matanya yang kecil namun jeli nampak memutar pandang ke sekeliling.

"Kedengarannya cukup baik," komentar Xiao Zhan, memasang kembali masker pelindung muka, dia sudah menyelesaikan sarapannya.

"Sangat baik. Tambahan lagi, daerah Yuxian yang hijau dengan lahan pertaniannya akan membuatmu sangat rileks dan lebih positif lagi. Kau harus tetap mempertahankan hubungan baik dengan orang-orang. Paling tidak, itu akan sedikit mengubah penilaian khalayak terhadap aktor muda terkenal sepertimu."

Xiao Zhan tersenyum hambar.

"Yuxian terkenal dengan seni mendesign kertasnya. Aku sangat menyukai design. Kupikir aku akan mencoba membuat beberapa, dengan bimbingan para ahli di sana."

Tiba-tiba antusiasme mengalir dalam dirinya, membuat hatinya terasa hangat. Rasanya sungguh nyaman menjadi orang normal. Orang biasa pada umumnya, yang tertarik pada hal hal sederhana dan melakukannya tanpa beban dan tanpa khawatir akan penilaian orang lain.

"Aku akan mempersiapkan diri. Kapan kita berangkat ke Yuxian?"

"Dua hari lagi. Aku juga sudah mengatur tim charity kita untuk berpartisipasi dalam beberapa acara amal, menyalurkan bantuan ke beberapa daerah dan membantu mereka yang kekurangan, terutama yang baru-baru ini terkena dampak bencana alam."

"Aku bahagia mendengarnya. Kupikir aku akan sering-sering berkunjung untuk acara amal."

Paul tersenyum, menyeruput minumannya, dan mendorong piring kosong bekas pancake ke samping.

"Membantu orang lain akan memberikan kebahagiaan secara alami kepada diri kita sendiri. Demikian pula sebaliknya," matanya mengerling pada Xiao Zhan.

Xiao Zhan mengangguk-angguk setuju.

"Kau tahu acara Youth Perpelous?"

"Semacam reality show, petualangan di alam," sahut Xiao Zhan.

"Tepat sekali. Tim kreatif mereka mengundangmu sebagai bintang tamu di acara itu. Aku tidak yakin apa mereka benar-benar punya nyali untuk menayangkannya, tapi aku sudah menyetujui tawaran itu."

"Kau tidak minta persetujuanku terlebih dahulu?" Xiao Zhan merengut.

"Kau harus setuju Zhan, memulai beberapa penampilanmu di layar kaca, sangat penting bagimu. Itu akan mempermudah jalan kembalimu ke dunia entertainment."

𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐍𝐨𝐭𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang