At Markas
Zhoya, Alexa, dan Ari sudah sampai di Markas. Mereka segera masuk ke dalam dan duduk di tempat biasa mereka duduk untuk berdiskusi masalah misi mereka. Tak lama Aldy pun muncul.
"Bagus kalian datang tepat waktu. Jadi bagaimana perkembangan kalian di sekolah?" Tanya Aldy antusias.
"Mereka sudah di dekati oleh Valen dan Aarav pa." Ucap Alexa datar.
"Itu benar pa. Tanpa kami dekati, mereka sudah mendekati kami duluan." Ucap Zhoya sambil tersenyum smirk. Sedangkan Ari hanya diam saja.
"Kenapa kamu diam saja Ari? Ada yang mengganggu fikiran mu?" Tanya Aldy duduk di sebelah Ari. Dan Ari terkejut.
"Astaga. Kapan papa datang?" Tanya Ari. Aldy pun menatap Ari tajam.
"Apa yang sedang kau fikirkan?" Tanya Aldy penuh penekanan. Ari kembali sadar kalau papa nya marah.
"Aku minta maaf pa. Aku hanya keingat Neyfa." Ucap Ari jujur sambil menatap Aldy.
"Apa yang membuatmu ingat dengan mantan kekasihmu itu?" Tanya Aldy penasaran.
"Wajah Valen mirip dengan Neyfa. Bukan hanya wajah tapi tubuhnya, cara dia berbicara, dan cara dia tersenyum pun mirip dengan Neyfa." Jelas Ari. Sedangkan Aldy hanya mengangguk.
Aldy pun berdiri dan memegang rahang bawah Ari dengan kasar. Ari cuma meringis pelan.
"Sshh sakit pa." Keluh Ari sedangkan Aldy tersenyum smirk.
"Kamu harus ingat satu hal Ari. Mantan kekasih mu itu sudah tiada. Dia pergi meninggalkan kamu lama dan apa yang kamu harapkan dari sebuah mayat? Papa harap kamu faham maksud papa." Ucap Aldy dingin. Ari pun mengangguk dan Aldy melepaskan cengkraman di rahang Ari kasar.
"Papa ingatkan sama kalian jangan sampai kalian jatuh cinta dengan kedua anak itu termasuk kamu Ari." Ucap Aldy penuh penekanan. Mereka berdua pun mengangguk tanda mengerti. Aldy yang melihat Ari diam saja menggeram rendah.
"Ari setelah ini ikut papa ke ruangan papa. You are understand?" Ucap Aldy dan Ari kembali terkejut. Aldy pun pergi keluar ruangan menuju ruang kerjanya. Ari pun menatap Zhoya dan Alexa penuh tanya.
"Lo kenapa sih? Lo kepikiran sama Neyfa? Jangan kepikiran sama dia terus. Inget ya kak, dia yg udah bikin kita menderita dan jangan sampai Lo ngancurin rencana kita hanya karena perasaan Lo." Ucap Zhoya dingin.
"Gue cuma bingung. Neyfa udah mati tapi kenapa Valen mirip sama Neyfa? Gue mau telusuri Valen lebih lanjut." Ucap Ari datar sambil menghela nafas.
"Lo gila kak? Lo ngelanggar aturan papa kalau gini caranya. Udahlah orang kek Neyfa itu banyak. Ngapain sih Lo fikirin? Lo mau di hajar sama papa hanya karena ini?" Tanya Zhoya jengkel.
"Nggak lah." Jawab Ari tegas.
"Mending Lo buruan ke ruang kerja papa deh. Papa udah nunggu Lo disana." Ucap Alexa datar.
Ari pun mengangguk dan pergi ke ruang kerja Aldy. Sedangkan Alexa menarik Zhoya untuk masuk ke kamar yang udah di sediakan di markas tersebut untuk berganti pakaian. Di sisi lain, Ari pun sampai di ruang kerja Aldy dan sebelum masuk, dia mengetuk pintu tersebut.
"Masuk Ari!" Perintah Aldy dan Ari pun langsung masuk tak lupa mengunci pintunya. Ari pun duduk di depan papa nya.
"Ada apa papa manggil Ari kesini?" Tanya Ari to the point.
"Misi ini hanya untuk kamu Ari. Kamu harus membunuh keluarga Victor. Mereka mempunyai hutang 4 milyar dan mereka tidak membayar sama sekali juga ini sudah melewati batas waktu yang udah kami tentukan. Ingat Ari secara diam-diam. Jangan tinggalkan jejak sedikit pun." Jelas Aldy sedangkan Ari tersenyum smirk.
"Tentu pa. Ari juga kangen karena udah lama Ari tidak melakukan hobi Ari. Bolehkah Ari mengambil organ tubuh mereka untuk Ari jual ke pasar gelap?" Tanya Ari antusias. Aldy pun mengangguk sambil berdiri dan mendekati Ari.
"Ingat Ari jangan sampai kamu gagal. Kamu tau kan akibatnya kalau kamu sampai gagal?" Tanya Aldy sedangkan Ari mengangguk.
"Papa tunggu kabar baik dari mu." Ucap Aldy sambil tersenyum smirk dan duduk kembali. Sedangkan Ari langsung ke kamar, ganti baju, dan meluncur menuju rumah yg Aldy maksud.
Ari pov
Tugas kali ini cukup mudah bagi gw. Gw cukup bunuh keluarga Victor dan selesai cukup buang aja jejak gw. Gw masuk lewat jendela rumahnya dan gw liat semua orang terlelap termasuk anaknya. Gw buka kamar tuan Victor yang terhormat dan gw tetesin aja cairan inhalation. Dan mereka langsung mati seketika. Pas gw ke kamar anaknya, gw ngerasa kasihan sama dia. Dia nggak ada salah masa gw bunuh sih. Gw langsung chat papa.
20.24
To : Papa
Pa Ari bawa anak dari tuan Victor boleh? Siapa tau bisa membantu kita untuk membunuh Raffael Fidran Marionette?20.27
From : Papa
Ide bagus. Bawa anaknya. Tapi sebelum itu kamu bius dulu anak itu. Kasih yang obat bius penghilang ingatan. Faham?Gw sih read doang chat papa. Setidaknya gw udah di kasih izin buat ngadopsi ni anak. Gw bius dia pakai cairan Memory eraser. Awalnya dia berontak tapi dia lama-lama lemah juga dan berakhir pingsan. Gw langsung bawa nih anak dan bawa ke markas. Sekalian gw setrum dulu otaknya biar yg di ingat adalah keluarga gw bukan keluarga si Victor itu. Gw sampai di markas tepat jam 10 malam. Papa udah nunggu di depan sambil tersenyum smirk.
"Mereka udah mati pa kecuali anak ini. Dia masih hidup hanya Ari bius pakai cairan memory eraser aja." Jelas gw secara gamblang. papa bertepuk tangan.
"Bagus Ari. Papa tau kamu tidak akan pernah mengecewakan papa. Papa akan bawa anak ini untuk di setrum dan kamu silahkan tidur." Ucap papa sambil mengambil alih anak yang gw bawa. Gw cuma ngangguk dan masuk ke kamar. Setelah gw mandi dan ganti baju, gw langsung tidur.
Aldy side
Ari memang bisa di andalkan. Lihat bahkan dia membawa anak Victor yang selalu dia banggakan. Gw bakal buat dia lupa siapa dia sebenernya. Setrum otak mungkin bagus. Gw bawa dia ke ruang rahasia dan tidurin anak ini di tempat yang emang udah di sediakan. Gw nyalain setrum nya dan mulai menyetrum otaknya. Dia kesakitan tapi untungnya ruang ini kedap suara. Tak lama dia pingsan dan alat setrum otak udah gw matiin. Gw bakal pikirin nama yang cocok buat dia besok. Good night anak baru.
.
.
.
.
.{Spoiler Next Part}
"Nanti kamu harus bisa menjadi seperti kami dan papa akan menuruti semua keinginan mu" ucap Aldy sambil mengusap kepala anak tersebut.
"baik pa. aku akan menjadi seperti kalian" ucap anak itu antusias-TBC-
Hayoloh siapa kah anak yang di bawa Ari dan coba tebak apakah jenis kelamin anak itu mwehehehe
Don't forget to vote end coment guys:)
Vote dan coment dari kalian membuat author semangat untuk melanjutkan cerita ini😉
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐾𝑖𝑠𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝑀𝑎𝑓𝑖𝑎
Gizem / Gerilimmenceritakan tentang 3 anak mafia yg hidup dalam kemewahan dan di rawat oleh papa nya yang seorang Mafia. "Berani coba-coba Sakitin ketiga anakku?, maka saat itu juga ajalmu menantimu. Tidak perduli laki-laki ataupun perempuan, tua atau muda akan ak...