Bagian kedua; Asrar

228 25 0
                                    

Sore ini, aku merasa langit tak sama lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini, aku merasa langit tak sama lagi. Langit cerah itu sudah pudar, langit itu sudah pergi dibawa matahari menuju entah kemana.

Langit itu sekarang gelap, sunyi, dan dingin tak ada rasa. Tak lama kemudian, rintik hujan datang secara bersamaan menerjangku yang sedang berjalan sepulang sekolah.

Aku berlari mencari tempat teduh disekitar tempatku berjalan, dan syurkurlah aku menemukannya. Tempat yang tidak begitu besar dan sangat basah. Ditemani lampu yang bisa dibilang redup cahayanya.

Aku duduk diam disudut bangunan itu. Tak ada seorang pun disana. Aku hanya ditemani oleh rintikan air tuhan yang jatuh, membuat melodi yang indah dan menenangkan.

Jam menunjukkan pukul 5 sore, aku seharusnya sudah berada dirumah saat ini. Akhirnya, aku memutuskan untuk menerjang hujan itu dengan cara berlari. Alhasil semua seragam serta tas sekolahku basah kuyub.

Disaat aku berlari, ada sebuah mobil hitam yang melaju cukup cepat dari arah depan, sampai-sampai aku terciprat air yang berasal dari genangan yang jaraknya tak jauh dariku.

Bukan hanya basah kuyub saja, tetapi seragamku juga terlihat sangat kotor.

Mobil itu berhenti. Yang kurasakan sekarang ialah kesal. Kuhampiri mobil hitam itu. Namun, sebelum aku sampai didekat mobil itu, lelaki berpostur tinggi menggunakan seragam yang sama seperti ku keluar dari mobil sambil membawa sebuah payung bewarna hitam.

Aku terkejut, "K-kak S-sansekerta??"
Kala sang hujan turun mengambil peran di semesta, aku berjumpa dengan dia.

Dia berlari kearahku. Jujur, aku membeku sangking tidak percayanya.

"Kamu baik-baik saja kan?" ucapnya dengan nada lembut serta khawatir. Yatuhan jantung ku.

Aku masih terdiam. Dia memegang tanganku, "ayo kuantar pulang."

Dia mengajakku untuk pulang bersama. Oh tuhan, apakah ini?

Rasa, masih seperti sediakala. Ketika itu aku menginginkan mu. Asa itu menggebu, kau terlalu memikat ku.

                    J E E S S U F F L Y
                      Proudly Present

                    J E E S S U F F L Y                       Proudly Present

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mungkin saya yang terlalu berlebihan untuk menyukaimu."

Halo sahabat linimasa, apakah aku harus melanjutkan cerita ini?
Jangan lupa meninggalkan jejak ya 🤗

TITIK PULANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang