...
Cukup aku bersembunyi dibalik ruang ruang tak bersekat,
Ruang hampa
Kosong ,tapi berisik.Siapa gerangan yang masih menyebut nama mu disini ?
Padahal ia telah kusimpan apik di relung paling palung .
Tak ku bisikan kepada siapapun
Perihal tentang mu
Dan
Kau masih saja mengusik .. ?
Ahh .. Aku hampir lupa, waktu berkonspirasi denganmu ,
Pantas saja ada yang masih setia menertawai ketidak berdayaanku.Lantas puan itu masih setia dalam lamunannya , Masih asyik duduk dengan resah di pojok kamarnya
Dingin dan gelap .
Perasaanya masih sama seperti kemarin, jiwanya pergi entah kemana .
Sambil menelusupkan wajah di bantal lusuh nya,
Ia masih saja setia pada genangan air mata yang terkenang di pelupuk matanya,
Sungguh aku sangat kasihan padanya .
Seandainya saja ia dapat berbicara lantang !
Mungkin ia akan pergi, mengikuti hati yang terlalu banyak maunya akhir akhir ini .
Bukan hatinya egois tapi perempuan itu lelah ,
Ia hanya ingin berdamai dengan jiwanya .
Tempat ia bersandar,
Tawa yang sebenarnya ,
Di saat Keluh yang menjadi peluh itu ingin ditenangkan
Cukup kamu penawarnya.
Puan itu rindu padamu ,
Dalam gamangnya lisan itu bertutur
Sungguh ia tak pernah benar - benar ingin meninggalkan jiwanya .."Aku lelah membuat perasaan aman, tanpa dirimu ..
Tanpa tuturmu
Tanpa ragamu .~Desemberbercerita~
KAMU SEDANG MEMBACA
Desember bercerita
Poetryselalu ada rintik dalam sebuah rindu .. selamat datang di perjalanan sebuah bulan yang selalu membawa rintik di setiap ingatannya ... berharap ada pelangi di bulan itu .. nyatanya pelangi pun enggan berlama" di bulan itu ... "desember bercerita "...