Pukul setengah 1

39 2 0
                                    

...

Cukup aku bersembunyi dibalik ruang ruang tak bersekat,
Ruang hampa
Kosong ,tapi berisik.

Siapa gerangan yang masih menyebut nama mu disini ? 
Padahal ia telah kusimpan apik di relung paling palung .
Tak ku bisikan kepada siapapun
Perihal tentang mu
Dan
Kau masih saja mengusik .. ?
Ahh .. Aku hampir lupa, waktu berkonspirasi denganmu ,
Pantas saja ada yang masih setia menertawai ketidak berdayaanku.

Lantas puan itu masih setia dalam lamunannya , Masih asyik duduk dengan resah di pojok kamarnya
Dingin dan gelap .
Perasaanya masih sama seperti kemarin, jiwanya pergi entah kemana .
Sambil menelusupkan wajah di bantal lusuh nya,
Ia masih saja setia pada genangan air mata yang terkenang di pelupuk matanya,
Sungguh aku sangat kasihan padanya .
Seandainya saja ia dapat berbicara lantang !
Mungkin ia akan pergi, mengikuti hati yang terlalu banyak maunya akhir akhir ini .
Bukan hatinya egois tapi perempuan itu lelah ,
Ia hanya ingin berdamai dengan jiwanya .
Tempat ia bersandar,
Tawa yang sebenarnya ,
Di saat Keluh yang menjadi peluh itu ingin ditenangkan
Cukup kamu penawarnya.
Puan itu rindu padamu ,
Dalam gamangnya lisan itu bertutur
Sungguh ia tak pernah benar - benar ingin meninggalkan jiwanya ..

"Aku lelah membuat perasaan aman, tanpa dirimu ..
Tanpa tuturmu
Tanpa ragamu .




~Desemberbercerita~

Desember bercerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang