➡...Dimana Sakilla?🌸

114 62 71
                                    

Happy Reading!
---------
° Sakilla

Sekarang aku tau rasanya bagaimana berjuang sendiri, berjuang tapi tidak dihargai.
Dan bahkan ditinggal oleh orang orang yang kusayang demi seseorang yang tak jelas bisa kumiliki
Maaf tapi ini hati bukan sebuah malam yang kalau hancur bisa diperbaiki lagi.

...


Secercah cahaya perlahan lahan masuk kedalam ruangan ini. Ruangan yang tidak terlalu besar tapi terlihat begitu terampil dan bersih.

Uapan pun mulai keluar dari mulut lelaki yang baru saja bangun dari tidurnya. Yogiswira itulah namanya.

Yogis mencoba mengumpulkan nyawa sepenuhnya dan berjalan kearah kamar mandi untuk membersikan tubuhnya. Tak membutuhkan waktu lama untuk dia untuk berada ditoilet karena sepuluh menit saja dia langsung keluar dari kamar mandi dengan keadaan rambut basah.

Baru saja dia ingin mengambil baju seragam di almarinya tapi dengan cepat ringisan keluar begitu saja. "Ish... Sakit banget siku gue anjir, gegara Johan, Jaya sama Hanan nih. Coba aja mereka gak buat taruhan kayak gitu, gak bakal gue kayak begini. Temen sinting!" inilah Yogis, suka nyalahin orang padahal yang salah kan dia.

Dokdokdok

Yogis mengerutkan keningnya bingung. Siapa pagi pagi kayak gini ingin bertamu? Kalau Jaya, yah gak mungkin lha. Emang dia mau ngapain kesini.

Tanpa berlama lama Yogis membuka pintu rumahnya dan wajah yang semula datar kini berganti menjadi super super datar.

Bahkan sekarang rahangnya sudah mengeras karena melihat siapa yang mengetuk pintu tadi.

"Nak, kau kenapa? Kau luka?" dengan gerakan cepat Yogis langsung menangkis tangan mamanya dan menutup pintunya. Tapi bersamaan dengan itu mamanya juga mencegah pintu agar tak bisa ditutup oleh anaknya.

"Mama mau bicara sama kamu nak, tolong izinkan mama masuk. Nak...Nak...Nak!!!" Tapi kekuatan lelaki jelas lebih besar daripada seorang perempuan. Kini Yogis sudah muak dan langsung saja dia menutup pintunya dengan keras padahal mamanya belum menyelesaikan ucapannya tadi.

"PERGILAH MAH!! MAMAH GAK USAH KHAWATIR, AKU BISA JAGA DIRI TANPA HARUS MMEBUTUHKAN KALIAN BERDUA!!" teriak Yogis mampu membuat tubuh mamanya terdiam. Hatinya sakit saat anaknya berbicara seperti itu. Air mata mulai jatuh dari pelupuk matanya.

Tak disangka sangka ternyata anak yang sangat ia sayangi, anak yang menjadi salah satu alasan dia hidup didunia kini tengah membentak dirinya. Upaya untuk membujuk Yogis agar bisa kembali pulang kini telah sia sia. Tidak ada harapan lagi, karena melihat sikap batu Yogis jadi membuat kedua orang taunya menyerah.

Perlahan lahan perempuan paruh baya ini mulai berjalan keluar dari halaman rumah anaknya dengan perasaan yang tak karuan. Dunianya hancur, karena kesalahan dia sendiri...

Tanpa sadar kalau ada pasang mata yang sedang memperhatikan interaksi itu dengan seksama. "Gis, kamu jahat banget"

...

"Gis, PR Biologi sama Kimia udah belum? Nyontek dong" yah ini siapa lagi kalau bukan teman sebangku Yogis. Jaya Adiwangsa

Sedangkan Yogis yang mendengar itupun hanya mampu menghela nafasnya dan memberikan pr miliknya kepada Jaya.

"Sekali kali mandiri kek, nyontek mulu." lama lama Yogis ampe mikir kalau temannya ini masuk MIPA karena bantuan contekanya kah?

Sakilla ✔ || ft. Kim WooseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang