Happy Reading!
---------
° SakillaJangan salahkan dirimu karena telah membuat keputusan yang salah, tapi jadikan kesalahan itu sebagai semangatmu untuk membuat keputusan dimasa depan.
Karena lebih baik hidup penuh dengan kesalahan daripada hidup tanpa melakukan apa apa.
Ingat kalau tuhan sudah membagi semua sesuai porsinya, jadi gak usah minta lebih atau merasa kurang.
...
Layaknya sebuah lorong yang sangat panjang, lelaki ini berjalan gontai diatas tanah yang mengarah kearah sebuah rumah besar dan mewah. Dapat dirasakan kalau hawa ditempat itu nampak begitu dingin bersamaan dengan lantunan doa doa suci yang dilontarkan untuk salah satu perempuan yang kini sudah tergeletak ditengah tengah mereka semua.Putus sudah harapan lelaki ini untuk membahagiakannya. Satu janji kini tak bisa ditepati.
Dia sedih karena perempuan itu telah pergi. Pergi meninggalkan Yogis dengan sejuta keanangan berharganya.
Didalam sebuah ruangan nampak seorang perempuan sedang terduduk diam bersimbah air mata yang membuat lelaki ini otomatis menghampiri kamarnya.
Gelap, tentu saja ruangan itu gelap bahkan nyala lilin pun tak mampu menerangi ruangan yang begitu luas itu. Perlahan lahan Yogis mulai menghampiri sang gadis untuk direngkuh tubuhnya.
"Dek, jangan nangis. Mama sudah tenang disana." gusar Yogis karena melihat gadis yang ternyata adiknya itu menangis tersedu sedu dengan penampilan yang sudah tak karuan.
Sontak saja sang gadis mulai menegok kesamping dan menatap kakaknya yang sudah merengkuh tubuhnya. "Apa maksut kakak! Mama belum meninggal! Dia kemarin sedang bermain bersamaku, kenapa kakak menganggap nya sudah tiada?"
Hati Yogis sesak tak menyangka kalau adiknya Minju tak percaya akan kematian mamanya. Dicobalah dia terus memeluk erat tubuh adiknya, tetapi bukannya dibalas malahan Minju semakin meronta ronta untuk dilepaskan pelukannya.
"kakak? Mama dimana? Aku mau ketemu dengannya." pekik Minju yang suara tak bisa keluar dari kamar itu. Karena ruangan ini sangat kedap suara.
"DEK! JANGAN SEPERTI INI!" bentak Yogis yang membuat adiknya terdiam. Dia terkejut karena tiba tiba saja kakaknya ini membentaknya.
"Apa maksut kakak bentak bentak aku? BENTAK AJA SANA DIRI KAKAK SENDIRI! coba aja kakak bisa maaafin mama mungkin dia masih bersama kita disini! Kakak gak tau kan? Segitu stressnya mama karena tak bisa bertemu denganmu! Kau egois kak. Benci aku sama kamu!" Suara Minju penuh penekanan hingga membuat rahang Yogis mengeras.
Minju mencoba berlari kearah pintu agar bisa keluar tapi nyatanya gak bisa, pintunya telah dikunci dan kunci itu ada ditangan Yogis kakaknya.
"Salahkan aku! Ayo, benci kakak gak beguna mu ini! Kalau mau pukul aja sekalian." balas Yogis sembari berjalan menghampiri adeknya.
Adeknya semakin histeris sampai orang yang berada dibawah nampak menoleh kearah kamar kami. Dicobalah Yogis mulai menarik adiknya kedalam dekapan hangatnya.
"Tolong dek, keluarga kakak hanya kamu. Jadi jangan tinggalin kakak" isakan kecil mulai mendominasi suara dari Yogis dan membuat ingus yang entah sejak kapan sudah mulai keluar.
Lama lama dia juga seperti seseorang yang frustasi. Kenapa seolah olah dunia sedang membencinya? Apa yang setiap dia lakukan salah dimata kehidupan? Salah memang wajar tapi apa hukumannya akan seberat ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakilla ✔ || ft. Kim Wooseok
Fanfic#K-popLoveSeries #Seri-1 "Kamu itu seperti uang. Susah didapetin Cepet ngilangnya" -Sakilla "Mata Yogis buta kali yah udah nolak Sakilla" -Cela "Maaf la, gue belum suka sama lu" -Yogiswira ... Seorang model seperti Sakilla harus merantap nasibnya ka...