8.Dia kembali

312 63 33
                                    

Hallo.. mpis nongol lagi nih?
kangen nggak? haha

Biar afdol klik dulu tombol votenya dan tinggalkan jejak kalian dengan komen sebanyak-banyaknya oke?

Selamat membaca.

***

Perlahan semua terasamengecewakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan semua terasa
mengecewakan.

~Alana

Tok..Tok..Tok..

"neng Alana" ucap bi Inah dari balik pintu kamar Alana.
"Eughhh" lengkuh Alana terbangun dengan memegang buku polos berwarna biru yg ia buka beberapa menit lalu.

"Iya bi" ucap Alana bangkit dari meja belajarnya lalu membuka pintu kamarnya.

"Kenapa bi?" ucapnya memunculkan sedikit kepalanya dari celah pintu yg ia buka sedikit.

"Loh neng kok belom mandi" sahut bi Inah pada Alana.

"Iya bi tadi ketiduran bentar" balasnya dengan senyum seperti biasa.

"Oh ini obat sama buburnya neng maaf tadi bi Inah disuruh beli ke warung dulu sama nyonya"

"Iya nggak papa bi" balasnya santai.

"Tadi nyonya teh bilang ke bi Inah katanya nanti neng Alana disuruh turun makan malam sama keluarga" jelasnya pada Alana.

Keluarga?

Bahkan Alana enggan menyebutnya keluarga!

"neng kenapa bengong, nggak mau ya? kalo nggak mau nggak papa nanti makan malamnya bi Inah anter aja"

"Nggak usah bi nanti Alana turun" ucap Alana dan dibalas anggukan oleh bi Inah.

"yaudah Alana mandi dulu ya bi"

"Iya neng jangan lupa obatnya diminum"

"Iya" balas Alana singkat lalu masuk dan mengunci pintu kamarnya kembali.

Selang beberapa menit bubur yg bi Inah beri padanya tadi sudah tandas habis.

Lalu Alana mengambil obat yg tadi diberi bi Inah dan segera menelannya dengan air.

Mengingat Alana akan patuh jika yg menyuruh bi Inah.

Alana beranjak untuk melakukan ritual mandinya.

Lima belas menit Alana sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit dikepalanya.

Alana duduk dikursi rias dan mengambil hairdryernya.
Tahukah kalian dimeja rias Alana terdapat banyak sekali skincare dan make up lainnya.

Dan itu semua hanya dipakai beberapa olehnya bahkan ada juga yg masih utuh.

Sebenarnya Alana nggak mau repot dengan segala banyak make up itu tapi kedua sahabatnya lah yg memaksanya untuk memakainya.

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang