1. Sahabat Menyebalkan

254 53 128
                                    


Selamat Membaca :)

Mungkin bagi sebagian anak, punya sahabat itu menyenangkan. Bisa punya orang atau sosok teman yang benar-benar mendengarkan apa yang ingin diceritakan, seperti keluh kesah contohnya. Namun, berbeda dengan gadis satu ini. Namanya Saeron. Usia depalan belas tahun yang sekarang menginjak kelas 12 SMA.

Saeron punya sahabat. Iya, sahabat tetapi menyebalkan. Sebenarnya, jika Saeron tidak mau menjadi sahabatnya pun dia tidak akan punya teman.

Siapa sahabatnya itu?

Renjun.

Cowok itu menjadi sahabat Saeron sejak kecil. Dahulu saat Saeron berusia tiga tahun, ia pindah ke Indonesia tepatnya di Jakarta. Kebetulan tetangganya juga mempunyai seorang anak seusia dengan Saeron. Jadi, mereka sering bermain bersama sampai akhirnya menjadi sahabat.

Saerob kira saat SMP dan SMA tidak akan pernah menjumpai sosok Renjun lagi—kecuali di rumah—eh, ternyata Renjun si anak mami itu malah masuk sekolah yang sama dengannya.

Keluarga Renjun—terutama mamanya—itu baik sekali dengan Saeron. Mereka tidak pernah sembarangan memberikan sesuatu untuk gadis itu, dalam artian semua yang diberikan kepada Saeron itu bermerek. Maklum, mereka orang kaya. Contohnya makanan atau baju, sering sekali mama Renjun yang membelikan untuknya. Namun, ya ... masalahnya ada pada Renjun.

Renjun itu ganteng? Ya lumayanlah, tidak jelek-jelek amat. Baik? Kadang, soalnya dia banyak menyebalkannya. Tetapi, kalau dia sudah menginginkan sesuatu, pasti langsung baik sekali dengan Saeron. Ya begitu, namanya juga lagi butuh.

Kenapa di atas Saeron bilang Renjun anak mami? Karena, Renjun itu tidak bisa apa-apa tanpa mamanya. Bahkan, memasang dasi saja dia tidak bisa dan kata sang mama, hanya Saeron saja yang bisa menjaga Renjun dengan baik. Padahal, seharusnya Renjunlah yang menjaganya, tetapi ini malah kebalik.

Sampai-sampai, mama Renjun sering menjodohkan Saeron dengan putranya. Katanya begini, "Saeron pacaran sama Renjun aja sana! Terus nanti mama bilang ke papa biar langsung tunangan."

He ... si mama menyuruh pacaran sudah seperti menyuruh anak kecil pergi bermain.

Tidak semudah itu!

Seperti itulah hidup Saeron bersama Renjun dan orang-orang di sekitarnya
 

- Dear Boyfriend -

 
"Jun, cepetan ngayuhnya!" Saeron menepuk punggung Renjun agar cowok itu lebih cepat mengayuh sepedanya.

Iya, mereka berangkat sekolah naik sepeda karena Renjun tidak mau naik motor. Ck, menyebalkan. Padahal mamanya sudah membelikan motor keluaran terbaru tahun 2018 ini, tetapi si ajin malah menolaknya.

"Nggak mau, Ma. Nanti Renjun jatuh, sakit."

Terus Saeron jawab, "Jatuh juga ke bawah kok, Jun. Paling lecet doang."

“Nggak mau, Ron. Nanti ketampanan gue jadi menurun enam puluh persen. Lagian gue udah rapi-rapi malah kotor lagi.”

Apa hubungannya jatuh dari motor dengan ketampanan saudara Renjun?

Padahal Renjun sudah lancar naik motor, bahkan dia malah tambah keren jika naik motor besar itu—menurut Saeron. Tetapi, cowok itu tetap bersikeras tidak mau naik motor. Ya sudahlah, capek, terserah saja. Ini yang membuat Saeron sabar sekali dengan sikap Renjun.

DEAR BOYFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang