3. Nonton Film Horor

157 43 119
                                    

Part ini full Renjun Saeron, ya ^_^


Selamat Membaca :)

Biasanya kalau seorang sahabat lagi marah, nanti bakal dibujuk atau diajak baikan. Tetapi, tidak dengan Saeron. Dia malah mengajak Renjun berantem terus. Jadi, niatnya hari ini mau pergi ke bioskop sama Somi—mau nonton film horor yang tayang pertama kali—tetapi, Somi malah ada urusan sama Haechan dan mereka tidak jadi pergi.

Berakhirlah Saeron mengajak Renjun menonton film itu. Gadis itu duduk di ranjang Renjun yang lumayan lebar, ia berada di belakang Renjun yang berbaring.

"Jun, ayolah anterin gue! Ngeselin banget lo!" Saeron menarik-narik tangan Renjun dari tadi, sedangkan si cowok hanya diam sambil mainin boneka Moomin-nya.

"Lama-lama gue bakar Moomin-nya!" teriak Saeron.

Mendengar itu, Renjun pun langsung balik badan menatap Saeron yang sudah manyun-manyun kesal. "Apa, sih, Ron? Lo tuh berisik tau nggak?!"

"Lo ngambek sama gue? Marah? Karena apa?" Saeron mendekat dan melihat wajah Renjun yang memang terlihat kesal tidak seperti Renjun yang biasanya.

"Pergi aja sana! Gue mau tidur!"

"Lo nggak ngertiin gue banget, ya, Jun. Gue pengin nonton, Ya Tuhan." Saeron pasrah saja, ia pun menjatuhkan badannya di samping Renjun yang masih membelakangi.

"Kan lo udah banyak temen, banyak gebetan juga. Ada Eunwoo dan Hyunjin juga, belum lagi temen lo dari taekwondo itu si Sanha. Sana minta anterin mereka!" kata Renjun.

"Lan, anjir! Mereka itu bukan siapa-siapa gue!"

Hening.

Lama mereka saling terdiam sampai akhirnya Saeron memeluk Renjun dari belakang.

"Jun, gue tau lo nggak akan tega sama gue, 'kan? Hm? Lo sayang sama gue, 'kan?"

Renjun yang dipeluk jadi kaku, ya ... gimana nggak? Dipeluk cewek di atas ranjang, rasanya gimana? Takut khilaf dia.

Eh, Renjun merasakan napas Saeron menerpa leher belakangnya. Lalu, kepala gadis itu bersandar di leher Renjun. Ini kenapa Saeron jadi manja?

"Lo ngapain, sih?!" Renjun mencoba untuk melepaskan tangan Saeron dari perutnya, tapi gadis itu malah mencengkeram baju Renjun dengan erat.

"Anterin gue nonton film horor." Saeron merengek sambil menggerak-gerakkan kepalanya di leher Renjun. Kalau gini, gimana Renjun nggak ambyar?

"Di rumah aja nontonnya, download pakai laptop gue. Nanti lo nonton sepuasnya," kata Renjun sambil gemeteran.

"Kan itu film belum ada di mana-mana, pertama kalinya tayang di bioskop gimana, sih?!"

Saeron malah jadi nyaman dengan posisi ini. Matanya terpejam dengan tangan yang masih stay memeluk cowok itu. Hidungnya mencium bau khas Renjun yang sangat ia kenal. Saeron jadi ngantuk.

"Mager, besok aja."

Tidak ada jawaban dari Saeron.

"Maunya sekarang ...." Saeron merengek sambil menggoyangkan badan Renjun.

"Ah, ya ampun!" Renjun frustasi, akhirnya ia pun bangkit dan menatap Saeron yang masih berbaring sambil memasang wajah melas yang paling imut—ralat, paling jelek kalau menurut Renjun.

"Ini seharusnya gue marah sama lo!" Renjun geregetan.

"Ya udah ayo nonton!" Saeron bangkit dan menatap Renjun penuh harap.

DEAR BOYFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang