8. Sama-sama Egois

113 38 51
                                    

Selamat Membaca :)


Renjun

[Nggak ke sini? Main, ayo]

Saeron yang masih berada di atas kasur pun hanya menggeliat kecil, lalu mengembuskan napas kasar. Ia mengetikkan balasan untuk Renjun.

[Entar aja]

[Nganterin gue beli kue]

Saeron mengernyitkan dahinya.

[Buat siapa?]

[Nakyung, hari ini ulang tahun]

[Oh. Kayaknya nggak bisa, gue mau pergi sama Eunwoo]

[Gebetan?]

[Iya, dong!]

[Ya udah. Gue pergi sendiri aja]

Saeron melempar ponselnya kesal, ia menarik selimut hingga menutupi seluruh badannya.

"WOI! BANGUN! ANAK GADIS JAM SEGINI TUH HARUSNYA DI DAPUR, NYUCI BAJU, NYUCI PIRING, NYUCI SEPATU. BUKAN MALAH MOLOR!"

Saeron menutup telinganya, "Ibu, jangan teriak-teriak."

"Cepetan mandi!" bentak ibu sembari menarik tangan Saeron agar gadis itu bangkit, tapi Saeron malah menjatuhkan dirinya kembali di kasur.

"Males, Bu. Lagian ini kan minggu, jadi nanti aja."

"Kayak Jisung itu, lho. Dia udah pergi jogging sama temennya," ucap ibu mulai membanggakan anak laki-lakinya.

"Maklum, Jisung kan cowok."

"Apa bedanya?! Udah cepetan mandi!" Ibu pun menarik Saeron sampai gadis itu turun dari ranjangnya sambil misuh-misuh.

"Galak banget ibu," gerutu Saeron. "Kayak Mama Wendy gitu, lho, jangan kebanyakan marah."

"HEH!"

"Ib—aaaaa ... iya, Bu, iya ampun. Sakit ini, Bu, telinga Sae!" Saeron memegang telinganya yang dijewer oleh sang ibu.

"Jangan suka membantah ya, Sae!" tegas ibu.

Saeron menunduk sambil mengusap telinganya yang terasa panas, "Iya, maaf, Bu."

"Cepetan mandi!"

Ibu Saeron memang terkesan galak, tetapi itulah cara mendidik anak-anaknya. Beliau tidak mau anaknya menjadi anak manja dan lelet, ia ingin anaknya menjadi anak yang tanggap, mandiri juga cerdas. Seperti pesan terakhir suaminya, bahwa ia harus menjaga kedua anaknya dengan baik.

- Dear Boyfriend -


Saeron naik ke kursi untuk menjemur sepatunya di atas genting garasi, ia pun melirik ke arah rumah Renjun yang terlihat sepi. Biasanya jika pagi hari—apalagi hari minggu—Saeron pasti berada dalam rumah itu bermain dengan Renjun. Tetapi, sekarang Renjun sudah sering bersama Nakyung, terhitung tiga hari ini.

Saeron mengembuskan napas perlahan, ia pun beranjak masuk dan memakai cardigan berwarna cokelat sambil menguncir rambutnya tinggi. Ia memakai alas kaki, lalu berlari ke arah rumah Renjun.




Saat sudah sampai di sana, ia melihat Bi Juju sedang menjemur sepatu milik Renjun. "Bi Juju ... Renjunnya ada?" tanya Saeron.

"Mas Renjunnya lagi keluar tadi, non."

DEAR BOYFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang