12. Bonus Chapter

186 37 45
                                    

Bonus chapter untuk kalian😆 Gak panjang2, kok.


Selamat Membaca :)


Dua hari setelah hari kelulusan di SMA, sebagian anak kelas biologi dua berkumpul di Kedai Mie Ayam HJ. HJ singkatan dari Hyunjin. Ya, kedai itu adalah milih Ayah Hyunjin.

Dengan formasi yang lengkap—Jeno, Jaemin, Renjun, Guanlin, Felix, Hyunjin, Saeron, Siyeon dan Somi—mereka meramaikan kedai milik Ayah Hyunjin ini. Katanya untuk merayakan kelulusan mereka dan kalian tahu siapa yang mentraktir? Sudah pasti Renjun dan Saeron yang baru saja resmi menjadi sepasang kekasih.

"Lix, lo emang minta disiram sambel kayaknya." Siyeon berancang-ancang menyiram sambal ke atas kepala Felix karena cowok itu sangatlah jahil.

"Gue mau buka cabang mie ayam nanti, tapi bukan mie ayam doang, sih. Nanti banyak menu spesial lainnya," kata Hyunjin di sela-sela aktivitas makannya mereka.

"Di mana, Jin?" tanya Jeno.

"Di pusat kota, biar banyak yang beli, cuy," ucap Hyunjin seraya menaikturunkan alisnya.




"Apaan, sih, ini tuh baru sedikit!"

"Tapi, kamu nggak boleh banyak makan pedes, Saeron."

"Ini udah kayak biasanya. Gue nggak bisa kalau nggak makan pedes."

"Nggak boleh, mau aku aduin ibu?"





"Iya, iya, yang baru pacaran mah serasa dunia milik berdua," sindir Jaemin.

Kedua insan itu pun mencibiri Jaemin.

"Sirik aja, Jaem," balas Renjun, kesal.

Guanlin menoleh ke arah Hyunjin, lalu menepuk bahu temannya itu, "Yang sabar, ya, Jin."

Hyunjin mengangguk sambil menepuk dadanya berkali-kali, dia sudah mencoba untuk melupakan Saeron. Ia tidak mau merasakan patah hati terlalu dalam.

"Aduh, gue mules." Felix mendorong kursinya dan berancang-ancang berdiri dengan tangan memegangi perut.

"Kenapa lo?"

Felix mendorong kepala Siyeon, "Si sialan Siyeon ini masukin sambal banyak banget ke mangkuk gue, gak ada akhlak banget emang."

"Ya lo ngeselin!" ucap Siyeon.

Jeno yang melihatnya hanya terkekeh pelan, dirinya tidak mau disangka macam-macam. Walaupun, sebenarnya sedari tadi dia memperhatikan gadis cantik di depannya ini.

"EH, BUSEEET!"
















Teriakan Jaemin membuat mereka semua menoleh dengan alis menyatu.

"Hampir aja gue kesedak." Saeron mengambil air minum di depannya.

"Kenapa, sih, Jaem?" tanya Renjun.

Jangan tanyakan Guanlin, dia sudah menyumbulkan kepalanya untuk melihat layar ponsel Jaemin.

"Ini ... akun instagramnya Nancy, 'kan?" Jaemin menunjukkan tampilan layar ponselnya ke arah teman-temannya.

"Iya, bener. Gue follow-an sama dia," timpal Siyeon.

Jaemin melirik ke arah Hyunjin, "Mantan lo, 'kan?"

Hyunjin mengangguk, "Iya, kenapa?"

Atensi Jaemin melirik ke arah Somi yang dari tadi sibuk mengunyah tanpa menghiraukan teman-temannya. Tetapi, setelah merasa diperhatikan, akhirnya dia mendongak menatap Jaemin yang kini masih menatapnya.

DEAR BOYFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang