10. Haechan Pindah

104 42 75
                                    

Selamat Membaca :)


Malam ini, tepatnya pukul delapan malam, Saeron, Siyeon, Renjun, Jaemin dan Jeno pergi ke rumah Somi untuk menghampiri Haechan.

Mereka sempat bingung karena bukannya Haechan di rumah untuk bersiap, ini malah berada di rumah Somi. Mencurigakan.

"Bu, Sominya ada?" tanya Jeno sopan kepada Ibu Somi yang sedang ada di teras rumahnya.

"Ada tuh, lagi di atap sama Haechan," ucap Ibu Somi.

Akhirnya, mereka pun langsung masuk ke dalam dan beranjak menuju ke atap rumah Somi.









"CHAN! AKU SAYANG KAMU, JANGAN PERGI!"



Haechan dan Somi terkejut karena suara cempreng Jaemin terdengar. Apalagi bersama empat temannya yang datang secara mendadak. Somi langsung menjauhi Haechan sambil mengusap air matanya.

"Kalian beneran ke sini?"

Saeron melirik ke arah Somi dan langsung berjalan menghampiri gadis itu. "Som?"

Somi tersenyum kecil.

"Kenapa mendadak gini, sih? Lo buat kita semua syok tau nggak?" ucap Renjun, ia merasa marah kepada Haechan karena memberikan kabar yang amat sangat mendadak.

"Gue nggak mau aja kalian malah jadi kepikiran," kata Haechan.

Jaemin mengembuskan napas kasar, "Siapa yang mau mikirin elo?!"

Haechan menatap sengit ke arah Jaemin, "Tuh, 'kan. Gue udah mau pergi aja lo masih nyebeli, Jaem. Dahlah, bukan temen gue!"

Jaemin memeluk Haechan, "Jangan gitu dong, beb. Aku paling sedih ini."

"Geli, anjir! Malu banyak cewek!" Haechan mendorong Jaemin sampai cowok itu termundur dan misuh-misuh.

"Somi?" Jeno menatap Haechan meminta penjelasan.

Haechan tersenyum kecil, tangannya menepuk kepala Somi, "Mantan gue."

"APAAN?! BUREM!" Siyeon berteriak keras dan memukul kepala Haechan.

"Yeon, jangan galak-galak. Besok gue mau pergi nanti lo kangen lagi," celetuk Haechan seraya mengusap kepalanya yang berdenyut karena pukulan Siyeon.

Renjun menatap Haechan menyelidik, "Somi? Mantan lo? Sejak kapan kalian pacaran?!"

Haechan nyengir kuda, "Rahasialah!"

Jaemin mencibir, "Nggak cerita sama kita. Tau-tau udah jadi mantan aja!"

"Tega bener," lanjutnya.

Jaemin langsung menunjuk ke arah Renjun dan Saeron bergantian. "Jangan bilang kalian juga ternyata pacaran?!"

"NGGAK!" "NGGAK!"

Haechan mencebikkan bibir, "Nanti juga pacaran. Lihat aja."

"Ogah!" "Ogah!"

Siyeon mengabaikan teman-temannya itu, ia sekarang berjongkok di depan Somi yang terlihat kacau.

"Som, pukulin Haechan sana! Lo biasanya bringas sama dia?" kata Siyeon.

"Nggak nyangka, sih, ternyata selama ini kalian pacaran." Saeron angkat bicara.

"Berapa lama?"

"Dua tahun," jawab Haechan.

"LAMA BANGET ANJROT!" Jaemin ngegas. "Parah lo, diam-diam langgeng sama Somi. Gue yang ngejar Heejin terus kagak dapat-dapat!"

Jeno mendorong kepala Jaemin, "Lo-nya nggak serius, bambang!"

DEAR BOYFRIEND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang