Pengalaman Ngamen di California

9 1 4
                                    

Seperti janjiku pada Noah kemarin untuk menjadi partnernya mengamen. Pagi ini aku bersiap dengan penutup kepala, sepatu, dan jaket terbaik yang kupunya untuk menarik penonton yang banyak.

 Pagi ini aku bersiap dengan penutup kepala, sepatu, dan jaket terbaik yang kupunya untuk menarik penonton yang banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah selesai bersiap akupun turun untuk sarapan, dengan bersemangat aku turun.

“ Wow, you look so beautiful Fya, cepet gih ambil sarapan, terus kita berangkat. “

“Thanks, ok aku sarapan dulu ya”

Setelah selesai sarapan aku dan Noahpun berangkat ke tempat dimana ia biasa mengamen. Suhu disini kian menusuk tulang tulang ku dan Noah. Sangat dingin,  apalagi kita hanya berjalan kaki. Namun saatku melihat Noah ia sangat terbiasa dengan suhu seperti saat ini,  wajarlah dia kan orang sini. Akupun memberanikan diri untuk bertanya pada Noah tentang karir musiknya saat ini.

"Emm Noah,  kamu sejak kapan suka musik?"

"Dari  kecil aku udah suka musik,  bermain gitar dan bernyanyi adalah jalan merileks kan pikiran dari berbagai masalah yang aku alami,  kok tiba-tiba tanya gitu?"

"Engga papa,  cuman penasaran aja wkwk"

"Kamu sendiri suka musik karna apa?"

"Prinsipnya sama juga si sama kamu,  buat ngerileks in pikiran,  dan hiburan aja"

Tak terasa sudah lumayan jauh kita berjalan sambil berbincang,  akhirnya sampai juga di tempat yang sangat ramai dan di kelilingi gedung pencakar langit khas Amerika. Sangat indah dan mengagumkan. Sesampainya di tempat itu, aku dan Noah menata alat musik dan keperluan mengamen,  lalu kita bermain musik bersama dan bernyanyi bersama. Sejak hari ini aku mulai mengerti mengapa banyak orang bilang bahwa bekerja sesuai hobi itu menyenangkan. Mengamen di California jauh berbeda dengan mengamen di Indonesia. Kalau mengamen di California, kita cukup bermain musik di tempat dan bernyanyi di tempat dengan kotak didepan pengamen untuk relawan yang menikmati dan menyumbang uang. Sedangkan di Indonesia, kita harus keliling dari warung ke warung untuk mendapat uang. Saking asyiknya bernyanyi dan menjadi pusat perhatian banyak orang. Sampai - sampai tak terasa  hari mulai petang. Kata Noah hari ini pendapatan mengamenya lebih  banyak dibandingkan hari-hari biasanya. Noahpun kemudian membaginya menjadi dua.  Aku berniat mengumpulkan uang ini sedikit demi sedikit untuk kembali ke  Indonesia.

*****

Terima kasih yang sudah mau menunggu next storynyamaap bgt ya baru up,  lain kali lebih rajin deh

Hope you enjoy:)

From Zero To Hero Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang